Mobil yang dikemudikan Bian akhirnya sampai di depan gang menuju rumah kontrakan Mumut dulu. Bian memarkir mobilnya di depan rumah seorang warga setelah meminta ijin kepada yang punya rumah, berempat mereka berjalan memasuki gang, pemandangan yang sangat kontras sebenarnya karena penampilan mereka yang berkelas. Beberapa tetangga yang ibu dan Mumut kenal menatap mereka dengan tatapan bertanya-tanya, mungkin mereka bertanya siapa orang-orang ini, sepertinya mereka tak mengenali ibu dan Mumut yang dulu sering mereka hina. Mumut dan ibu tersenyum mereka tapi membalas senyum itu dengan senyum yang lebih lebar.
"Aku dan Mumut tinggal di situ dulu," Ibu menunjuk sebuah pintu sebuah kontrakan pada suaminya.
"Benarkah?" Om Abi menatap kontrakan yang ditunjuk ibu dan merasa hatinya sakit membayangkan kehidupan ibu dan Mumut yang memprihatinkan di masa lalu. "Sejak kapan?"
"Sejak ayah Mumut meninggal,"