ดาวน์โหลดแอป

บท 165: 69.

Kamar Melati nomor 303 itu perlahan terbuka, di ambang pintu muncul sosok lelaki yang masih memakai seragam sekolah. Lelaki itu kemudian duduk di sebelah pria berbaju kotak-kotak tersebut.

"Sudah pulang?" gumam Shinta menyambut kedatangan putra keduanya. Wanita itu tersenyum tipis pada lelaki berseragam itu.

Lelaki itu hanya mengangguk sekilas.

"Sudah makan? Mama tadi beli nasi padang, kamu makan ya?" ucap Shinta melepas genggaman tangannya pada putra pertamanya.

"Enggak usah, Ma. Tadi aku udah makan di sekolah," sahut putra keduanya.

Shinta menghela nafasnya sejenak, kemudian kembali duduk di kursi sebelah ranjang pesakitan. Tangan keriputnya kembali mengenggam tangan putranya, seperti yang sudah-sudah ruangan tersebut kembali hening. Hanya bunyi dari mesin kardiograf yang terdengar begitu menyayat hati. Mesin itu bagaikan signal bahwa putanya masih hidup.


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C165
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพงานเขียน
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