Hampir mau sebulan sejak beli cincin tunangan mereka, berarti hari pertunangan mereka semakin dekat tepatnya lusa hari itu akan datang.
Rasanya malam ini gue beneran ingin mencari ketenangan dulu, ingin refreshing menghilangkan penat otak dan hati gue. Dan sekarang gue berada di pinggiran pantai ancol, duduk memasang headseat buat dengar lagu sambil menikmati desiran ombak dan angin pantai. Dan malam ini gue mematikan jaringan hp gue agar satu pun ga bisa orang menghubungi gue.
Angin dan ombak sangat mampu menenangkan hati dan pikiran gue. Ga apa meski sesekali air mata gue jatuh, perasaaan sedih itu pasti akan selalu ada apa lagi saat gue mengingat masa kecil kami dulu, masa remaja, masa sekolah, masa kuliah dan sampai masa beberapa hari sebelum ketahuan kami dijodohkan.
Terkadang gue ketawa kalau mengingat masa yang bikin kita ketawa dan bercanda, terkadang juga gue tersenyum sendiri mengingat kalau dia selalu melindungi dan gombalin ga, terkadang gue menangis saat dia marah dan menolak mentah menikah dengan gue. Dan wajar kan kalau sekarang gue masih menangisi dia.
"hassshhh....., masa itu penuh kenangan ya dir, melupakannya bagaimana ya dir? banyak banget soalnya kebersamaan kita.." ucap gue bicara sendiri sambil menantap langit yang gelap.
"tapi diantara kenangan kita bersama, gue paling ga bisa melupakan dimana malam indah untuk pertama kali kita melakukan hubungan suami istri, karena kita melakukannya dari hati, tulus dan tanpa paksaan." ucap gue tersenyum kembali.
Masih aja gue menikmati kenangan kami dulu, tepukan bahu gue dari seseorang menghentikan lamunan gue, dan gue pun menoleh ke belakang..
"joshh....?" kaget gue. Kok bisa disini sih dia.
"huh..!! lo ngapain malam-malam disini khris?" tanya josh.
"hem..hem..gue.." gue gelagapan.
"apaaa hem?" balasnya.
"gue lagi pengen aja kesini udah lama juga ga keancol. Lagian masih jam 8 kok josh. Dan lo kenapa bisa disini?"
"khris, gue udah dapat undangan dari dirles dan lusa mereka melangsungkan pertunangan, jangan bilang lo lagi galau kan?" tebaknya.
"ekh, engga kok..gue_" dan panggilan suara yang gue kenal menghentikan ucapan gue.
"khristal..., huh..huh..capek gue jalan kedepan dan balek kesini.nih gue bawa minuman buat kita." ucapnya.
"loh..kalian dua?? Kalian datang berdua ya?" tanya gue.
"iya, khris..gue dan julia tadinya cuma jalan-jalan doank ntah kenapa dia tiba-tiba pengen kepantai, dan kita baru aja sampai trus mata julia menangkap lo duduk dipasir ini." jelasnya.
"iya khris, gue ga sengaja lihat lo duduk disini, tadinya gue yang mau hampiri lo tapi josh bilang biar dia aja luan hampiri lo dan gue beli minum dulu." lanjutnya.
"yaudah, kita duduk bareng lagi yok capek diri gini." ucap josh dan kami kembali duduk dipasir.
"diminum dulu khris," josh memberi gue minum.
"makasih josh, julia.." ucap gue tersenyum dan meminumnya, kemudian kami kembali bersama menatap air pantai.
Namun tiba-tiba pelukan julia dan elusan tangan josh dikepala gue menyentakkan pandangan gue dari pantai.
"ehk, kalian kenapa?" tanya gue sambil lihat kanan kiri karena gue berada ditengah mereka. Dan mereka belum menjawab tapi pelukan julia semakin kuat. Gue mendengar suara isakan kecil dari julia. Huh...Dia pasti menangis lagi 😢
"jul..julia..." panggil gue lembut sambil balas pelukannya.
