"Mau lebih dari itu?" tanya Seno yang kini menatap Nesya intens.
Permen kapas yang masih dimulutnya itu membuat pandangan Seno beralih kesana. Nesya melihat arah pandangan Seno itu, bahkan Nesya juga melihat permen kapas yang belum ia masukan kedalam mulut sepenuhnya.
Wajah Seno yang mendekati Nesya membuat Nesya tak bisa berfikir jernih. Bahkan pikirannya sudah kemana-mana. Apalagi hembusan nafas Seno yang terasa diwajahnya. Gesekan hidung mancung Seno yang mengenai hidung mancungnya semakin membuat Nesya tak bisa bergerak. Mata Nesya bahkan melotot melihat jarak Seno sedekat ini.
Permen kapas yang masih diambang mulutnya itu kini sudah berbagi pada Seno. Nesya mendadak kesulitan bernapas. Apa yang akan dilakukan Seno?
Nesya merasa kaku seketika. Permen kapas itu habis, dan Nesya benar-benar merasakan bibir Seno yang menepel pada bibirnya.
Nesya menatap Seno yang kini menatapnya. Meski hanya menempel, tapi tetep saja itu sebuah ciuman kan?