ดาวน์โหลดแอป
44.82% YangTerpilih (YTP) / Chapter 26: Senja Perpisahan di Tugu Yogyakarta

บท 26: Senja Perpisahan di Tugu Yogyakarta

Yumna mematahkan anggapan jika anak bungsu selalu menjadi anak manja, dan tidak bisa melakukan pekerjaan rumah. Faktanya Yumna selalu menjadi anak mandiri dan tidak ingin merepotkan orang lain. Bahkan meskipun keadaan keluarganya kaya, dia bahkan bekerja di sebuah bimbel untuk menambah uang jajan.

🔹🔹🔹

Dua tahun berlalu Dicky lulus pendidikan dan mendapatkan tugas di ibu kota Jakarta. Senja itu dia berpamitan untuk pergi ke Jakarta. Sebelum pergi mereka sempat mengukir kenangan di sepanjang kota Yogyakarta. Yumna belum mengetahui itu adalah hari perpisahannya dengaan sang kekasih.

"Tumben banget mas ke sini nggak bilang" Dicky hanya diam tak tega menyampaikan maksudnya.

"Mas cuma kangen Tata" mereka berjalan di sepanjang titik 0 km kota Yogyakarta. Mereka terlibat perbincangan yang lama.

"Boleh Tata tahu, mas kenapa memutuskan menjadi tentara?"

"Pernah ada seseorang yang menyemangatiku, bahwa aku harus menjadi tentara jika ingin menikahinya"

"Jadi karena wanita itu? hmm" muka Yumna sudah memerah menahan amarah.

"Iya, dia bilang menjadi abdi negara juga adalah keinginannya. Kalaupun dia gagal dan aku gagal menjadi polisi toh menjadi tentara tidak kalah keren. Kamu tahu wanita itu ingin menjadi istri tentara dan menikah dengan pesta pedang pora. Haha bukankah cita-citanya konyol? dan aku mau mengabulkan keinginannya. Masuk ke AKMIL dan dia yang berjuang menyemangatiku"

Yumna tampak mengingat-ingat, sepertinya dia tidak asing dengan kalimat itu. Dicky mengacak kerudung dan muka Yumna.

"Dasar pelupa, iya itu kamu kan yang bilang Ta" wajah Yumna tampak memerah mendengar jawaban Dicky. Beberapa saat kemudian Dicky mengungkapkan tujuannya, jika kedatangannya untuk berpamitan segera bertugas di Jakarta. Yumna tampak sedih nanun berusaha merelakan kepergian kekasihnya. Dia mengantarkan ke stasiun Tugu yang tak jauh dari lokasi saat ini.

"Mas pergi dulu ya, baik-baik di sini. Jangan nakal"

Masih dengan wajah manyun Yumna menjawab Dicky dengan pelan.

"Siap kapten, mas juga ya ! kalau sudah sampai kabarin Tata"

Dicky melangkahkan kaki masuk ke ruang tunggu dan veberapa saat kemudian suaara peluit telah berbunyi, tandanya keretanya akan segera pergi menuju kota Jakarta.

"Dan pada akhirnya hanya ada aku bersana langit senja dan tanpamu" ucap Yumna dengan lirih melihat kereta itu sudah mulai beranjak dari relnya.

Jarak kembali menjadi ujian cinta mereka. Setelah setengah tahun kepergiannya, Dicky jarang menghubungi Yumna. Ya begitulah yang Yumna rasakan. Tapi Dicky memberi sureprise datang ke Yogyakarta untuk menemui tambatan hatinya. Seseorang yang sudah menemani dan mendukungnya sejak masih berjuang untuk mencapai cita-citanya.

Yumna selalu menjemputnya di stasiun tugu, stasiun menjadi saksi mereka melepas dan menyimpan rindu lagi. Beberapa bulan terakhir Dicky tidak pernah ada kabar dan semakin jarang menghubungi Yumna. Karena sudah semester 6 Yumna pun sibuk dengan KKN kampusnya dan hubungan mereka semakin renggang. Yumna masih erringkali datang ke stasiun untuk sekedar melihat kereta yang datang, berharap ketika penumpang keluar ada seseorang yang selama ini dia tunggu. Faktanya enam bulan berlalu setelah kedatangannya terakhir kali tak pernah ada kabar lagi dari Dicky.

'Brukk' Yumna menabrak sesuatu, lebih tepatnya seseorang.

