Melihat Viona yang baru selesai mandi membuat Frank makin menggila , walau ia baru saja menghabiskan malamnya bersama Jessica tapi ada disamping Viona membuatnya makin tak bisa berkonsentrasi . Apalagi wangi sabun yang melekat ditubuh Viona makin membuat darah lelaki frank berdesir .
" vioo .. aku mauu .. akuu mau pinjam kamar mandimu !!! " pekik Frank tiba-tiba .
" oooo...
Belum sempat Viona menyelesaikan perkataannya Frank sudah kabur ke arah kamar mandi sehingga membuat Viona tertawa , kehadiran Frank membuatnya melupakan rasa sedihnya tentang peristiwa kematian dokter Rachel yang memilih mengiris pergelangan tangannya di kamarnya .
Viona memakan makanan yang dibawa oleh Frank , seharian belum makan rupanya benar-benar membuat Viona kalap ketika melihat makanan yang dibawa oleh Frank . Apalagi pizza adalah salah satu makanan favoritnya sejak dulu .
" Frank are you ok in there ?? " teriak viona dari sofa
" Frank !!! " jerit Viona lagi mengulangi panggilannya pada profesor muda itu lagi karena khawatir terjadi sesuatu padanya dikamar mandi .
Karena masih belum ada jawaban akhirnya Viona berjalan ke arah kamar mandi dan bersiap untuk mengetuk pintu kamar mandinya lagi .
" no vio !! don't come here!! im fine " teriak Frank dengan panik ketika mendengar langkah kaki Viona mendekat .
" ok aku tunggu di sofa ya " jawab Viona sambil berjalan pergi ke arah sofa kembali
Mendengar langkah kaki Viona pergi Frank menjadi lega , ia sedang melakukan pelepasan sendiri di kamar mandi dengan mengimajinasikan Viona yang habis mandi tadi . Setelah berhasil menyalurkan hasratnya sendiri Frank kemudian membersihkan dirinya dengan menggunakan air dan sabun yang ada dikamar mandi , ia bersiap untuk keluar setelah berhasil mengatur nafasnya sendiri .
" kau lama sekali dikamar mandi Frank !! aku kira kau pingsan " ucap Viona saat melihat Frank berjalan kearahnya .
" tadi perutku sakit vio makanya aku lama di dalam kamar mandi " jawab Frank berbohong , ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya pada Viona .
" dasar kau , ya sudah ayo makan ini pizza yang kau bawa sudah mulai dingin " sungut Viona sambil menyodorkan piring yang berisi pizza pada Frank .
Kalau saja Frank tak habis menyalurkan hasratnya dikamar mandi mungkin ia akan menolak pizza pemberian Viona karena tadi ia sudah makan sebelum datang ke apartemen Viona , tapi setelah melakukan pelepasan sendirian tentu lain ceritanya . Ia langsung memakan dua slice pizza sekaligus hingga membuat Viona takjup dan tertawa .
" ini minumnya Frank " ucap Viona sambil menyerahkan segelas air putih pada Frank.
" huumm " sahut Frank sambil terus mengunyah makanannya .
Viona benar-benar dibuat lupa akan masalahnya setelah bersama dengan Frank , ia merasa profesor muda ini sudah membantunya melupakan sejenak kesedihannya .
" vio kalau kau lelah kau bisa tidur " ucap Frank sambil tersenyum , ia tak tega melihat mata Viona yang sudah memerah itu .
" lalu kau ? " tanya Viona merasa bersalah .
" aku pulang vio tak mungkin kan aku tidur disini bersamamu apalagi kau hanya punya satu ranjang saja " jawab Frank basa basi dan mengharapkan Viona akan menahannya lebih lama .
" iya kau benar , tak mungkin kau tidur di sofaku juga kau liat sofanya kecil pasti tak nyaman untukmu tidur " ucap Viona datar .
Mendengar perkataan Viona membuat Frank kecewa ia berharap viona akan menahannya tapi nyatanya tidak , ia pun mengambil jaketnya yang ada diatas sofa lalu bersiap pulang dengan diantar Viona sampai ke pintu .
" hati-hati pulangnya prof " ucap Viona dengan tersenyum lebar .
" sudah kubilang jangan panggil dengan sebutan itu kecuali di rumah sakit " sahut Frank dengan nada yang ia tinggikan .
" hi hi hi maaf maaf , oke hati-hati dijalan ketika menyetir mobil " ucap Viona mengulangi perkataannya yang sebelumnya .
Frank menganggukan kepalanya pelan lalu pergi ke arah lift untuk turun ke lantai satu , setelah Frank menghilang dibalik pintu lift Viona langsung mengunci kamarnya dengan cepat . Ia lalu merapikan sisa makannya yang ada dimeja untuk dibawa ke dapur , karena sudah cukup lelah akhirnya viona memilih tidur dan mematikan lampu kamarnya yang hanya menyisakan satu buah lampu tidur yang remang-remang di samping ranjangnya .
