Red Devil, Almeria. Spanyol.
Teriakan beberapa orang laki-laki yang sedang mendapatkan hukuman selama hampir satu jam di ruang eksekusi nyatanya tidak membuat para algojo yang sedang menjalankan tugasnya berhenti, para pria tanpa hati itu terus saja mengayunkan cambuk di tangannya ke tubuh lima orang pria yang sedang berbaring diatas meja persegi panjang.
"Ampun, Tuan."
"Maafkan kami, Tuan."
"Kami bertobat, Tuan."
Martin menyipitkan matanya. "Manusia licik, setelah tertangkap basah baru mengharap iba."
Massimo tersenyum tipis mendengar perkataan Martin. "Justru ini seninya, Martin. Pada titik tertentu manusia akan menjadi lebih rendah dari binatang dan aku suka melihatnya ketika mereka merangkak lagi di bawah kakiku."
"Tapi orang-orang seperti ini harus disingkirkan, Tuan. Mereka seperti parasit yang akan terus menyebar jika tidak dihilangkan," ucap Martin kembali, melihat para pengkhianat yang sedang menerima hukumannya membuat dadanya bergolak.