บท 172: Tragedi jam empat pagi
Viona yang tak punya jadwal praktek akhirnya hanya bermalas-malasan saja di dalam kamar tanpa melakukan apapun , makanan yang dibawakan oleh pelayan pun tak ada yang ia sentuh sejak pagi . Mulutnya terasa pahit untuk makan apapun bahkan lemon pun yang biasa ia makan terasa sangat tak bersahabat di indra perasanya . Sejak kepergian Fernando ia belum tidur sama sekali , pikirannya melayang-layang memikirkan keberadaan suaminya .
"Kenapa aku jadi sekhawatir ini padanya." Gumam Viona lirih sambil terus menatap halaman luas rumahnya .
"Kau menyebalkan Fernando.!!! " Jerit Viona dengan kesal .
Kedua mata indah Viona tiba-tiba berkaca-kaca tanpa ia sadari , sampai akhirnya sepasang mata indah itu pun mengalirkan air dengan deras membasahi wajah cantiknya . Karena kelelahan Viona akhirnya tertidur di sofa yang ada didekat jendela besar yang menghadap ke halaman luas istananya .