Di samping mobilnya Frank menatap kerah kamar viona dilantai delapan , ia sangat kesal karena Viona tak bisa membaca perasaannya . Karena udara malam semakin dingin akhirnya Frank masuk ke dalam mobilnya dan pergi meninggalkan apartemen viona , ia memilih pulang ke apartemen yang ia belikan untuk Jessica yang jaraknya tak begitu jauh dengan apartement baru Viona .
Frank masuk kekamarnya dan bisa melihat Jessica sudah tertidur . Karena tadi ia belum puas melepaskan hasratnya di kamar mandi viona lalu Frank membangunkan Jessica dengan pelan .
" hei Beby kau sudah tidur ? " tanya Frank dengan lembut sambil mencium bibir sensual Jessica .
" kau sudah pulang tuan ... Jessi belum tidur Jessi menunggu tuan pulang " jawab Jessica dengan bersemangat .
" goodgirl itu baru gadisku , sekarang layani aku " bisik Frank dengan nafas yang sudah memburu .
Dengan cepat Frank menjatuhkan diri diatas tubuh sintal Jessica dengan penuh nafsu ia sobek baju tidur Jessica hingga kini menampakan sepasang bukit kembar kesukaan Frank nampak membusung menantang padanya . Dengan gemas Frank langsung menjatuhkan wajahnya di sana dengan membuat tanda kepemilikan disekitarnya , terdengar desahan dan erangan dari Jessica ketika merasakan gigitan kecil dari Frank di puncak bukitnya . Jessica menjambak rambut Frank karena darahnya sudah ikut panas setelah merasakan jemari Frank bermain-main ditempat sensitifnya dibawah sana , Frank tersenyum tipis saat merasakan bahwa Jessica sudah mencapai titik pertama karena permainan jemarinya .
" Jessi sudah tak tahan tuan , Jessi mau tuan .." bisik Jessica dengan suara yang terbata-bata setelah mengapai titik kepuasan pertamanya .
" Jessi mau tuan , Jessi mau tuan " ucap Jessica berulang-ulang ketika Frank masih meneruskan kegiatannya ditempat yang sama sehingga membuat Jessica menggelinjang dengan dashyat untuk kedua kalinya .
" bersihkan !! " ucap Frank sambil menyodorkan jarinya yang ia pakai untuk bermain tadi pada Jessica .
Jessica langsung membersihkan jemari Frank dengan sekali lahap , ia menikmati rasa dirinya sendiri . Frank hanya tersenyum puas dan dengan cepat Frank memaksa Jessica untuk berdiri , ia sudah bosan bermain diranjang . Frank ingin mencoba hal baru bersama jalang setianya itu sebelum ia praktekkan pada Viona , itulah rencananya selama ini masih bersikap baik pada Viona .
" sakit tuan awwww ... " jerit Jessica saat berdiri dengan satu kaki hadapan Frank yang menggila itu .
" jangan berani kau mendahului ku Jessi!! " ucap Frank dengan nafas yang terputus-putus .
" jessi paham tuan .. awww jesssi paham " jawab Jessica saat akan mencapai puncak .
Melihat jalangnya akan mendahului dirinya Frank makin mempercepat gerakannya , ia makin mendorong Jessica ke dinding dan mempercepat gerakannya hingga membuat tubuh Jessica terbentur tembok berkali-kali karena hentakan dari Frank yang cukup keras .
" awww ... i love u i love u vioo... " teriak Frank ketika berhasil mencapai puncak .
" jessi juga mencintai tuan " jawab Jessica cepat , ia tak menyadari bahwa lelaki yang masih bersatu dengannya itu menyebut nama wanita lain saat mencapai puncak .
Jessica jatuh ke lantai karena Frank melepas pelukannya pada tubuh sintalnya itu , dari paha Jessica mengalir hasil permainan mereka malam itu . Sementara Frank langsung merebahkan dirinya di ranjang tanpa memperdulikan Jessica yang masih duduk dilantai .Ia membutuhkan tenaga ekstra untuk bercinta dengan Jessica kali ini karena ia menggunakan pikirannya untuk membayangkan Viona diwaktu yang sama , ia mengingat detail tubuh Viona .
Melihat tuannya terkapar diatas ranjang membuat Jessica perlahan mendekatinya , dengan susah payah Jessica berhasil naik ke ranjang dan ikut berbaring disebelah lelaki yang ia cintai itu .
" hidup matiku untuk mu tuan " ucap Jessica lirih sambil menutup tubuhnya dengan selimut tebal .
Bersambung