ดาวน์โหลดแอป
78.57% JANJI MANIS SULTAN / Chapter 33: Tepar

บท 33: Tepar

Kehebohan langsung terjadi.Semua panitia mendekat mengerubungi Noniku yang tergolek lemah dan mukanya pucat pasi.

"Ga di bawa ke dokter aja No!"tanya Alfin.

"Ga perlu,dia bawa obatnya. Men,Bi,Rol!!! kumpulin selimut elo semua,bawa sini!!"jeritku memerintah trio curut.Mereka bergegas memberikan aku setumpuk selimut. Aku menyelimuti tubuh Noniku setelah itu mengusap terus tangannya yang sedingin es.

"Kalian keluar semua deh,jadi pengap,nanti dia malah lama sadarnya!"kataku mengusir para panitia termasuk 5 senior brengsek dari kamar.

"Gue di sini boleh kan No?" tanya Sinta yang mukanya keliatan cemas.

Aku menatapnya sebentar.

"Gue di pesenin Karin, kalo Queen pingsan mesti tolongin kasih dia obat,kan Karin ga tau elo ikut" lanjut Sinta pelan.

Aku tersenyum,Sinta emang trmannya kok,kecuali satu cewe yang dari tadi sibuk memperhatikanku dengan tatapan jutek."Okey ... bantu gue lepas sepatu Sin!"kataku

Sinta menurut lalu melepaskan sepatu Noniku.

"Gue tunggu di luar ya No!"kata Rengga menepuk bahuku di ikuti tiga curut.Aku hanya mengangguk.

"Apa lagi No?"tanya Sinta.

"Mesti buka BRA nya sih!" kataku grogi.

Sinta tertawa pelan,"Biar gue,tar elo remes lagi"katanya sambil tertawa.

Aku mundur memberi ruang.Bukan apa,bahaya kalo aku jadi horny beneran liat dadanya.

"Sampe lepas apa kaitannya aja?"tanya Sinta.

"Ga usah sampe lepas,yang penting dia bisa nafas lega"kataku.

Sinta melalukan perintahku lalu menurunkan kaos Noni lagi setelah dia selesai,"Yap udah rapi,ada lagi ga?"tanya Sinta.

"Balurin perutnya,punggung sama dadanya Sin pake minyak kayu putih,dia ga akan sadar kalo badannya masih dingin" kataku sambil memberikan minyak kayu putih yang aku ambil dari tas Noniku.

"Elo tau banget ya!" ledek Sinta sambil menerima minyak kayu putih dari tanganku.

Aku hanya tersenyum sambil melirik si ketua LDKS yang masih mematung.

"Thanks Sin!" kataku setelah Sinta selesai.

"Sama sama No,Queen kan temen gue juga.Gue tunggu di depan ya sama Rengga sama genk elo" pamit Sinta.

Aku hanya mengangguk lalu duduk di tepi ranjang setelah menyeret bangku.

"Elo ga ikut keluar Feb,biar Nino yang urus"ajak Sinta.

"Gue di sini aja"jawab Febry.

Aku tak perdulikan,yang aku perdulikan bikin Noniku sadar.Dia kalo pingsan emang lama, dan selalu sukses bikin aku khawatir.Dia kelewat cape jadi seperti ini.Tekanan darahnya turun.

Dulu pas kami kelas X Noniku bahkan sampai masuk rumah sakit dan transfusi darah karena HB darahnya rendah.Hal itu terjadi juga pasca dia pulang LDKS.Dia pingsan di sekolah dan aku membawanya pulang namun dia ga juga siuman,sampai aku memutuskan menelpon Om Dave dan tante Sophie supaya pulang.Masih membekas dalam ingatanku gimana pucat wajahnya saat aku,om Dave dan tante Sophie membawanya ke rumah sakit.Dari HB yang harus di miliki manusia dalam kondisi normal itu 9 karena dia wanita,HB darah Noniku hanya 6.Dia membutuhkan 6 kantong darah segar yang membuat kami kelabakan karena darah yang diambil dari tubuhku dan om Dave tidak cukup,butuh 2 kantong lagi.

