Setelah meninggalkan hotel Chloe tampak melamun. Marco menyadari hal itu, beberapa saat setelah masuk ke dalam lift istrinya tampak linglung. Dan setelah duduk di dalam mobil dia melihat keluar jendela melamun. Virgo duduk di kursi belakang tertidur, mungkin karna capek bermain air.
Sekali lagi Marco melirik istrinya
Rrrrr.....Rrrr...Rrrrrr....
ponselnya berdering, Marco melirik ponselnya yang tergeletak di sebelah kursinya
"sayang tolong jawab dulu telponnya" kata Marco sambil matanya tetap fokus di jalan
"hah ?" Chloe tersentak dari lamunannya
"tolong jawab dulu telponku" Marco menegaskan
"barusan kamu panggil aku apa ?" Marco menoleh menatap istrinya
"en.....sayang"
"ohh..." Chloe menunduk dan meraih ponsel dengan pipi mulai memerah
Chloe menatap ponsel dan mengeryit 'Nyonya Suri', dia menatap suaminya dengan penuh tanda tanya
"angkat saja" Marco ikut melirik ponsel "itu mama"
"hallo" sapa Chloe
"sayang kalian makan malam di rumah ya, adikmu datang"
"iya"
"ah.....hallo.....Marco"
"ini Chloe ma, Marco sedang menyetir"
"oh.....kalian ke rumah ya"
"iya ma"
Chloe menutup telpon dan menoleh menatap suaminya.
" mama suruh kita ke rumah" jelas Chloe, Marco melirik ke bangku belakang seakan bertanya 'bagaimana dengan Virgo'
"kita bawa saja dia, nanti aku kabari kakak"
Marco mengangguk dan membawa mobil melaju ke rumah keluarganya.
🍒🍒🍒🍒🍒
Saat sampai di rumah keluarga Marco keluar dari mobil sambil menggendong Virgo yang masih tertidur lelap. Marco membawa Virgo ke kamarnya di lantai dua. Chloe masuk ke dalam rumah dan melihat papa mertuanya sedang duduk di depan televisi.
"pa" sapa Chloe sopan
"hmmm...kalian sudah datang" jawabnya sambil menatap Chloe sebentar dan matanya kembali menatap televisi.
Chloe tersenyum kecut dengan reaksi papa mertuanya, 'memang ayah dan anak sama, muka batu' batinnya sambil berjalan ke dapur.
Di dapur dia melihat asisten rumah tangga dan mama mertuanya sedang mempersiapkan makan malam, dan ada seorang laki-laki yang menempel di belakang nyonya Suri
"sudah berhenti mencuri makanan" nyonya Suri menepis tangan laki-laki itu yang berusaha mencomot makanan
"aku kangen masakan mama, kelamaan kalo nunggu waktu makan" jawab laki-laki itu manja, lalu dia mencium pipi nyonya Suri
"ma" sapa Chloe sambil melangkah masuk ke dapur. Nyonya Suri menoleh bersamaan dengan laki-laki itu
"kalian sudah datang" mata Nyonya Suri berbinar senang
"ini kakak ipar ?" tanya laki-laki itu dan nyonya Suri mengangguk. "wuah.....manis sekali" laki-laki itu mendekati Chloe dan menyodorkan tangannya "aku Jason"
Chloe menyambut uluran tangan Jason dengan tatapan tajam. Laki-laki muda ini memiliki wajah yang sama tampannya dengan Marco tapi matanya mirip dengan nyonya Suri ramah dan menyenangkan.
"kakak ipar, kamu masih muda sekali kamu yakin sudah cukup umur untuk menikah ?" tanya Jason tanpa malu-malu
"bicara apa kamu, dia sudah tua" tiba-tiba Marco sudah ada di belakang Chloe dan memukul kepala Jason.
"aauuu....kakak tidak kah kamu merindukan adik tampanmu ?" protes Jason sambil mengusap-usap kepalanya.
Chloe melotot ke arah suaminya, pipinya mengembung, wajahnya memerah dan tatapannya mematikan.
Marco menoleh menatapnya dengan mata licik "apa ?"
