"SAUDARA MACAM APA KAU INI?" Teriak Ardolph.
"SUDAH KUBILANG, DIA INI BUKAN SAUDARAKU!" Balas Mayumi.
"AYAHMU ADALAH ADIK DARI AYAH KAMI! BISA-BISANYA KAU BILANG, DIA BUKAN SAUDARAMU?!" Teriak Nomu.
"Kelahirannya sangat sia-sia.. ia hanya menambah malu keluarga kita ini." Kata Mayumi.
"Sebaiknya dia tidak usah lahir di dunia ini." Kata Mayumi.
"Akan ku buat kau mencabut Kata-katamu itu!" Kata Ardolph.
"Yukina, kau tidak mengenalnya, Mayumi!" Kata Denzel.
"Land armour!" Kata Ardolph.
Ardolph pun memakai baju zirah.
"Konyol sekali... dia ini tidak ada hubungannya denganmu sama sekali. Mengapa kau marah?" Tanya Mayumi.
"Karena, Yukina adalah teman kami!" Kata Ardolph dan Denzel
"Teman? Teori bodoh lagi dari Kannoya. Benar-benar sampah.." kata Mayumi.
Ardolph menghantamkan kapaknya ke tanah.
"Land mountain!" Teriaknya.
Sebuah gunungan tanah menjebak kaki Mayumi.
"Hologram bullets!" Teriak Denzel.
Hologram Denzel berubah menjadi peluru-peluru yang meluncur ke arah Mayumi.
"Bodoh." Kata Mayumi.
Mayumi menembak peluru-peluru Denzel.
"Rupanya efek anti-sihir ku pada Ardolph sudah habis.. harus diberi lagi." Pikir Mayumi.
Denzel menyerang Mayumi dengan semua kekuatan yang ia punya.
"Kau.. telah merenggut Junko!" Kata Denzel.
"Denzel." Panggil Ardolph.
"Tidak akan ku maafkan!" Kata Denzel dengan emosi.
Karena Ardolph menyadarinya, Ardolph segera menepuk bahu Denzel. Denzel pun tersadar.
"Maaf.. aku hampir lepas kendali lagi." Kata Denzel.
"Tidak apa-apa.. hati-hati." Kata Ardolph.
"Mari kita lawan." Kata Ardolph.
"Combination magic!" Kata Denzel.
"Land and Technology!" Teriak mereka secara bersamaan.
Mereka melawan Mayumi dengan sihir tanah dan technology.
"Inilah kekuatan pertemanan!" Teriak Denzel.
"Seperti kekuatan cinta." Pikir Name.