Om Dave sampai bawa mobil seperti orang gila berdua denganku mencari sisa darahnya di PMI pusat di daerah Senen.Beruntung darah si Non A+ darah kebanyakan oranh. Setelah dapat kami berdua ngebut lagi ke rumah sakit di bilangan Kuningan untuk keperluan Noni transfusi.

Pasca transfusi sebenarnya yang menyeramkan untukku.Tubuh si Non menggigil hebat, dan dia terus meracau dia kedinginan. Kami menyelimutinya sampai dengan banyak selimut. Tante Sophie nangis tanpa henti selama satu jam si Non menggigil. Om Dave yang masih bersikap tenang,walaupun aku tahu kaki dan tangannya juga gemetaran sama sepertiku. Dokter berkali kali bilang itu reaksi wajar tapi tetap saja kami khawatir. Setelah dia berhenti menggigil,dia tak lama kemudian tertidur. Aku dan Tante Sophie menungguinya du sisi kanan kiri ranjang sampai dia sadar.

"Makasih ... No!" bisiknya lirih sambil menggenggam tanganku dengan wajahnya yang terlihat pucat pasi.

"Non .... Jangan gini lagi ya,gue takut elo mati!" ungkapku sambil mencium tangannya yang tertusuk jarum infus. Aku bahkan melupakan kehadiran tante Sophie dan om Dave di ujung ranjang rumah sakit. Aku kelewat lega melihatnya baik baik saja.

Setelah kejadian itu,aku mulai memantau semua kegiatannya,selain permintaan kedua orang tuanya juga karena keinginanku sendiri.Dalam diriku langsung timbul rasa ingin menjaganya yang begitu besar.Terlepas aku begitu menyayanginya.

Dan sekarang melihat dia tergolek lemah lagi,menimbulkan rasa takut itu lagi.Aku terus menerus menggosok tangannya yang dingin dengan tanganku.Ini cara mentransfer panas yang aku dapat dari dokter yang dulu merawat Noniku.Perpindahan panas itu bisa membuat aliran darahnya yang tadinya bergerak lambat jadi bisa mengalir lagi dengan lancar.

"Perhatianmu berlebihan toh dia cuma pingsan"komentar Febry menyadarkan lamunanku.

"Masalahnya apa sama elo!"sahutku tanpa menoleh.

"Aku jealous lah,dia cuma temanmu No!"cetusnya lagi.

Aku menghela nafas pelan,"Gue sayang dia lebih dari gue sayang siapa pun,kalo itu jadi masalah buat elo,kita tinggal putus,gampang kan?"kataku santai.

Dia mendengus kesal sebelum keluar kamar.Saat dia keluar,trio curut masuk kamar.

"Lama juga No sadarnya,apa ga masalah?"tanya Omen

"Badannya masih dingin,kalo hangat baru dia sadar,dia emang kaya gini kalo pingsan"jelasku masihenggosok tangan dinginnya.

"Ini yang bikin elo maksa banget ikut LDKS ya?"kata Roland.

Aku mengangguk,"Gue takut,dia kalo pingsan lama kaya gini,kalo ada yang punya niat jahat kaya senior senior sialn itu,ga usah di perkosa,di cabulin aja dia ga akan sadar.Menurut elo gue bakal biarin!"kataku.

"Ga kebayang!"cetus Obi tumben banget ga gesrek.

"Trus kita mesti gimana?"tanya Omen.

"Ga ada,selain nunggu dia sadar sendiri trus kasih minum obatnya.Ini obat buat naikin gula darahnya,biar ga lemes"kataku.

Trio curut mengangguk.

"Gantian tidur deh,biar pas dia sadar ada yang tetap jagain"perintahku.

"Ya elah,kita mana bisa tidur kalo gini keadaannya,kita ikut jagain No!"tolak Obi dan di amini dua yang lain.

"No,Febry pingsan!"lapor Rengga sambil senyam senyum.Trio curut ikutan tertawa pelan."Drama!"desis Omen pelan.

