ดาวน์โหลดแอป
30.59% Kannoya Academy / Chapter 137: Kannoya Unity

บท 137: Kannoya Unity

"Cobalah, Ermin, aku akan tarik perhatian lelaki itu sekaligus melindungi ms. Sheva." Kata Rheinalth sambil berlari ke arah lelaki itu.

"Tapi-" kata Ermin khawatir.

"Tenang saja! Sihir es hanya bisa digunakan secara maksimal jika penggunanya memiliki imajinasi yang sangat tinggi. Ini tentang imajinasi." Kata Rheinalth.

Ermin berusaha memikirkan caranya. Tetapi ia tidak tahu caranya.

Ia memegang lambang Kannoya Academy di lehernya itu. "Apa yang harus kulakukan.." pikirnya.

Ermin memejamkan matanya, ia mulai memikirkan teman-temannya.

Kurosa yang tertawa dengan riang seperti biasanya. Yukina yang berada di sebelahnya terlihat senang juga karena tawa Kurosa. Asuka yang menghampiri Kurosa dengan makanan-makanan lezat yang dibuat oleh Nera. Aerum yang duduk di balkon bersama Luciana yang sedang menikmati hujan. Osamu dan Denzel yang saling bertukar informasi. Ardolph yang mendatangi mereka secara tiba-tiba. Junko yang memeluk Denzel dari belakang. Katsumi dan Nyan yang suka bergurau dengan Stormy, Aria, dan dengan para murid Kannoya. Alexa yang selalu membuat gas baru, sekarang ia dibantu oleh Alvina. Alicia yang selalu mengikuti Asuka kemanapun. Alvina yang diganggu oleh Alfred.

Semua kenangan indah itu.

"Aku tidak ingin kehilangan mereka.." pikir Ermin. Ia mulai membayangkan jika teman-temannya itu menghilang dari hidupnya. Air mata mulai mengalir.

"Aku tak bisa membayangkan jika tawa Kurosa menghilang, Yukina yang pendiam dan sedikit misterius juga. Apalagi Asuka yang tidak bersama Alicia. Alvina yang marah dengan Alfred. Aku tidak bisa membayangkan semuanya ini hilang..." kata Ermin.

"Pencipta Kannoya.. aku mohon.." kata Ermin di dalam hati.

"Aku tidak ingin kehilangan mereka semua.." kata Ermin.

Ia melipatkan tangannya.

"Kumohon... kumohon.." pikir Ermin.

Tetapi tidak terjadi apa-apa.

Rheinalth sudah terlihat kelelahan. Rheinalth melihat sebentar ke arah Ermin, lalu melanjutkan peperangannya dengan lelaki itu.

"Jangan ambil mereka semua.. kumohon..." tangis Ermin.

Ia mulai membayangkan teman-temannya menghilang lagi. Dan yang membuatnya paling sedih adalah, ketika ia membayangkan Rheinalth sudah tidak ada.

"Selama ini, kebersamaan ini.. jangan dihilangkan, kumohon.." pikir Ermin.

Tetapi belum terjadi apa-apa.

"Aku... mencintai... teman-temanku..." kata Ermin.

"Baiklah.. coba rasakan ini.."

"Ah?" Kejut Ermin.

Ia mulai merasakan kehangatan dari teman-temannya. Tawa riang yang selalu ia dengar di sekolah, terkadang juga tangisan. Tetapi, semuanya selalu ada bagi mereka. Tangisan itu segera berhenti, lalu menjadi tawa riang lagi.

"Ermin! Kita tunggu lho!" Kata salah satu teman Ermin.

Kalimat itu membuat Ermin kembali berusaha.

"Ermin! kita tunggu lho!"

Kalimat itu terus terngiang.

Ermin melipat tangannya. Tangan kanannya mulai bercahaya. Tak lama kemudian, tubuhnya bercahaya.

"Kannoya Unity.." kata Ermin.

Sebuah cahaya kecil meluncur ke atas, lalu mendarat di tubuh lelaki itu. Lalu cahaya-cahaya yang disekitar Ermin berhenti.

"Hanya ini?" Kejut semuanya.

Lalu Ermin melihat lengan kanannya, sudah bergambar Kannoya. Dan tiba-tiba gambar itu bercahaya.

Cahaya berwarna-warni muncul di langit.

"Aku pernah merasakan sihir-sihir ini.." pikir Ermin sambil melihat ke atas.

Cahaya-cahaya yang berwarna-warni itu mulai meluncur ke arah lelaki itu satu persatu.

Ermin terkagum

"Sihir Yukina, sihir Ardolph, sihir Rheinalth, sihir Denzel, sihir Junko, sihir semua teman-teman menjadi satu. Hebat! Dan lagi, sihir ibu, sihir ayah.. sihir kakek, sihir nenek... semuanya ada!" Kata Ermin terkagum-kagum.

Sebuah cahaya putih yang besar mulai jatuh ke arah lelaki itu secara lambat. Cahaya itu pecah menjadi tiga. Satu berwarna kuning, satu berwarna biru, dan yang terakhir berwarna merah muda. Yang kuning jatuh sangat lambat. Yang berwarna biru dan yang berwarna merah muda jatuh duluan ke arah lelaki itu.

Dan akhirnya yang berwarna kuning. Saat yang berwarna kuning jatuh, ledakan-ledakan yang amat besar terjadi.

"Itu tadi sihir pencipta Kannoya. Tetapi aku tidak tahu dengan yang berwarna merah muda dan biru." Kata Ermin terkagum-kagum.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C137
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