"hiks..hiks..gue ga sanggup lihat hidup lo khris.. Khris..gue ga sanggup lihat perjuangan lo..lihat ketulusan lo..lihat kesabaran dan dan lihat keikhlasn lo khris..hiks..hiks.." isaknya.
"hehehe, gue baik-baik aja kok julia. Kan udah gue bilangkan sama lo dari kemarin." balas gue.
"bohong lo.....hiks..hiks..lo cuma berpura baik-baik aja kan..hiks..hiks..gue tahu hati lo sampai sekarang sungguh terluka.., dan lusa sibodoh itu tunangan, hati lo pasti lebih terluka kan khris.." ucapnya yang buat pertahanan gue hancur. Air mata gue pun jatuh..
"jul...semua hampir selesai..dan tugas gue buat dia bersatu sama sera akan selesai..hiks..hiks..gue akan memulai kehidupan yang baru jul..hiks..hiks..gue akan sendirian lagi menjalani hidup ini jul..hiks..hiks.." tangis gue pecah.
"hey..hey.., siapa bilang lo akan sendirian setelah pisah dari sibodoh itu? Lo akan gue bawa tinggal bareng sama gue khris." pinta julia namun masih menangis.
"engga usah jul, makasih udah bantu. Tapi gue ga mau repotin keluarga lo nanti." tolak gue halus.
"kalau lo ga mau tempat julia, lo tinggal bareng sama gue aja khris dan lo bisa bermain sama adik perempuan gue." sahut josh yang masih mengelus kepala gue.
"apa? rumah lo? engga..engga..engga bisa.., khristal harus ama gue." nah kan lagi-lagi mereka berantem, tapi gue suka karena ulah mereka pasti gue terhibur dan yang tadi gue menangis jadi mau ketawa lihat ribut mereka.
"hei....hei..hei.., lihat tuh jul wajah khristal lucu mau ketawa tapi ditahan..hahaha ketawa aja kali khris ga usa ditahan." ledek josh.
"hahh iya dia mau ketawa ya josh tapi ditahan. Wkwkwk.., ketawa aja atuh neng.." lanjut julia
"pff...pffhh..pffhhhahahahahaha..."
Ketawa gue pecah.
"hahahahaha.." dan kami ketawa bersama. Setelah puas tertawa, Josh kembali bersuara.
"khristal.."ucap nya sambil memegang pipi gue, ga seperti biasanya josh kayak gini.
"iy josh.."
"gue hanya berdoa semoga lo tetap kuat, tetap tersenyum bukan dengan berpura tersenyum lagi.." gue hanya menatap dia dengan mata berlinang.
"lusa, sibodoh yang panggilan julia buat dia akan tunangan, lo harus tegar dan sebentar lagi tugas lo selesai, selanjutnya lo yang harus bahagia.." ucapnya lembut dengan tersenyum dan gue pun mengangguk meski hatiku sesak mendengarnya lalu josh kembali memeluk gue erat. Dan tanpa diundang air mata gue kembali jatuh, badan gue bergetar akibat isak tangis.
"lo harus kuat khris..dan lo ga sendirian khris, ada gue, julia dan james yang akan selalu ada dikeseharian lo, kita sayang sama lo khris.." gue pun kembali mengangguk dan menatap dia yang air matanya juga berlinang.
"sini julia, kita peluk khristal bersama..kita kasih kekuatan buat khristal sahabat kita.." lanjut joshua dan julia mendekat jadilah kami berpelukan bertiga.
Dibalik kesedihan gue sekarang ada kebahagiaan buat gue karena josh, james, julia mereka yang baru kenal sama gue tapi mereka luar biasa sangat menyayangi dan mensupport gue. Pastinya gue juga sayang sama kalian semua...
Gue agak sedikit lega setelah dapat semangat dari josh dan julia semalam. Mereka juga antar gue pulang dan dirles ga ada curiga apapun karena ngelihat gue aman sampai rumah dan terlihat seperti biasa.
Dan besok adalah pertunangan dirles dan sera. Dan gue masih sibuk berkutak depan laptop, bolak balik masih aja salah penulisan. Kalian tahu apa yang gue tulis? Ya..gue lagi nulis surat perceraian, biar nanti dirles tinggal menanda tanganinya, karena mungkin besok perjumpaan terakhir kita.