"Liat deh No,bentar aja"kata Rengga.

"Elo orang ga bisa urus? gue takut Queen sadar ga ada yang ngerti kasih dia obat,lagian tadi dia ga apa apa dari sini"tolakku.

"Justru itu,kan gue bilang Febry bakal samar sama elo doang,kali mesti di cipok dikit"goda Rengga.Trio curut malah terbahak dan berhenti ketika aku menoleh ke arah mereka.

"Nyusahin aja!"keluhku kesal sambil bangkit berdiri.

"Ya elah,di tinggal bentar doang,kita ngerti kok cuma kasih obat doang mah,tinggal elo kasih tau obatnya yang mana aja"kata Obi.

Aku mengalah dan segera mengeluarkan obat dari tas Noniku,"Nih obatnya,kasih begitu dia bangun,biar dia ga lemas lagi"perintahku memberikan obat si Non pada Obi setelah aku memeriksa aturan pakainya.

"Siap Bosque"cetus Obi.

"Ayo Reng,kenapa bukan elo aja sih yang cipok,mesti banget gue"keluhku.

"Beh ... gue ga mau,gue biasa sentuh sesuatu yang mahal bukan sentuh sesuatu yang murahan"cetus Rengga puitis.

"So iye lo!"jeritku kesal.

Rengga membuka pintu kamar Febry.Sudah ada Sinta dan teman temannya Febry.Aku ga tau siapa namanya,ga penting juga.

"Ga sadar sadar No,kaya Queen"lapor Sinta.

"Kalo Queen gue tau penyebabnya kalo dia gue ga tau"cetusku santai.Lah memang aku ga tau mesti gimana,bukan urusanku juga.

"Trus gimana?"tanya Alfin ketua OSIS.

"Suruh anak PMR urus deh,apa bawa ke dokter.Asli gue ga ngerti,kalo Queen gue tau,soalnya di emang sering pingsan kalo cape,dan gue tau mesti urus dia gimana,mending bawa ke dokter deh"kataku balik badan lagi.

"No .... "suara Febry terdengar dan sontak membuat Rengga tersenyum mengejek ke arahku."See?"bisiknya.

Aku hanya menghela nafas menghadapi situasi kaya gini.Dan lebih kesal lagi saat teman teman Febry mengusir semua keluar kamar meninggalkan aku berdua dengan dia."Elo kenapa?"tanyaku masih berdiri di sisi ranjang.

"Pusing No!"desisnya pelan meraih tanganku untuk duduk di ranjang.Ya kali aku mesti jadi gigolo lagi buat lepas dari dia."Ya udah istirahat,udah minum obat belum?"tanyaku akhirnya duduk juga di kasur.

"Belum!"katanya

"Gimana sih teman teman elo"cetusku kesal.

"Temenin aku aja No"pintanya sambil menggenggam tanganku.Aku menghela nafas lagi,"Okey,gue temenin sampe elo tidur,gue masih mesti urus Queen"kataku.

"Iya!"katanya dengan suara yang di buat lemah.

Aku beneran muak deh.Dia tuh ga pinter akting sakit gini,mukanya jauh dari pucat.Aku pikir dia cuma ngantuk dan cari perhatianku.Akhirnya aku memilih bersandar di kepala ranjang sampai handphoneku berbunyi.

📲 Tante Sophie calling .....

Mama si Non.Aku buru buru melepaskan tanganku yang du genggam Febri.

📞" Ya tante!"cetusku

📞"No ... Karin bilang Queen pingsan di Cibubur?"tanyanya dengan nada cemas.

📞"Iya tan,udah Nino urus kok! tante ga usah cemas,dia lagi tidur"jelasku.

📞"Syukurlah,tante nitip ya No,kalo udah mendingan bawa pulang"titah mamanya.

📞"Iya tan,nanti Nino bawa pulang,LDKSnya udah selesai kok"jelasku.

