David memarkir mobil Lamborghini Venenno Roadsternya di tempat parkir gedung apartmentnya. Ia membawa pulang sebuah kue tart rasa tiramisu yang menjadi kesukaan Angeline. Di dalam lift menuju lantai tempat apartmentnya berada, David tersenyum lebar.
Pilihannya untuk mencurahkan hal-hal yang mengganjal hati dan benaknya kepada Henry benar-benar keputusan yang sangat tepat. Ia tidak tahu harus ke siapa lagi ia menceritakannya. Henry sudah seperti orang tua bagi David.
Henry memang seseorang yang sudah tua. Namun yang dimaksud adalah, ia terasa seperti sesosok kakek bagi David.
Kakek yang berjiwa muda lebih tepatnya.
Walaupun bar miliknya sudah terlihat sangat tua, namun sikapnya dan pribadinya masih saja terbuka seperti orang-orang generasi millenial pada umumnya.
Saat pintu lift terbuka, David berjalan menyusuri lorong menuju ke pintu apartmentnya, membuka pintunya dan merasakan sesuatu yang cukup ganjal.
Author lagi dalam posisi kejam mode-on aowkaowkaowk. Pengen tau apa tanggapan kalian tentang part ini. Tulis komentar terbaik kalian yaa. Santai aja, gua udah terbiasa dengan komentar apapun, jadi, ramein aja gaez~