Aaric terdiam mendengar pertanyaan sang ayah, ia bingung harus berkata apa.
"Aku tak ada hubungannya dengan Elsa, hanya saja Elsa adalah teman satu kelasku Dad,"jawab Aaric datar.
"What!!! Kau satu kelas dengan gadis itu Aaric, tapi selama ini dia tak melakukan apa-apa padamu bukan? Dia tak memberikan racun atau semacamnya padamu bukan?" Tobias yang kaget memberikan pertanyaan bertubi-tubi kepada Aaric.
Aaric menggelengkan kepalanya. "Dikampus ia terlihat seperti gadis normal seperti yang lain, tak terlihat berbahaya sama sekali."
"Dasar jalang sialan, pintar sekali berakting,"umpat Tobias kembali penuh emosi.
Saat Tobias memaki Elsa dari kedua mata Aaric terlihat sekali sorot tidak suka dan Fernando berhasil melihatnya secara jelas.
"Lalu darimana kau bisa tahu tentang email-email itu nak?" Fernando yang sejak tadi menjadi pendengar Tobias dan Aaric pun akhirnya membuka mulutnya.