ดาวน์โหลดแอป
36.84% GADIS DESA LUAR BIASA / Chapter 7: Keluarga Naumi

บท 7: Keluarga Naumi

Naumi memasuki rumah dengan senyum senyum sendiri sampai lupa mengucapkan salam.

"maa syaa Allah, Naumi kamu masuk seperti orang lain yang tak baradab, gak ngucap salam malah senyum-senyum sendiri lagi, kamu kenapa naak terus motor mu mana? " ibu langsung menghujani Naumi dengan kepo nya ala ibu aisah.

"Ehh ibu, assalamualaikum bu, anu bu motorku dikempesin orang ban nya, untung ada elang yang nganterin"

"wa'alaykumussalam, Elang? maksud mu elang kawan SMPmu dulu" selidik ibu

"ya ia lah buuuu dari dulu teman Naumi yang bernama elang kan cuma atu" _Naumi

"tapi perasaan ibu dulu elang itukan tinggal dikota bukan di desa kita lagi, elang itu anak orang kaya di dusun sebelah kaan? Kalau ndak salah rumah itu sudah lama kosong" ibu aisah mengingat ingat rumahnya elang.

"ndak kosong bu ada yang nungguin kok, neneknya elang sama pembantunya, loh ayah belum pulang dari sawah bu?" Naumi menanyakan ayahnya yang tak kelihatan sambil mengambil handuk dan bersiap mau mandi.

Byur Byur Byur suara air dari gayung yang ditimba Naumi mendinginkan semua tubuhnya yang dari tadi pagi sudah gerah seharian. Naumi berjalan menuju kamar dan membuka pintu kamar "ceklek" pintu kamarpun dibuka.

Tanpa Naumi sadari dengan santai berjalan kekamar dan..... Bruukk, kakinya menginjak beberapa kelereng yang berserakan dilantai kamarnya.

Naumi berang sambil mengaduh dan menahan rasa sakit di pantatnya lalu berteriak "rasyiiiiiiiid siniiiii"

Ibu nya datang tergesa-gesa sambil panik.

"ada apa Naumi? Kok berteriak?"

Naumi masih memijat mijat pantatnya yang masih sakit "itu lho bu liat kamarku berantakan padahal tadi pagi udah kurapiin bu rasyid kali ini kelewatan bu, masa kelereng diserak serak Naumi kan jati jatuh bu..."

"udahlah nanti biar ibu rapiin lagi" _ibu menenangkan

"inilah yang bikin rasyid jadi anak manja bu, udah salah tapi dibiarkan terus ujung ujungnya rasyid akan terbiasa menjadi orang yang tidak bertanggung jawab" Naumi mengomel sambil mengumpulkan kelereng satu demi satu dan menyimpannya dalam sebuah toples.

Naumi jengkel karena adek bontotnya itu selalu suka suka dan gak pernah dimarahin ibu, sementara Naumi salah dikit aja dimarahin ibunya jadi dia merasa ibunya kadang berbuat tidak adil.

"Hufffffff baru selesai mandi dah keringatan lagi" Naumi menggerutu dan menghempaskan pantatnya di kasur "semua gara-gara mainan sialan ini, mmmmm aku ada ide" Naumi berpikiran licik dengan mainan adiknya tersebut.

Naumi membuka pintu gudang "ceklek" dia pun masuk dan menarok kerdus besar yang ada ditangannya ke atas lemari besar yang ada di gudang.

Sambil tersenyum puas diapun akhirnya meninggalkan gudang.

Rasyid pulang dari bermain dan berlari ngos-ngosan munuju kulkas dan mengambil minuman dingin "glek glek glek" suara air begitu cepat ditelan oleh rasyid.

Naumi meegur adik nya "rasyid, kalau minum itu sambil duduk sayang"

"uh kakak, kalau duduk tu kelamaan keburu haus". _rasyid

"sekarang kamu mandi udah sore ntar lagi mau maghrib lhoo" Naumi mengingatkan adiknya.

"entar aja kaak, kawanku aja masih pada main" ujar rasyid.

"ya udah kamu tunggu aja ayah pulang sekalian biar tau rasa" Naumi berlagak mengancam

"ia deh kak, rasyid mandi sekarang"

"assalamualaikum...." ayah datang dari sawah

Ibu dan Naumi menyambut "wa'alaykumussalam warohmatullah ayah kok baru pulang? Jangan terlalu dipaksakan kerjanya yaah" ibu aisah sedih melihat suaminya banting tulang bertani setiap hari di tengah terik matahari untuk menafkahi keluarga mereka.

