"Beberapa hari tidak ketemu, kamu mulai berani ya," ujar Qu Pan'er sambil memelotot dengan tajam pada Qu Tan'er.
"Tidak perlu repot-repot memuji begitu." Qu Tan'er tersenyum lalu membungkuk untuk memberi hormat. "Kalau tidak ada urusan lain lagi, Tan'er pergi dulu."
Saat dia ingin melangkah, tiba-tiba…
"Apakah Nyonya Pangeran Pertama sudah bilang kamu boleh pergi?"
"Nyonya Pangeran Pertama memang tidak bilang begitu, tapi aku ingin pergi."
"Berhenti kamu!" Teriak Qu Pan'er yang sudah tidak bisa menahan emosinya.