"Hehehe..manja kan gapapa donk.." balasnya namun tangannya malah menarik pinggang gue jadi nempelkan badan kita.
"ihhh, lo ya..udah mau tunangan masih aja godain wanita lain, ckckck.." sambil masang dasi dirles.
Begitu tangan gue masih sibuk mengotak atik dasinya. Gue seperti merasakan ada aura yang lain dan gue pun mengintip wajahnya, ternyata dia dari tadi lihatin gue juga. Gue pun menelan saliva, udah gitu malah tangannya masih anteng lagi dipinggang gue, otomatis gue langsung kembali fokus sama dasinya ga mengintip wajah dia lagi.
"Khris..." panggilnya lembut, gue menutup mata mencoba berpura ga dengar dia.
"khristal.." panggilnya lagi, gue terpaksa balas tapi cuma berdehem aja.
"hem..." balas gue.
"lihat gue donk.." pintanya.
"Duh, dir gue lagi fokus nih masang dasi lo, malah lo tinggi banget lagi. Gue kan jadi susah nih." omel gue sambil jinjit dan dia pun langsung menundukkan badannya.
"Ehk.." sontak gue.
"Katanya gue ketinggian, nih gue udah nunduk."
"Hehehe..sorry bro.." balas gue becanda. Namun saat selesai masang dasinya, gue kaget!! gue syok tiba-tiba. Dirles mencium kening gue dengan dia nya masih tetap menunduk dan sampai detik nih dia masih setia cium kening gue. Gue nyaris aja mau nangis lagi.
"Makasih khris..makasih buat semuanya.." ucapnya lembut depan mata wajah gue, sementara gue bolak balik menahan saliva.
"Dir.." lirih gue.
"Gue sadar kok khris, kesalahan gue begitu banyak sama lo, gue sadar kok sikap gue yang cuek, ga pedulian, emosi dan marah bahkan menuduh lo kemarin, gue udah menyakiti hati lo." ucapnya serius namun tulus.
"Dir.."
"Bahkan sampai sekarang gue merasa jadi orang jahat sama lo khris," lanjutnya.
"Dir..jangan kayak gini.."
"Hati lo begitu baik khris, hati lo sungguh mulia buat bantuin gue dapatin sera kembali, bantuin gue jelaskan sama mama dan papa, bantuin gue untuk pilih cincin tunangannya, bantuin gue untuk merias gaun sera, bantuin gue memasang dasi, selalu bantuin gue memperjuangkan sera, terima kasih khristal..." ucapannya beneran menyesakkan hati gue namun lagi-lagi menahan air mata nih.
"Gue hanya ingin lihat lo bahagia dir, gue ga ingin melihat lo tertekan dengan pernikahan bodoh kita. Dan gue..gue...dan gue ingin jadi terbaik dimata lo dir." balas gue tersenyum ke dia.
"Sampai kapan pun lo orang terbaik dan berjasa dihidup gue khris, makasih ya..dan maaf..kalau gue belum bisa buat lo bahagia.." gue pun mengangguk.
"Terima kasih dirles, lo udah anggap gue jadi yang terbaik."
"Dan yang harus lo tahu khris, gue sayang sama lo.." ucapnya dan kembali cium kening gue.
"Hemm, gue juga sayang kok sama lo dir.." balas gue mengelus lengannya yang dibalut jas.
"Hmmm, boleh gue yang gandeng lo sampai kebawah dir? ala..ala..briesdmaid gitu hehehe.." canda gue.
"Tentu..ayok gandeng lengan gue donk cantik.." godanya sambil kedip mata.
"Hemmm..ayo ganteng.." balas gue dan kami turun kebawah karena acara mau dimulai.
****
Suasana sekarang udah ramai meski ga banyak tamu undangan, hanya terbatas aja, cukup keluarga, sahabat, teman sekelas dirles dan beberapa tetangga. Meski tetangga syok namun kita udah menjelaskan sebelumnya sama mereka.
Sekarang kami berada lantai bawah. Baru aja kita injak lantai bawah. Dirles kelihatan kaget, dia ga menyangka akan apa yang dia lihat.
"Mama.." ucap dirles.
Iya mama sharon datang keacara ini, gue mengundang dan membujuk mama dengan segala macam cara. Akhirnya mama bersedia datang meski tanpa papa. Dan dirles pun melangkah menghampiri mama dan memeluk mama.
"Mama..mama datang? Dirles ga mimpi kan ma?" dirles masih belum percaya kedatangan mamanya.
"Iya dirles mama datang, maaf papa kamu belum bisa nerima semua ini." jelas mama.
"Dirles ngerti ma, terima kasih mama mau datang."
"Hem.., mama lakukan ini demi khristal, dia memohon mama untuk hadir diacara kamu ini."
