ดาวน์โหลดแอป
35.93% DENIAL / Chapter 23: Take Off Your Clothes

บท 23: Take Off Your Clothes

"ketua kau dipanggil oleh Presdir" Chaewon mengerutkan keningnya "baiklah terima kasih"

Chaewon mengetikkan beberapa kalimat terakhir pada pekerjaannya kemudian bangkit menuju ruangan Presdir. Chaewon sejujurnya curiga dengan hal ini, tapi bila Kyuhyun memanggilnya tanpa melalui sekretaris pribadinya maka ini ada hubungannya dengan pekerjaan, pikirnya.

Sesampainya di lantai tempat ruangan Kyuhyun berada, Lucas berujar "nona Yoon, Presdir meminta anda untuk menemuinya di Penthouse"

"what?"

"mari saya antar" Lucas menggiring Chaewon ke pintu yang berada di lorong kiri lantai tersebut. Lucas menekan bel untuk memberitahukan kedatangan Chaewon.

"suruh dia masuk" jawab Kyuhyun dari intercom, dan suara kuncian pintu pun terbuka.

Lucas pamit undur diri, Chaewon pun membuka pintu itu dan sebuah lengan langsung menariknya masuk dan mendorongnya ke dinding. Tanpa tunggu lama Kyuhyun langsung menempelkan bibirnya dengan milik Chaewon.

Chaewon meringis karena punggungnya yang terbentur dinding, Chaewon menangkup wajah Presdirnya itu, kemudian menjauhkannya. "Pa Presdir yang terhormat, saya ingin menyampaikan beberapa hal pada anda" tuturnya tepat di hadapan wajah Kyuhyun.

"itu bisa menunggu" Kyuhyun kembali ingin melumat bibir wanita itu, namun tangan Chaewon telah lebih dulu menutupi bibirnya agar tidak mendekat.

"pertama, aku sedang hamil. Benturan sekecil apapun bisa mengganggu janinku, apalagi benturan yang kau sebabkan tadi membuat punggungku sakit" tukasnya.

Ada apa dengan wanita ini? Tidak tahukah bahwa saat ini dirinya sedang tinggi? Bagaimana ia bisa setenang dan selogis itu menghadapi perilaku yang ia berikan tadi?

"maaf" Kyuhyun sedikit menyesal, ia hampir melupakan fakta bahwa wanita ini sedang mengandung anaknya yang berharga dan malah menyerah kepada hasratnya.

"yang kedua, bila anda memanggilku hanya untuk meladeni kegiatan nafsu anda, aku akan dengan senang hati menolak. Sebaiknya anda memanggil wanita bayaran, dan saya pamit untuk kembali bekerja"

Kyuhyun menahan lengan Chaewon "bagaimana bisa kau pergi begitu saja? Kau harus bertanggung jawab, lihat.." Kyuhyun mengarahkan pandangannya pada sesuatu dibawah sana yang diikuti oleh pandangan Chaewon. Sebuah tonjolan besar dari balik celana bahan milik Kyuhyun. "ini sangat menyakitkan bila tidak ditenangkan" lanjutnya dengan senyum nakal.

"aku akan menyuruh sekretarismu untuk menelpon salah satu wanitamu" balasnya santai.

"apa?" Kyuhyun memasang ekspresi terkejutnya.

"tidak sulit mendapatkan informasi itu" Chaewon berkata sambil menatap Kyuhyun sedikit meremehkan.

Kedataran ekspresinya membuat Kyuhyun semakin jengkel "Lupakan. Tidakkah kau merasakan sesuatu melihatnya? Rasa kasihan pun tidak? Saat aku mencumbumu, kau tidak menginginkan lebih?" Kyuhyun menahan kedua lengan Chaewon dan mengembalikannya di posisi semula, terjebak antara dirinya dan dinding dibelakangnya.

"tida-" tak ingin mendengar penolakkan Chaewon, Kyuhyun kembali menyumpal bibir gadis itu dengan miliknya. Namun Chaewon dengan cepat memalingkan wajahnya, Kyuhyun menatap tak suka wajah Chaewon yang berpaling darinya. Kyuhyun pun memberikan ia pelajaran dengan menyerang leher putih itu.

Tangan kiri Chaewon menyentuh rahang Kyuhyun, menghantarkan sensasi panas pada kulit Kyuhyun, dan tangan kanannya menelusup ke tengkuk Kyuhyun. Chaewon menarik wajah Kyuhyun, pipi mereka saling bersentuhan, dan dia pun berbisik "hentikan sekarang juga sebelum aku melapor kepada polisi dengan tuduhan pelecehan seksual" bisiknya dingin.

"SHIT!!"

Kyuhyun memukul dinding di belakang wanita itu. Ia pun mengangkat wajahnya menatap Chaewon, "kau itu benar-benar bisa merusak mood" geramnya.

"maaf kalau begitu, aku akan memesan wanita malam untuk memperbaiki mood anda" ekspresinya masih saja datar.

"aku tidak butuh wanita-wanita sialan itu, yang kubutuhkan hanya dirimu! Saat ini!" seru Kyuhyun penuh penekanan.

Chaewon terdiam, "maaf tapi ini masih jam kantor. Masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan dan juga aku memegang teguh prinsipku, jadi.." Chaewon belum menyelesaikan kalimatnya, Kyuhyun sudah menutup mulutnya dan berlari ke kamar mandi.

"Presdir!" serunya di depan pintu kamar mandi yang tertutup rapat itu, ia bisa mendengar suaran muntahan dari dalam sana, "Presdir, apa anda baik-baik saja?"

"tentu saja tidak, gadis bodoh" pekiknya susah payah.

"apa ada yang bisa kubantu?" ujar Chaewon sedikit khawatir.

"take off your clothes and lie on the bed" terselip senyum menang di antara kata-katanya, namun rasa mual kembali melanda. 'persetan dengan rasa mual ini' rutuknya.

Chaewon tak menjawab langsung, ia harus menjawab telepon dari ponselnya. "benarkah? Maaf, aku akan segera ke sana" Chaewon memutuskan sambungan.

"Presdir aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu, aku harus kembali bekerja. Maybe some other time" serunya.

Kyuhyun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang kelelahan dan tersiksa "tunggu! Bantu aku ke tempat tidur" pintanya sebelum Chaewon pergi.

Chaewon pun mengalungkan lengan Kyuhyun di pundaknya dan membopong Kyuhyun hingga ke tempat tidur. Chaewon menyibakkan selimut dan membaringkan Kyuhyun, Kyuhyun meraih tengkuk Chaewon dan memberikan kecupan perpisahan sebelum wanita itu kembali ke belakang meja kerjanya.

"some other time, huh?" Kyuhyun mengeluarkan smirknya, Chaewon menarik selimut hingga menutupi dadanya.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C23
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