"aku belum tua" Protes Chloe
"oya ?" Marco mengangkat sebelah alisnya
"aku baru 25 tahun" jawab Chloe penuh penegasan
"28 dan itu tua" seringai menghiasi bibir Marco
"kamu menyebalkan"
Chloe mengakhiri perdebatan dan pergi meninggalkan dapur dengan marah. Di ruang tamu dia melihat Stefan baru saja datang. Melihat Chloe dia tersenyum manis, tapi Chloe mengacuhkannya, Stefan melongo. Sementara di dapur nyonya suri mengomeli Marco karna menggertak istrinya, dan Jason mendukung mamanya. Akhirnya dengan acuh Marco meninggalkan dapur dan duduk di sofa ruang tamu di samping Chloe yang membolak-balik majalah dengan pipi mengembung. Stefan sudah bergabung dengan pamannya di depan televisi.
Marco mengambil toples berisi kacang telor di bawah meja, dia mulai mengunyah satu dan melemparkan satu ke majalah yang di baca istrinya dan dia lakukan itu berulang-ulang. Awalnya Chloe mengabaikannya tapi lama-lama dia merasa terganganggu, dia menoleh dengan marah.
"kamu kekanak-kanakan" sembur Chloe, Marco terkekeh
"jadi kamu tua ?"
"saya tidak tua tapi dewasa"
"bukannya dewasa sinonim dari tua ?"
"Tuan Marco cabut kata-katamu, tidak ada perempuan yang senang di bilang tua" Chloe berdiri dan berkacang pinggang menghadap suaminya. Marco menatapnya acuh. Reaksi Marco membuat Chloe semakin kesal, dengan mendengus dia meninggalkan ruang tamu hendak bergabung dengan nyonya suri yang mulai menyiapkan piring di meja makan. Tapi dari tangga lantai dua dia melihat Virgo berdiri di anak tangga sambil menggosok matanya, akhirnya dia memutuskan untuk mengambil Virgo dan mengajaknya turun.
Nyonya Suri yang tengah menyiapkan meja makan melihat sosok mungil Virgo yang menggemaskan dan matanya langsung berbinar
"siapa bayi mungil ini ?" tanyanya dengan tatapan sayang
"anaknya kak Mei" jawab Chloe sambil tersenyum dan mencubit pipi Virgo
Nyonya Suri menghampiri Virgo dan menggendongnya "kamu menggemaskan sekali ayo panggil aku oma"
"oma" kata Virgo patuh
"manisnya" Nyonya Suri mencium pipi Virgo bertubi-tubi, Virgo memeluk lehernya dengan tangan mungilnya, tersenyum senang dengan limpahan kasih sayang yang dia terima.
Nyonya Suri lalu membawa Virgo yang masih ada di gendongannya ke sofa yang di duduki Tuan Suri. "lihat ini opa, ayo peluk opa" Nyonya Suri menyodorkan Virgo pada suaminya.
Tuan Suri yang berwajah batu mengulurkan tangan mengambil Virgo dari gendongan istrinya ke dalam pangkuannya, wajahnya dan tatapannya tiba-tiba berubah menjadi lembut dan lembut. Chloe mengamati perubahan itu dengan senyum di wajahnya.
"Marco, Chloe mama juga mau punya cucu yang lucu kayak Virgo, kapan kalian memberikannya pada mama ?"
Senyum di wajah Chloe langsung menghilang, tanpa sadar mata Chloe bertabrakan dengan Marco yang sudah duduk di sofa di samping mamanya. Semburat merah merayap pelan di wajah mungil Chloe, dan itu tidak lepas dari pengamatan Marco.
Marco tersenyum licik tanpa mengalihkan matanya dari Chloe dan berkata "untuk apa mama buru-buru Chloe masih muda"
Chloe membalas tatapannya dengan tajam 'orang ini benar-benar'
"iya ma, lihat kakak iparku begitu muda, aku yakin dia belum cukup umur untuk menikah...."
"pluk" Marco menimpuk kepala adiknya dengan kacang "kamu yang belum cukup umur" sergahnya
Stefan terkekeh mendengar omongan Jason
"kakak sepupu coba lihat kakak iparku terlihat seperti belum lulus SMU bagaimana bisa di katakan cukup umur" Jason ngotot, kekehan Stefan di gantikan tawa
"kamu tertipu...adik kecil kakak iparmu yang imut ini tidak semuda itu, coba tebak berapa umurnya ?"
Chloe mengirimkan tatapan membunuh pada Stefan, di dunia ini hal paling sensisitif di telinga perempuan adalah penyebutan umur di muka umum. Stefan dan Marco saling tatap dan tersenyum licik. Wajah Chloe makin memerah dan pipinya mulai mengembung.