"Maaf ma, maaf kalau dirles bikin kalian kecewa."
"Yaudalah nak, mau bilang apa lagi pun semua udah terjadi. Silahkan kamu kedepan acara mau dimulaikan."
"Iya ma, mama tetap disini ya sampai acara selesai.." pinta dirles dan mama mengangguk.
Suara tepukan tangan diruangan ini yang turut ikut bahagia telah menggema. Mau ga mau gue juga harus tepuk tangan dan sesekali tersenyum sama sera dan dirles. Namun hati gue udah berlomba-lomba menangis. "semua sudah selesai.." batin gue menangis😢.
"Khris, lo harus kuat ada kita bertiga disisi lo.." ucap julia lembut sambil mngelus bahu gue.
"Jangan menangis disini dek.." lanjut james.
"Emang bodoh sibangsat ini.." timpal josh geram.
"Hehehe, gue kuat kok, lihat lah..gue ga menangis kan..?" tanya gue berpura lagi.
"Lo sakit dek? wajah lo pucat." tanya james sedikit panik.
"Engga kok, nih bedaknya kali yang ketebalan.hehehe.."
"Huh..! kalau capek bilang ya dek.." gue pun mengangguk.
Pesta pun masih berlangsung dan saatnya acara berdansa. Sebagian ada berdansa sebagian memilih menonton aja. Tapi entah keberanian dari mana gue mendatangi dirles, ingin sekali berdansa sama dirles, mungkin karena malam terakhir kali ya..
Sera lagi dansa sama papanya dan gue melihat dia lagi dansa sama teman lainnya. Ini kesempatana gue sebelum dia kembali dansa sama sera.
"Hay..boleh gantian ga? gue mau dansa sama dirles." dan cewek itu pun mengiyakan.
"Aduhh..ada apa nih cantik tiba-tiba minta dansa hem..?" godanya.
"Hehehe, emank ga boleh ya? yaudah deh ga jadi." berpura ngambek.
Hap...!!
"Hehehe, becanda kali khris, sensian amat sih sekarang hem.." ucapnya sambil meluk aku.
"Hehehe engga kok, gue juga becanda kok tadi." balas gue dan dia langsung ambil tangan gue dan meletakkan dibahunya dan kita pun berdansa.
"Hemm...selamat ya dirles buat pertunangannya, semoga sukses sampai kepernikahan ya, seneng deh lihat dia kalian tadi, romantis banget lagi..."
"Hemm, makasih ya khris, gue juga berdoa semoga lo juga bahagia suatu saat nanti" balasnya.
"Amin dir..." dan kami pun masih terus berdansa. Begitu kita ganti posisi dimana gue membelakangi dia dan tanganya masih memeluk pinggang gue.
Gue pun masih menikmati dansa ini, mungkin karena terakhir kali ya dan..., ntah keberanian dari mana gue mengmbil tangan dirles dan meletakkan diperut gue sesekali gue menggerakkan tangan dirles dengan lembut sesekali kekanan, kekiri, ketas,keatas seperti sedang mengelus.
"Nak, ini tangan papa kamu.., kamu akhirnya merasakan tangan papa kamu ya nak, dari tadi kamu sedikit nakal ya diperut mama, hemm..jangan-jangan mama ngidam pengen dekat papa karena permintaan kamu ya nak? Hehehe sekarang terkabul kan nak? nak maafin mama ya mungkin ini pertama dan terakhir kamu mendapat elusan tangan papa kamu. Kamu jangan marah ya sama papa ya nak, papa baik kok..hanya saja takdir mama dan papa harus pisah, yeah...anak mama pasti senang nih dielus sama papa hihihi..sehat-sehat ya sayang diperut mama." ucap gue berbicara dalam hati dengan bayi dikandungan gue.
"Udah dulu ya nak, nanti tante sera curiga lagi lihat mama senyum-senyum ga jelas gini. Ya penting kamu udah disentuh sama tangan papa, kita menghadap lagi yok sama papa,dansa lagi yok kita..hihihi..anak mama seneng nih.." lanjut gue dalam hati dan gue pun kembali menghadap dirles.
"Ei...ei..kenapa senyum-senyum gitu cantik?" tanyanya yang menyentakkan pikiran gue tadi sama bayi dalam perut gue.
"Ekh, hehehe engga kok. Lucu aja dansa tapi cemberut.. kan kagak mungkin dir.."
"Iya ya..." kami pun serius kembali berdansa.
"Hemm dir,"
"Iya khris.."
"Hem..hem.."
"Ada pa hem? bilang aja gapapa kok.."
"Hem..gue..gue..gue boleh ga cium lo? tapi maunya dibibir lo..tapi kalau ga boleh juga gapapa kok dir, gue ngerti lo harus jaga perasaan tunangan lo." ucap gue gugup, gagap semua lah.
