ดาวน์โหลดแอป
81.59% Kannoya Academy / Chapter 367: United

บท 367: United

Kurosa, Takusan, dan Odelia berdiri berdekatan.

"Baiklah, entah apa yang terjadi di sini... sepertinya buruk." Kata Odelia.

"Seharusnya kita lari.." kata Takusan ketakutan.

"Tidak. Ini semua demi Yukina! Demi diri kita juga! Jika kita melarikan diri, sama saja dengan menyerah sebelum mencoba." Kata Kurosa.

"Ada benarnya.." kata Odelia.

.

.

Lelaki itu mulai mengerakkan tubuhnya dengan sangat cepat.

Ruangan mulai berputar-putar dan banyak duri yang muncul secara tiba-tiba. Odelia menancapkan kabelnya pada dinding-dinding. Kurosa dan Takusan berpegang pada tubuh Odelia.

Tak lama, kabel Odelia terputus.

Mereka semua terjatuh.

"HOEEEEE!" Teriak Kurosa.

Duri sudah siap menusuk mereka semua.

Odelia mengarahkan kabelnya kepada dinding-dinding, tetapi sekarang sudah tidak mau tertancap lagi.

"Ada apa dengan kabel bodoh ini?!" Kata Odelia kesal.

"Dinding-dinding menjadi licin dan kuat... itu sebabnya kabel milik Odelia tidak dapat tertancap." Kata Kurosa.

"WAAAH KUROSA YANG HANYA MEMIKIRKAN MAKANAN TERNYATA PINTAR! MUNGKIN BANYAK MAKAN AKAN MEMBUATKU PINTAR!" Kejut Takusan.

Kurosa menggerakkan kedua tangannya, bola sihir gelap dan terang tercipta. Kurosa melemparkannya ke atas tanah. Tanah itu hancur. Mereka semua mendarat dengan selamat.

Tak lama, ruangan itu menyempitkan diri. Kurosa berusaha untuk menghancurkannya, tetapi itu terlalu keras dan sihir Kurosa juga tidak bisa digunakan lagi.

"Magic-eater..." keluh Odelia.

"Untungnya dia belum mengambil sihir Odelia." Kata Kurosa.

.

.

"Tetapi, jika kita terhimpit disini.. bagaimana?" Tanya Takusan sedih.

Kurosa dan Odelia mulai berpikir, ruangan sudah mulai menghimpit mereka.

"Lelaki itu, seharusnya ia juga terhimpit di sini.. tetapi ke mana dia?" Tanya Odelia.

"... BENAR JUGA!" Kejut Kurosa.

.

.

"Berarti ada ruangan aman lain!" Kata Takusan.

Kurosa menutup kedua matanya, sihir gelap dan terang mengalir di sekitar mereka.

"Aneh... tidak menemukannya.." kata Kurosa.

.

.

.

.

"Sebentar..." kata Odelia.

"Huh?" Kejut Kurosa yang ingin membenturkan kepalanya.

"Jika Takusan bisa membuat benda lebih lebih, bagaimana jika ia membuat benda menjadi kurang kurang?" Tanya Odelia.

"Lebih lebih, kurang kurang?" Tanya Takusan.

"Jadi, seperti pilar tadi, kamu membuatnya kegendutan hingga hancur, bagaimana jika kamu membuat pilar kekurusan hingga remuk?" Tanya Odelia.

"Ooooh! ODELIA BENAR-BENAR TEMAN KEREN!" Teriak Kurosa.

"Aku tidak yakin aku bisa..." kata Takusan sedih.

"Ayolah Takusan, cobalah." Kata Odelia.

Takusan menghembuskan nafasnya.

"Baiklah." Kata Takusan.

Kurosa melihat Takusan dengan kebingungan. Begitu juga dengan Odelia.

"Dia tidak ceria... sepertinya ada sesuatu." Bisik Kurosa pada Odelia.

"Aku juga berpikir begitu." Balas Odelia.

.

.

.

.

"Aku sudah bersumpah untuk tidak memakai sihir mengurangi..... tetapi... sekali ini saja." Pikir Takusan.

Takusan mulai bercahaya.

"Lupakan itu... lupakan... jangan.... lupakan..." pikir Takusan.

.

.

.

.

.

"Lupakan... jangan ingat kejadian itu.." pikir Takusan.

Takusan teringat akan masa lalunya, di mana tak sengaja saat ia menggunakan sihir pengurangan pada seekor tikus, teman-teman di sekitarnya yang menyaksikan tiba-tiba menjadi kekurangan gizi dan hampir meninggal, untunglah mereka semua selamat.

Takusan mulai berkeringat dan bergetar saat mengingat kejadian itu.

.

.

.

.

.

.

.

"Tidak.... aku tidak bisa..." kata Takusan ketakutan.

"Hm?" Kejut Kurosa.

Odelia memejamkan kedua matanya.

"Takusan... sepertinya itu berhubungan dengan masa lalumu yang mengerikan... tetapi kita sangat memerlukannya sekarang, jadi... cobalah... tidak apa-apa... kamu sudah besar sekarang, hal itu tidak akan terjadi." Kata Odelia.

.

.

Takusan menghembuskan nafasnya lagi,

"Baiklah..." kata Takusan.

.

.

"Less...." kata Takusan.

Dinding-dinding ruangan yang menghimpit mereka mulai retak dan menipis.

"Berhasil! Ayo!" Kejut Kurosa.

Kurosa memukul dinding itu.

Takusan terkejut, ia segera melihat ke arah teman-temannya.

"Ayo, Takusan, kamu hebat!" Kata Odelia.

Takusan merasa lega, Takusan segera keluar.

.

.

.

"Di mana lelaki itu?" Tanya Kurosa.

"Entahlah." Jawab Odelia.

"Dia menghilang?!" Kejut Kurosa.

"Bisa jadi..." kata Odelia.

.

.

"Lihat... sekarang pintu-pintu keluar hilang." Kata Takusan.

"Astaga..." keluh Odelia.

.

.

Udara mulai menipis.

"Kita harus segera keluar dari sini!" Kata Kurosa.

Kurosa memukul dinding itu. Dinding itu segera hancur.

"Oh... mudah." Kata Kurosa.

Dinding itu menutup lagi.

"HOEEEEE?!" Kejut Kurosa.

Kurosa memukul dinding itu lagi, lalu Takusan, Odelia, dan Kurosa segera berlari keluar.

.

.

.

"Begini saja?" Tanya Odelia.

"Mungkin..." jawab Takusan.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C367
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