"sudah berhenti menggertak Chloe, ayo kita makan" Nyonya Suri berdiri dan mengakhir berdebatan masalah umur Chloe.
🍒🍒🍒🍒🍒
Setelah makan malam mereka kembali berkumpul di ruang keluarga, Jason duduk di atas karpet menemani Virgo bermain mobil-mobilan. Dia memiliki banyak mobil-mobilan di masa kecilnya, dan semua masih terawat dengan baik. Nyonya Suri mengamati mereka main dengan senyum lembut. Chloe yang duduk di sebelahnya juga ikut mengamati mereka bermain. Tuan Suri ada di ruang kerjanya, Marco dan Stefan bermain catur.
Virgo tampak senang sekali bermain bersama Jason, memang selama ini Virgo lebih banyak bermain sendiri di kamarnya di temani ibu, bunda dan ayahnya sibuk mengelola restoran, memang setiap akhir pekan mereka selalu menyempatkan diri untuk menemani anaknya, tapi tetap saja anak-anak akan lebih senang kalau tiap kali bermain ada yang menemaninya.
Chloe melirik jam dinding yang tergantung di atas televisi, sudah jam tujuh lewat
"ma kami pulang dulu" pamit Chloe, Virgo yang tengah asyik bermain mengangkat kepalanya dan menatap tantenya dengan mata melas, seakan mengatakan 'jangan pulang please'.
Nyonya Suri juga melihat tatapan itu dan berkata "kalian nginap di sini saja"
"tapi nanti Virgo....." protes Chloe
"tidak usah cemas, aku telpon ibumu" Nyonya Suri mengambil ponselnya dan menelpon besannya, meminta ijin Virgo bermalam di rumah mereka. Setelah menutup telpon Nyonya Suri tampak puas dengan persetujuan itu.
"tapi baju gantinya Virgo" Chloe masih menyatakan keberatannya
"tidak perlu kuatir baju Jason waktu kecil masih mama simpan"
"saya tidak bawa baju ganti" Chloe belum menyerah
"bajumu lengkap di kamar suamimu"
"eh....."
"setelah kalian menikah mama sudah mengisi lemari kalian dengan baju-baju ukuranmu, lengkap dengan baju dalammu" jelas nyonya Suri dengan senyum manis mengakhiri protes Chloe. Chloe menghembuskan nafas pasrah.
🍒🍒🍒🍒🍒
Akhirnya Virgo tidur di kamar Jason, Stefan pulang ke rumahnya dan Chloe tidur sekamar dengan Marco.
Setelah membersihkan diri dan berganti dengan piyama Marco keluar dari kamar mandi dan melihat Chloe meringkuk di sofa
"apa yang kamu lakukan ?" tanyanya sambil menghampiri tempat tidur
"tidur" jawab Chloe sambil menutup mata
"masih marah ?" goda Marco, entah kenapa akhir-akhir ini dia senang sekali menggoda istrinya.
"....."
"yakin mau tidur di sofa ?"
"....."
"tidak takut ?"
"....."
"oke terserah kamu" Marco mematikan lampu dan berbaring di ranjang "dulu sebelum menjadi milik keluargaku rumah ini adalah rumah tua....." Marco mulai bercerita sambil menghitung di dalam hatinya "pemilik sebelumnya adalah keturunan belanda, dia tidak mengubah rumah yang telah berdiri sejak jaman penjajahan ....." Marco melanjutkan ceritanya "keluarga ini punya seorang anak perempuan....."
"bruk" tiba-tiba terdengar suara badan di lemparkan ke atas kasur.
Marco tersenyum menang, Chloe sudah berbaring di sebelahnya di balik selimut, Marco memiringkan tubuhnya menghadap istrinya
"sini lebih dekat biar aku bisa memelukmu" katanya lembut, sambil menahan tawa
"tidak perlu" jawab Chloe dingin
"bagaimana aku bisa memastikan kamu tidak akan di culik sama setan kalau aku tidak memelukmu" Marco mengulurkan tangannya dan meraih pinggang istrinya. Mungkin Chloe sudah mencerna kata-kata suaminya, karna dia tidak protes saat suaminya meraihnya dan membawanya dalam pelukannya.
"anak baik, cepat tidur"
Marco menepuk punggung Chloe pelan dan mencium puncak kepalanya dengan senyum puas.