ดาวน์โหลดแอป
8.69% Jodoh [Aku yang Memilihmu] / Chapter 17: Bab 16

บท 17: Bab 16

Rana hendak tidur saat notif pesan muncul di ponselnya. Beruntun hinga mau tidak mau gadis itu kembali duduk guna mengecek ponselnya.

( Binar ) Malam Rana cantik!

( Rana ) Gue fikir pesan dari Gathan. Kenapa Nar?

( Binar ) Cie, lagi mikirin sohib gue ya?

Ini udah seminggu semenjak kalian kencan ke Fatmawati, 'kan?

( Rana ) Plis, Nar, nggak usah ketularan nyebelin kayak dia.

( Binar ) Yah, jangan ngambek dong.

Emang kenapa sih? Lo belum nerima Gathan.

Selain gangguin hidup lo, dia ngapain lagi.

( Rana ) Ya, nggak ada sih.

Gue itu tipe orang yang nggak gampang deket sama orang baru. Pendekatannya itu bisa lama banget.

Jadi...

Mending lo suruh Gathan nyerah deh, daripada dia sakit hati ntar.

( Binar ) Kalau masalah itu lo tenang aja.

Gatha itu orangnya nggak mudah menyerah.

Dia akan tetap nungguin lo sampai kapan pun. Jadi nikmati aja perjuangan Gathan buat ngedapetin lo.

Percuma lo ngehindar dari dia, dia bakal tetep usaha terus.

Lo gunain segala cara buat ngusir dia juga percuma, dia kan tetep balik lagi ke elu.

Satu-satunya cara ya lo harus nerima dia. Mau itu besok, lusa, seminggu lagi, sebulan lagi atau bahkan bertahun-tahun kemudian.

Terima aja, Ran. Terima!

( Rana ) Ck.

( Binar ) Gathan itu kurang apa sih, Ran? Ganteng, tajir, baik, rajin, suka menolong, pinter lagi. Bakatnya itu ada banyak.

( Rana ) Tapi dia hobi berantem. Gue dengar dari anak-anak lain, dulu pas masih kelas 1 dia juga sering ikut tawuran.

Ibaratnya dia itu kayak Dilan di film Dilan 1990 dan jugas sosok Nathan di film Dear Nathan.

( Binar ) Ya lo 'kan bisa jadi Mileanya Dilan atau Salmanya Nathan.

Gitu aja kok susah.

Karena Milea 'kan, Dilan nggak jadi ikt tawuran.

Karena Salma juga, Nathan jadi orang yang lebih baik lagi.

Seharusnya lo bisa jadi, Rananya Gathan.

( Rana ) Bukan tugas oranglain untuk ngerubah sikap sama sifat seseorang, Nar. Tapi dirinya sendiri.

Gue nggak mau dia berubah karena gue, tapi gue mau dia berubah karena dirinya sendiri.

( Binar ) Berarti cuma penawarannya yang harus lo rubah, Ran.

Bukan merubah tapi menawarkan perubahan. Jadi apapun yang dipilih Gathan nanti, itu urusan dia.

Seenggaknya lo bisa kasih dia kesempatan.

( Rana ) Gitu ya?

( Binar ) Satu kali.

Gue jamin satu kesempatan yang lo kasih ke Gathan, nggak akan bikin lo nyesal atau rugi.

( Rana ) Ya udah. Gue akan kasih dia satu kesempatan.

( Binar ) Alhamdulliah.

Kayaknya gue punya bakat buat jadi makcomblang.

Gue bikin aplikasi kontak jodoh aja kali ye.

( Rana ) Wkwkwkwkwkwk.

Bisa aja lo.

Ya udah, gue ngantuk mau tidur.

( Binar ) Selamat tidur, Ran.

Sebelum meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Rana mendial nomor telfon seseorang.

"Halo," sapa suara di seberang.

"Hai, Than," balas Rana tersenyum.

