บท 9: Misteri Desa Tanpa Kasur di Sleman
Yogyakarta...
Selain terkenal sebagai kota wisata dan kota pelajar, kota ini juga dikenal sebagai salah satu daerah yang menyimpan banyak cerita misteri. Masih kental terhadap aroma paganisme berwujud laku tirakat atau budaya lainnya, membuat dunia mistis seolah menjadi dekat dengan kegiatan masyarakatnya.
Tidak jarang, ada cerita misteri yang muncul di beberapa daerah di sekitar Yogyakarta. Salah satu cerita misteri yang cukup unik untuk disimak yang ada di Yogyakarta adalah suatu tempat bernama "Desa Kasuran". Nama desa ini unik karena penduduknya tidak ada yang tidur dengan beralaskan kasur. Tentu, terdapat cerita di balik "Misteri Desa Tanpa Kasur".
"Kasur dan kutukannya"...
Sebenarnya, tidak ada yang aneh dengan dusun Kasuran yang terletak di Desa Margodadi, Seyegan, Sleman ini. Letak dusun yang cukup terpencil membuat desa ini bisa ditempuh hanya dengan waktu sekitar 1 jam dari pusat kota Yogyakarta. Penduduknya pun hidup sama seperti masyarakat pada umumnya. Mereka memanfaatkan alam untuk mencari penghasilan karena wilayah Sleman memiliki banyak sawah dan kebun. Selain itu, kondisi warga di sana juga tergolong cukup mampu dengan hampir setiap rumah memiliki peralatan elektronik.
Namun, ada hal menarik sekaligus aneh yang muncul disini hingga desa ini disebut sebagai desa tanpa kasur. Sebutan ini memang bukan isapan jempol belaka tapi nyata. Sudah puluhan tahun, penduduk yang tinggal di desa ini tidur tanpa menggunakan kasur sebagai alas tidur. Tentu saja hal ini berlainan dengan nama dusun itu sendiri, Kasuran.
Polemik ini tidak muncul begitu saja. Memang, ada kepercayaan menurun yang melekat dalam batin penduduk desa setempat tentang hal tersebut. Penduduk di sana sudah terbiasa tidur dengan alas dipan kayu atau menggunakan tikar dan hanya beberapa orang saja yang tidur dengan menggunakan kasur busa. Ada kepercayaan penduduk untuk tidak menggunakan kasur kapuk sebagai alas tidur.
Sebutan "Misteri Desa Tanpa Kasur" ini muncul karena ada sebuah kejadian mistis yang dianggap sebagai kutukan di desa bagi siapapun yang tidur dengan alas kasur kapuk. Dahulu, memang ada beberapa orang yang tidur dengan alas kasur kapuk namun kehidupan warga tersebut sangat menderita.
Menurut kabar yang beredar, warga yang secara sengaja melanggar apa yang sudah menjadi kepercayaan di desa tersebut tidak bisa terhindar dari marabahaya. Ada banyak kejadian yang terjadi dan penderitaan yang dialami oleh beberapa warga sehingga membuat warga lain ketakutan. Dulu, ada beberapa warga yang meremehkan "kepercayaan" ini dan ia tetap tidur dengan kasur kapuk. Efek yang mereka dapatkan pun bermacam-macam. Warga yang tidak percaya itu ada yang menjadi buta, gila bahkan sampai meninggal.
Tentu saja, kejadian yang muncul tersebut membuat bulu kuduk warga sekitar merinding. Mereka yang selamat pun memilih bertahan dengan kepercayaan mereka selama puluhan tahun hingga desa mereka terkenal dengan sebutan "Desa Tanpa Kasur" seperti saat ini.
Ada cerita lain yang juga perlu disimak. Cerita ini turut muncul di tengah masyarakat Dusun Kasuran tersebut. Dulu, pernah ada seorang bidan yang baru saja pindah dan menempati sebuah rumah di dusun itu. Untuk proses pemeriksaan kepada para pasiennya, ia menggunakan kasur kapuk.
Tapi nahas sekali, kehidupannya menjadi sangat menderita. Kedua anaknya selalu bertengkar dan hampir saling membunuh. Kemudian, ada sesepuh adat datang dan menjelaskan perihal kepercayaan di desa tersebut. Ketika kasur kapuk itu dibuang, anehnya kedua anak tersebut menjadi rukun.
Author Facebook: Victor Nikiforov
สถานะพลังงานรายสัปดาห์
-- การจัดอันดับด้วยพลัง 
-- หินพลัง