Fruit 374: Menceritakan Kisah
"Kau suka bunga, Nak?" tanya Nivria malam itu ketika Andrea muncul di taman belakang.
Sang putri menggosok tengkuk, gugup. "Aku... ummh... sedikit."
"Lihat, mawar biru dan kuning sudah berbunga." Telunjuk Nivria terarah pada bunga yang disebut. "Cantik, kan?"
Pandangan Andrea mengikuti ke sudut barat taman, dimana terhampar rumpun mawar yang menguarkan aroma manis. "Hu-um."
"Ayo, duduk. Agar kau tidak kecapean." Nivria membimbing anaknya ke sebuah bangku taman bercat putih.
Andrea tak menolak. Mereka pun hempaskan pantat ke bangku tersebut.
"Bagaimana kondisimu, Nak? Sudah lebih baik dari sebelumnya?" tanya Nivria, mencoba membuka obrolan.
Andrea masih belum alihkan pandangan dari rumpun mawar tadi. "Sudah."