ดาวน์โหลดแอป
22.72% Pernikahan Pura-Pura / Chapter 10: 10. Aku Kesal

บท 10: 10. Aku Kesal

Duduk di mobil Chloe mengembungkan pipinya karna marah. Dia merasa di perlakukan dengan hina oleh teman- temannya. Dengan bibir cemberut dia mengambil selembar tisu dan meremasnya.

"apa yang salah ?"

Marco menoleh ke arah Chloe, melihat pipinya mengembung, bibirnya cemberut dan mukanya yang merah karna menahan amarah jujur dia terlihat menggemaskan.

Marco baru melihat istrinya memiliki sisi yang sangat menggemaskan, dulu sebelum amnesia dia tidak pernah menunjukkan berbagai macam ekspresi, dia hanya punya dua ekspresi senyum dingin dan dingin.

"aku kesal" jawab Chloe membuyarkan lamunan Marco

"ooo" balas Marco pendek, Chloe menoleh dan menatap suaminya dengan ganas

"jawaban apa itu ?"

"eh"

"apa kamu juga menganggapku idiot"

"...."

"cih, ternyata kamu sama saja dengan mereka, suami macam apa itu, pantas saja kalau ternyata kita hanya pura-pura menikah, karna gak mungkin aku jatuh cinta sama pria dingin kayak kamu, dan aku juga yakin pasti kamu menyetujui pernikahan ini karna gak ada perempuan yang mau sama kamu, aahhhh......tragisnya hidupku, punya teman-teman menyebalkan, punya bos b******k, punya suami...." chloe melirik marco dengan jijik "dingin"

"hahaha......" Marco tertawa

"apa yang lucu ? aku menghinamu bukan memujimu" chloe merasa tersinggung.

Lampu lalu lintas berubah merah, Marco menghentikan mobilnya dan menatap chloe dengan wajah serius.

"kamu lucu kayak ikan buntal"

"APA ? penghinaan macam apa lagi ini, aku akan menuntutmu di pengadilan, menghina istri manis sepertiku, membandingkanku dengan ikan buntal" mata chloe merah karna marah siap menyemburkan api.

"kamu juga kayak petasan" Marco menambahkan.

Ada asap tak kasat mata di atas kepala chloe

"AKU TURUN" tangannya meraih pegangan pintu, tapi sepelum pintu terbuka mobil sudah melaju lagi

"lampu hijau" kata marco dengan senyum lebar, bibirnya hampir mencapai telinga.

Rasanya sudah lama sekali dia tersenyum seperti ini, kapan terakhir kali dia tersenyum, ahhh...kayaknya waktu dia berumur sepuluh tahun saat adiknya laki-lakinya lahir. Perasaan ini membuat dia seperti hidup lagi.

"aku mau ke gym, aku perlu melampiaskan kekesalanku"

"oke"

Marco membawa istrinya 'petasannya' ke gym di komplek perumahan mereka, jaraknya hanya dua blok dari rumah.

Begitu sampai di depan gym chloe langsung melesat masuk. Marco mengikuti dari belakang. Saat sampai di meja resepsionis chloe tampak sedang berdebat dengan CS

"apa maksudmu tidak bisa masuk ?" geram chloe

"maaf mbak kalau tidak ada kartu anggota tidak bisa masuk" jawab CSnya tegas

"aku lupa bawa kartuku" chloe bohong, dia tidak ingat jadi anggota di gym ini "aku bayar untuk satu jam saja" tambahnya

"maaf mbak, tapi aturan di sini kalau bukan anggota tidak bisa masuk" CSnya ngotot

"aturan macam apa itu ?" chloe tambah gemas, dia ingin mengunyah CS di depannya

"pake ini" Marco menyerahkan kartu keanggotaan VIP miliknya pada CS

"baik pak" CS mengambil kartu milik Marco dengan senyum ceria.

Melihat perubahan sikap CS chloe melirik suaminya dengan jijik

"ini pak terima kasih" setelah menscan kartu CS mengembalikannya pada Marco "bapak juga mau masuk ?" Marco menggeleng. Tanpa mengucapkan terima kasih chloe berderap masuk ke delam. Marco menatap punggungnya dan tersenyum, lalu dia keluar meninggalkan gym.

CS menatap Marco dengan pipi merah, sejak dia bekerja di sini baru pertama kali ini dia melihat Marco tersenyum. Senyum marco membuat jantungnya berdebar.