"yeahh, selesai juga.." ucap gue.
"besok akhir kita ketemu dir.., selamat berpisah suami..hihihi." ucap gue kemudian kembali tidur dan siap menyambut kekalahan sebenarnya.
****
"cantik banget sera...unchhhh iri deh.." ucap gue sambil membantu dia merias mahkota mutiara kecil dikepalanya.
Ya,..sekarang gue dikamar gue sendiri, tadi jam 14.00 keluarga sera udah datang kerumah. Dan sekarang udah jam 18.00 yang artinya sera harus berdandan dan itu dikamar gue sementara pesta akan dimulai jam 20.00.
"duh..khris..gue deg-degan nih..gue grogi khris, ga peduli lagi cantik apa kagak..heheh.." nyengirnya.
"hehehe, namanya baru pertama pastinya grogi donk. Gimana kalau nikah nanti ya..haha..pasti langsung pingsan." canda gue.
"ihhh, lo mah tambah bikin gue keringatan jadinya..Semua pasti baik aja kan khris? Mama sharon datang ga ya?" tanyanya sedih
"huh..!! Sera, semua pasti baik aja kok. Lo ga usah takut atau sedih ya? karena mama sharon pasti datang, percaya lah.." semangat gue ke sera.
Drapp...
"sekali lagi makasih khris..makasih banget buat dukungan dan perhatian lo sama kita." ucap nya sambil meluk gue.
"pliss khris jangan sampai lo menangis depan dia lagi, lo janji harus kuat..lo pasti bisa khris, sebentar lagi kok.." batin gue bicara.
"iya.., sama-sama sera..., oh iya gue kekamar dirles dulu ya, gue mau lihat pangeran tampan lo, apakah dia masih molor apa udah siap-siap. heheh.."
"oh iya khris, silahkan ntar kalau masih molor siram pakai air aja..haha.."
"siappp tuan putri...,bye..bye.." balas gue dengan tertawa sambil melambai tangan. Kemudia gue keluar dan menuju kamar dirles.
"aduhhh..., ganteng banget sih pak.." ucap gue begitu masuk kamarnya dan dia pun sedikit kaget.
"hey, lo bikin kaget aja., ganteng?? Ohh.. Udah jelas donk hahah.." candanya.
"uhhhhh.., dipuji semakin menjadi.wkwkw.." dia cuma senyum aja menatap aku.
"eh, lo kok tambah makin cantik aja sih khris, kayak ga biasanya cantiknya.."
"halaaaah, mau ledek lo ya? kemarin julia bilang kayak gitu, sekarang lo juga. Hadeh..." balas gue sambil memutarkan bola mata.
"heheheh, serius loh, lo tambah cantik."
"udah lah..sekarang apa yang kurang ya?" tanya gue sambil melihat dia dari atas kebawah. Dan dia pun langsung mengangkat dasinya. Hahaha dia malah yang ingatin.
"hahahaha, lo malah yang ingatin dir." masih menatap dia sambil nunggu dia pake dasi. Loh kok masih matung aja.
"pasangin donk khris, gue kagak tahu.."
"hah! pasangin dasi? ehhh tunggu bentar ya gue panggilin sera biar pasangi dasinya." ucap gue, baru aja gue balikkan badan, tangan gue dipegang dirles, dia menahan langkah gue.
"dir, gue panggilin sera dulu donk.." dia pun menggeleng.
"gue maunya lo yang pasangin dasi ini khris, ntah kenapa gue pengen tangan lembut lo yang pasangin dasi ini ke gue."
"ekh, tap..tapi ntar sera lihat salah paham lagi dir, gue ga mau akh.." tolak gue.
"dia ga akan marah, dia sangat mengerti persahabatan kita., pliss mau ya pasangin dasinya?" pintanya tulus.
"oke, gue akan bantu pasangin dasinya..., unchhhh manja banget sih pangerannya sera ini heheh.." ledek gue dan dia pun ikut tertawa. Kemudian mendekat kearah dia dan memasang dasinya.
~•~•~
(sedih banget lihat khristal...😢😢)