Basah 21+
Sandara mendengar jelas semua ucapan Sean yang pelan, namun terdengar begitu jelas di telinganya dan bahkan sempat membuat hati Sandara bagaikan teriris oleh pisau tajam yang membuat hatinya seolah hancur menjadi serpihan tak berbentuk.
"Aku tahu kamu begitu mencinta dan menyayangi istrimu, aku sadar betul dari sikapmu sedari tadi, tetapi aku pun tahu diri dan aku hanya ingin berteman denganmu saja Sean, seperti dahulu kita memang selalu menjadi teman yang baik," kata Sandara dengan mata yang berkaca-kaca.
"Aku memang temanmu sedari dulu kala, dan tidak akan ada yang bisa mengubah itu semua, tapi maaf kita tidak bisa terlalu dekat apalagi itu di depan umum, Dara. Semoga kamu bisa mengerti, ya," tukas Sean dengan wajah sendu menatap kearah Sandara. Dan wanita itu pun hanya bisa tersenyum. Waktu berlalu tanpa terasa sudah lima menit mereka berdua berada di dalam kamarnya Sandara.