"Maaf" ucap Yumna lirih

"Iya tidak apa-apa, lain kali jangan melamun"

"Iya sekali lagi maaf"

Lelaki itu pun berlalu pergi dari Yumna. Keesokan harinya di tempat dan jam yang sama dia menemukan gadis itu lagi yang tampak masih menunggu seseorang dan melamun. Kali ini Yumna hampir jatuh karena tidak melihat tangga yang ada di depannya, beruntung ada yang segera menariknya.

"Emm terima kasih"

"Iya. Hm kamu kan gadis yang kemarin?" tampak dia mengingat gadis yang menabraknya kemarin.

"Ku perhatikan kamu selalu di sini, dan melamun. Sedang menunggu seseorang?" tanya lelaki itu penasaran.

"Emm iya" jawab Yumna singkat.

"Ooh, tidak ngabarin datang kapan?"

Yumna hanya menggeleng tidak tahu harus menjawab apa.

"Oh ya aku Bayu, kamu?"

"Yumna" beberapa saat kemudian dia beranjak pergi dari tempatnya.

"Loh udah mau pergi? bukannya yang di tunggu belum datang?"

"Maaf saya permisi dulu ya, terima kasih bantuannya tadi". Yumna pergi berlalu dari pandangan laki-laki itu.

Karena tak pernah juga ada kabar dari Dicky, dab sekarang sudah memasuki masa KKN Yumna menyibukkan dirinya dengan kegiatan kampus. Yumna bingung kenapa Dicky tak pernah ada kabar, terakhir kali bilang hpnya hilang tapi tidak bisakah dia meminjam atau membeli baru sedangkan saat ini sudah enamb bulan berlalu.

Setelah KKN berakhir, Yumna sudah sedikit bebas karena teori kuliahnya pun sudah bebas teori. Beberapa bulan lagi harus mengajukan judul skripsi untuk persyaratan gelar sarjananya. Yumna nekat datang ke Jakarta dengan modal alamat yang pernah Dicky kasih, dan beberapa rekanita yang dia kenal dulu di MPT.

Yumna datang ke Jakarta tanpa kabar, bagaimana mau kabar jika nomornya tidak pernah aktif. Yumna sebenarnya memberi tahu Raffli jika akan ke Jakarta. Malam itu yang Yumna ketahui jika Dicky bebas tugas dan terbiasa datang ke cafe tempat nongkrongnya bersama teman tentaranya. Yumna ingin memberi kejutan nanun ternyata dia sendiri yang terkejut karena ternyata ada gadis yang bersama mereka dan tampak akrab dengan Dicky. Bahkan gadis itu menggandeng dan bermanja dengan Dicky.

"Pantas saja selalu bilang sibuk dan tak ada waktu menghubungi, ternyata ini" gumam Yumna lirih.

Raffli sudah mengetahui jika Yumna ada di cafe itu dan ingin mengatakannya pada Dicky namun dia selalu menghindar. Terlihat gadis itu sangat akrab dan manja dengan Dicky. Dia juga tampak menikmati itu.

Yumna langsung keluar dari cafe tak ingin di ketahui oleh Dicky, namun Dicky menangkap sosok Yumna dan segera berdiri mengejar Yumna.

"Ta" teriak Dicky memanggil Yumna.

Yumna berlari dengan cepat tanpa mendengarkan Dicky yang terus memanggilnya.

'Tiiiiiiiiiiiiiiin' suara klakson mobil menggelegar mengagetkan orang yang ada di sana, segera saja tangannga di tarik oleh seseorang yang ternyata Dicky.

"Kamu kenapa ta, ku panggil malah lari. Kamu lihat hampir membahayakan diri kamu? !!!!" teriak Dicky merasa khawatir dengan keadaan Yumna.

"Bukan urusan mas lagi" jawab Yumna ketus.

"Kamu ke sini kenapa nggak bilang? kan bisa mas jemput"

"Maaf salah tempat" lagi-lagi Yumna menjawab dengan ketus.

"Coba deh buka hpnya berapa kali Tata kabari mas, telpon mas tapi tak ada respon" lanjut Yumna.

"Maaf ta, mas belum sempat buka hp"

"Nah kan, jadi bukan salah Tata. Oh iya kan lagi sibuka ya? maaf ganggu, aku permisi"

"Itu nggak seperti yang kamu lihat"

"Tata lihat dengan jelas, mata Tata masih normal"

Dicky berusaha menjelaskan kesalahpahaman itu dan mengajak Yumna duduk. Yumna menurut tapi tangan Dicky di tepis olehnya.


ความคิดของผู้สร้าง
Lail88 Lail88

Bab ini masih flash back masa remaja Yumna dan Dicky. Maafkan alur cerita yang amburadul. Kasih komennya dong kak, untuk bahan evaluasi harus bagaimana.

??

Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C26
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