📞"Iya ... tante tau dari Karin yang tau dari Sinta.Tadinya tante ga kasih dia pergi,tapi kamu tau gimana Nonimu"

📞Aku tertawa pelan,"Iya tan tau,dia selalu keras kepala"

📞"Okey ... tante lega sekali waktu tau kamu ikut.Makasih banyak No,om juga nitip bilang makasih"

📞"Iya tan,ini kan bagian janji aku juga untuk terus jagain Noni"kataku.

📞Tante Sophie tertawa,"Ya ... dan kamu memang selalu menepati janjimu,anak tante mestinya sadar ya,kalo kamu itu sayang banget sama dia"keluh tante Sophie.

📞"Biar waktu yang jawab tan,udah ya tan,Nino mau liat Noni dulu"pamitku.

📞"Uya No,makasih ya!"tutupnya.

Aku mengantongi lagi handphone ku dan begitu aku menoleh si ratu drama ternyata tertidur.Dia mah cuma ngantuk bukannya sakit.Aku buru buru bangkit dan bergegas keluar kamar.

"Udah sadar Men?"tanyaku.

"Udah tadu,udah minum obat juga,sempat nanya elo,trus dia tidur lagi"lapor Omen.

Aku menghampirinya dan mencium dahinya,"Bobo dulu ya biar segeran.Maaf gue mesti urus Febry,elo amankan ma anak anak? tar pulang gue anter"kataku sambil mengelus dahinya.

"Makasih ya No!"katanya.Noni memejamkan matanya lagi.

"Gimana pacar lo?"ledek Obi.

"Ngantuk doang,untung cuma minta di temenin,ga jadi gigolo gue"keluhku sambil memperbaiki lerak tidur Noniku agar berbantal di lenganku.Dia tertidur pulas lagi karena efek obat yang dia minum.

"Kecewa kali lo!"ledek Obi lagi.

Aku tertawa pelan,"Elo aja sana jadi stuntman"cetusku asal.

Trio curut terbahak,"Ratu drama juga dia"cetus Roland.

"Banget deh,gue bete"keluhku.

"Putusin aja sih"saran Omen.

"Ga usah elo suruh"kataku kesal.

"Sinta dari tadi ngomel ngomel di sini,di telepon Karin tayang tayang"lapor Obi.

Aku tertawa,"Tau gue,soalnya nyokapnya Noni langsung telepon gue"jelasku.

"Beh ... calon menantu idaman dong lo"ledek Roland.

Aku tersenyum,"Calon menantu apaan,anaknya aja ogah di jadiin pacar,mana mungkin mau kalo di jadiin bini"keluhku.

Mereka terbahak.

"Sabar Brother .... tar juga luluh.Gila gue ga nyangka elo tau semua,bahkan sampe soal dia sakit"kata Omen.

"Elo masih juga ga percaya gue sayang banget ma si Non"keluhku kesal.

Trio curut tertawa lagi,"Tenang No,kita bantuin trus biar dia nyerah dan mau sama elo"kata Roland.

"Ya .... awas aja lo pada bohong"ledekku.

"Ya elah kalo buat keselamatan dan kebahagiaan ratu kita mana mungkin kita bohonh,janji gantleman ini bukan janji kampret kaya elo"kata Omen lagi.

"Sialan,udah ah gue ngantuk!"kataku memejamkan mataku.

"Ngantuklah,tidur sambil meluk si Non,dasar kampret!"jerit Obi sambil melemparku dengan bantal.

"Kena si Non Bi,tar dia bangun!"protesku.

Obi cengar cengir.

"Ayo dah molor berjamaah,gue juga ngantuk"kata Omen mengambil posisi tidur juga.

Dua curut sisanya ikut tertidur juga.Kami gak perduli dengan acara selanjutnya.Yang terpenting misi penyelamatan sang ratu cantik jelita ampir complete.Tinggal antar dia pulang dengan selamat.Aku langsung terpejam sambil memeluk tubuh Noniku.

"Cepat sembuh ya Non .... sayang banget deh"bisikku sambil mencium dahinya dan aku terpejam beberapa saat kemudian.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C33
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