"Kenapa lo harus minta izin hem? lo kan masih istri gue khris, jadi lo masih lebih berhak kok.." balasnya.
"Jadi boleh ya? plis..., sebelum sera lihat tuh." dan dirles pun terkikik dengar ucapan gue. Gue masih dalam mode bicara udah langsung dicium dirles. Cupp....!! dan gue pun menutup mata.
"Ini lagi-lagi permintaan bayi kita dir, tahu aja dia kita mau pisah makanya pengen dicium papanya.." ucap gue sedih dalam hati.
"Dir.., gue akan selalu mencintai lo selamanya meski tanpa status hubungan lagi. Ini malam terakhir kita berjumpa. Sekali lagi selamat buat pertunangan kalian dan selamat tinggal dirles mantan suami khristal..dan selamat tinggal papa baby.." lanjut gue bicara dalam hati dan gue semakin memperdalam ciuman nya sebagai tanda ciuman perpisahan, kemudian gue melepaskan nya.
"Duh, udah mulai pegal nih kaki gue berdiri, yaudah gue kesana dulu ya dir jumpai yang lainnya." ucap gue berpura pegal.
"Hem...khris..."
"Tuh sera udah datang, untung ga dilihat dia ya dir, wkwkwk..bye..bye..calon mantan suami.." ledek gue dan dia pun cuma diam meski senyumnya ada yang aneh.
"Kita selesai nak, saatnya sekarang kita pergi ya dari kehidupa papa kamu, kita akan hidup berdua saja ya nak. Gapapa ya sayang.." sambil mengelus perut gue.
Begitu gue keluar ruangan ini, air mata gue jatuh dan tujuan gue ketaman dekat komplek tepatnya depan rumah dekat kok, gue ingin meluapkan tangisan gue, ga mungkin kan didalam rumah ntar dicurigai lagi.
Hampir 20 menit gue berada ditaman nih dengan mata yang sembab, ternyata james mengikuti gue, sekarang dia dihadapan gue
"Dek..."
"Hiks.....hiks.....hiks....gue kalah bang..gue kalah bang..hiks.....hiks...gue lemah bang..gue ga sekuat ucapan gue bang....hiks....hiks....dia jahat bang. Dia ga peka sama perjuangan khristal bang..hiks...hiks...gue...hiks...hiks..gue hancur bang..hati gue sakit bang.." tangis gue pecah.
"Dek...plis.. Jangan kayak gini.."
"Hiks.....hiks....gue mencintai dia bang...gue sangat mencintai dia bang..gue sangat mencintai dia bang..hiks...hiks...8 tahun gue menanti dia mengetahui rasa cinta gue ke dia bang..8 tahun bang...argh....hiks....hiks.....gue sangat mencintai dirles ya Tuhan.."
Drap....!!
"Nangis lah sepuasnya dek kalau itu bisa bikin kamu puas dan lega..abang tetap disini menemani lo.." james memeluk gue bahkan dia juga ikut menangis melihat frustasi gue.
"Bang.." ucap gue lemah.
"Iya dek.."
"Terimakasih buat semua kebaikan kalian sama khristal.."
"Iya dek, kita akan selalu bersama lo kok.." james mengusap punggung gue.
"Bang, antar gue kebandara sekarang ya.." ucap gue lemas, gue tahu james kaget.
"Dek.., lo mau kemana?" tanya nya.
"Pesawat gue berangkat jam 22.20 bang masih ada waktu 1 jam lagi bang..bandara dekat kok dari rumah."
"Dek, jangan seperti ini!! lo mau kemana hem..lo mau tinggal dimana? lo hidup sendiri kan selama orang tua lo pergi jauh.."
"Maaf bang, keputusan khristal udah bulat. Pliss antarin khristal ya bang, abang ga usah khawatir sama khristal. Khristal bisa jaga diri kok. Mau ya bang antar khristal..plis.." gue dapat merasakan dia sedikit frustaasi lihat keputusan gue.
"hahhs...!! baik lah. Abang akan antar kebandara. Tapi janji lo harus baik-baik aja dan tetap komunikasi sama kita okey?"
"Pasti bang, makasih ya bang.." kali ini gue yang meluk james yang udah gue anggap sebagai abang. Dan gue pun kembali sebentar kerumah mau ambil tas sama jaket gue. Gue akan pergi tanpa bawa apa-apa dari sini.
#Sembatara ditempat lain.....
"Ga mungkin..astaga...ga mungkin..!! Khristal mencintai gue? 8 tahun menanti gue balas cintanya? ga..ga mungkin..astaga khris... khristal mencintai gue? khristal mencintai gue?..." dirles syok, ternyata dia mendengar dan melihat curahan hati khristal.