*****

Hari ini SMA ROMA akan melakukan pertandingan persahabatan dengan SMA SANDAY. Semua kubu tim terlihat sedang melakukan pemanasan di kursi masing-masing kubu. Diantara pemain ROMA, terlihat satu orang yang terlihat sangat mencolok karena sejak masuk kelapangan pemuda itu tidak berhenti untuk tersenyum.

"Woy, Di! Lo kenapa senyam-senyum nggak jelas? Gila lo, ya? Mau tanding, otak lo malah gestrek," cibir Binar melihat tingkah sahabatnya yang aneh.

"Gue lagi semangat aja," ucap Gathan tersenyum lebar. Ingatannya berputar pada malam sebelum pagi menjelang pertandingan.

Flashback On

Malam sabtu ini Gathan sedang asyik main game di kamarnya, namun saat serius main game, tiba-tiba HP yang berada di sampingnya berbunyi sehingga menyebabkan konsentrasi bermainnya pecah dan membuatnya kalah. Dengan kesal Gathan mengambil HP-nya dan siap meneriaki orang sialan yang sudah mengganggunya. Namun bukannya segera menjawab cowok itu malah menatap lama layar HP-nya seraya menggaruk-garuk kepalanya bingung.

"Ini… gue yang mimpi atau gimana?" celoteh Gathan masih menatap layar HP yang menunjukan 'Rana calling'. "Ehm... ehm…" dehem Gathan sebelum mengangkat telpon itu. "Halo, Rana cantik," sapanya seramah mungkin.

"Hai," sapa balik suara di seberang.

"Ada apa? Tumben lo nelpon gue," tanya Gathan berusaha tidak menunjukan kegugupannya.

Pasalnya baru kali ini gadis itu menelfonnya terlebih dulu, beberapa hari mereka kenal, selalu Gathan yang memulai pembicaraan walaupun ditanggapi jutek oleh Rana.

"Lo sedang apa?" tanya Rana setelah sempat jeda hening cukup lama, mungkin karena gadisitu bingung mau ngobrol apa.

"Eh.. ee… main game," jawab Gathan jujur, untuk kali ini dia akan selalu jujur dalam hal apapun dengan gadis ini.

"Oh, jangan kemalaman tidurnya. Lo harus istirahat cukup, besok sebelum tanding harus sarapan dulu biar kondisi lo fit saat pertandingan," celoteh Rana tanpa sadar mengeluarkan sifat cerewetnya.

"Lo nasehatin gue?" tanya Gathan nggak percaya.

"Ya iyalah. Kenapa? Lo nggak suka? Ya udah gue ralat, jangan istirahat ya. Begadang aja sampai pagi, terus jangan jaga kondisi juga biar lo sakit," ucap Rana sebelum mematikan sambungannya secara sepihak.

Gathan yang masih kaget hanya bisa diam tak bereaksi sampai beberapa menit kemudian dia baru tersadar.

"Rana! AKHIRNYA LO PEDULI JUGA SAMA GUE! GUE NGGAK AKAN NYERAH BUAT DAPETIN LO!" teriak Gathan terseyum senang.

"Gathan! JANGAN BERISIK! CEPET TIDUR! INI UDAH MALAM!" teriak Ratih dari luar kamar Gathan..

"IYA, MA!" balas Gathan berteriak, ketawa sendiri dengan tingkah konyolnya barusan.

Flashback Off

"Heleh, gara-gara itu doang, lo udah seneng minta ampun. Lo lihat ponsel gue noh! Isinya ucapan semangat dari cewek-cewek satu sekolah. Bahkan ada juga yang dari SMA Sunday," oceh Binar menyombong.

"Eh, satu orang itu lebih spesial."

"Pakai karet dua," canda Binar.

"Ah, sialan lo! Nggak bisa lihat orang seneng. Lo nikmatin aja kenapa sih?" dumel Gathan.

"Hahahahaha, ya udah yuk. Kita kasih kemenangan kita buat fans gue dan pujaan hati lo," ujar Binar menepuk pundak Gathan pelan.

Mereka siap bertanding melawan SMA Sunday.


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C17
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