🍒🍒🍒🍒🍒

Marco masuk kembali ke dalam mobil dan membawa mobilnya ke rumah. Baru saja dia memarkir mobil ponselnya berdering 'nyonya Suri' memanggil

"sayang" suara nyonya suri yang ceria terdengar di telpon

"hmmmm"

"kalian sudah pulang kerja ?"

"hmmmm"

"bagaimana kabar chloe ?"

"hmmmm"

"MARCO tidak bisakah kamu berbicara yang benar ?" teriak nyonya suri kesal, ini resiko punya anak berwajah batu.

"dia baik-baik saja" nyonya suri menghela nafas

"kalian mau makan malam di rumah ?"

"tidak"

"kalian sudah makan ?"

"belum" nyonya suri di seberang telpon memijat pelipisnya

"aku menyuruh sopir mengantar makanan ke rumah kalian"

"hmmmm"

"MARCO" nyonya suri mulai habis ke sabaran "mana chloe ? aku mau bicara dengan dia"

"tidak bisa"

"apa maksudmu tidak bisa ?"

"dia tidak di rumah"

"kenapa dia tidak di rumah, bukannya kalian pulang kerja sama-sama ?" nyonya suri mulai panik "kamu tidaj membawa istrimu pulang sama-sama, marco tempat kerja kalian hanya beda lantai, kenapa kamu memperlakukan istrimu seperti itu, kalau sikapmu seperti itu cepat atau lambat istrimu akan meninggalkanmu....."

"ma.....aku mengantarnya ke gym"

"oh.."

"dia sedang kesal"

"kenapa dia kesal ? siapa yang membuatkanya kesal ? pasti kamu" penjelasan marco seperti api yang menyulut petasan "Marco sebagai suami kamu tidak boleh meninggalkan istrimu yang sedang kesal di gym, bagaimana kalau dia terluka, marco kamu harus menjemputnya....."

"ma sopir sudah datang"

"hah ? kenapa cepat sekali ? dia baru keluar dari rumah lima menit yang lalu"

tut tut tut

Marco mengakhiri panggilan. Nyonya suri kayaknya lebih cocok jadi mamanya Chloe, mereka bisa jadi duo petasan.

🍒🍒🍒🍒🍒

Chloe baru saja turun dan berjalan menuju pintu keluar gym, badannya penuh keringat, kaosnya basah karna keringat, karna kesal dia lupa kalau dia tidak membawa baju ganti. Dia sampai di depan meja resepsionis saat Marco baru saja membuka pintu masuk, dia memakai baju kasual, kaos warna abu-abu yang pas di badan dan celana jeans hitamnya membuat penampilannya semakin tampan. Chloe tertegun, ini kedua kalinya dia kehilangan kata-kata saat melihat suaminya. Yang pertama tadi pagi saat suaminya turun dari lantai dua, yang kedua sekarang saat suaminya masuk ke gym.

"sudah selesai ?" tanya Marco, Chloe hanya mengangguk tanpa meninggalkan matanya dari Marco. "ini...ganti bajumu" Marco menyerahkan tas kertas, Chloe mengambil tas dengan linglung dan berbalik menuju toilet.

🍒🍒🍒🍒🍒

Marco merasa lega dia membawa baju ganti untuk Chloe saat menjemputnya. Saat baru masuk ke dalam gym dia melihat Chloe dengan badan penuh keringat, kaos putihnya menempel di badannya menunjukkan jejak keringat di tubuhnya yang membuat dia kelihatan seksi, membuat mulutnya kering.

Sambil menunggu Chloe berganti baju, Marco duduk di ruang tunggu sambil bermain ponsel.

"eemmm....pak Marco" panggil CS malu-malu.

Marco mengangkat kepalanya menatap CS dengan pandangan acuh tak acuh

"emmmm.....itu tadi adiknya ?" tanya CS ragu-ragu

Marco diam, dia merenung 'adik ?', mendengar sebutan itu dia tersenyum membayangkan pipi chloe yang mengembung, bibirnya yang cemberut.

Marco menggelengkan kepala

"lalu apa dia err...pacarnya ?"

Marco melirik Chloe yang telah berganti baju dan berjalan ke arahnya, dia tersenyum dan menggelengkan kepala lagi

"dia peliharaanku" senyum di bibirnya makin lebar saat mengatakan itu

"BRUK"

"aduh" Chloe menendang tulang keringnya

"pulang" kata Chloe berjalan menuju pintu

Marco mengikuti dengan kaki sedikit pincang. CS menganga menatap kepergian mereka.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C10
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