"yaah mandi dulu" aisah memberikan handuk kepada suaminya yang tampak kumal dan kotor maklum dari sawah

Ayah mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi

Naumi membuatkan secangkir teh hangat untuk ayahnya didapur sementara ibu menyiapkan pakaian untuk suaminya didalam kamar.

Ayahpun selesai mandi dan berganti pakaian lalu menuju ruang keluarga. Mereka duduk bersama dan Naumi pun datang membawakan secangkir teh hangat untuk ayahnya sambil tersenyum.

"diminum yah..." _Naumi

"Terimakasih sayang, gimana sekolah mu tadi naak?" _ayah

"baik yah cuma motorku terpaksa ditinggal sama satpam sekolah" _Naumi

"lho kenapa?" tanya ayah

"ban motorku kempes dua duanya yah, sepertinya ada yang ngerjain aku, mungkin alya sama kawannya kali" Naumi bercerita kejadian hari ini sama ayahnya.

"hust.. Naumi nggak boleh su'uzon dulu sama orang, kan ndak ada buktinya" sela ibu

"buktinya memang nggak ada bu tetapi tadi dikelas alya marah sama Naumi"

"lhaa kenapa alyanya marah? Naumi harus ingat naak, alya itu anak pejabat jangan sampai buat masalah sama dia, yang ada nanti keluarga kitapun bisa dilibatkan, ingat itu ya naak" ceramah ibu yang sayang anaknya begini nih.

"tapi aku kan ndak salah bu, masa alya marah karena elang bicara padaku, emang dasar orang kaya suka menang sendiri" Naumi membela diri.

"mungkin alya itu suka sama nak elang Naumi jadinya dia cemburu" sahut ayah

"sepertinya ia yah, tadi alya sempat ngancem Naumi jika masih dekat-dekat sama elang"

"naah tu kan, ayah bilang juga apa..."

"hufff kenapa sih bu kalau kita orang miskin suka di injek sama orang kaya?"_Naumi

Ibu " ___"

"aku nggak mau di injak-injak sama orang kaya gitu, jika nanti Naumi jadi orang kaya Naumi bakal dermawan sama orang miskin terus mau bikin panti asuhan di daerah kita bu... Kan disini belum ada panti asuhan tu" Naumi mengatakan cita-cita nya yang luar biasa kepada orang tua nya.

"aamiin" jawab ayah dan ibu serentak.

"Allahu akbar Allaaaaahu akbar"

"Allaaaaahu akbarlaaaahu akbar"

Suara azan berkumandang dengan merdu dari mushola desa trans plasma yang mengajak umat islam untuk segera mendirikan shalat, menghambakan diri kepada sang illahi untuk sejenak meninggalkan kepentingan dunia agar kelak hidup bahagia

Ayah segera berdiri dari ruang keluarga yang biasa digunakan keluarga Naumi untuk saling bercerita ataupun sekedar nonton tivi.

Ayah mengajak rasyid untuk berangkat ke mushola yang tidak begitu jauh dari rumah Naumi, mereka berjalan kaki berdua dengan senang hati.

Trut trut hand Phone Naumi bergetar dan Naumi melihat notifikasi dilayar hpnya ada chat dari serly.

"assalamualaikum Nau, lagi ngapain?"

"wa'alaykumussalam warohmatullah, nggak ada barusan nyelesaiin PR" _Naumi

"naah sama kita tuh tapi aku kurang ngerti nomor 17, tolongin dooong, please! Besok aku traktir deeh" serly

"gak" _Naumi

"😭😭😭 teganya" _serly

"😫😫😫 dasar cengeng" _Naumi

"🙏🙏🙏 ayo lah kawaaan bantu diriku yang sedang dilanda kesusahan ini" _serly

"😂😂😂 lebay loo nih gua fotoin sekalian semua" Naumi mengirim foto PR yang sudah dikerjakan nya.

"makacih cayaaang, muah muah" _serly mengakhiri chatnya dengan Naumi. Naumi naik ke tempat tidurnya dan berbaring menatap langit-langit kamar mengingat kembali kejadian dibawah pohon mahoni tadi siang.

"ohhhk... Indahnya" hayalannya membawa Naumi ke alam mimpi.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C7
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