บท 103: The food seller
Tanpa di sengaja, Kurosa terpisah dari teman-temannya.
"Yah.. tersesat lagi.." kata Kurosa.
"Aku harus mencari teman-teman." Kata Kurosa.
Kurosa melihat sebuah petir besar menyambar ke suatu tempat.
"Ah.. rupanya ada sesuatu.." kata Kurosa.
Kurosa mendatangi tempat yang tersambar petir itu.
"Semoga tidak ada raksasa bangkit di sini.. hihihi.." pikir Kurosa.
"HOEEE? STORMY?" Kejut Kurosa.
"Tolong aku... Kurosa..." kata Stormy lemas. Ia tertindih oleh sebuah kerikil.
"Yang benar saja? Kerikil?" Tanya Kurosa.
Tetapi Kurosa melihat luka di kaki Stormy.
"Seperti luka tertimpa reruntuhan bangunan.." kata Kurosa.
Saat Kurosa mencoba untuk mengangkat kerikil itu, kerikil itu terasa sangat berat, seberat reruntuhan bangunan.
"Uh.. berat sekali.." kata Kurosa.
"Ah bodo amat.." kata Kurosa yang menghancurkan kerikil itu dengan sihirnya.
Kurosa menopang Stormy.
"Aku bisa jalan.. aku tidak apa-apa.." kata Stormy.
"Uh.. baiklah.. berhati-hatilah.." kata Kurosa.
Kurosa pun meninggalkan Stormy, karena Stormy menyuruhnya.
Di perjalanan ia bertemu dengan seseorang yang tidak asing baginya.
"AH.. PENJUAL MAKANAN!" Kejut Kurosa.
"JANGAN PANGGIL AKU BEGITU!" Balasnya.
"Kyle... sedang apa kamu?" Tanya Kurosa.
"Konyol sekali... aku adalah teman the dark sides." Kata Kyle.
"Wah... bagus sekali, sudah berapa lama kalian berteman?" Tanya Kurosa antusias.
"HOI! APA MAKSUDMU?" Tanya Kyle.
"Jika kalian berteman.. itu adalah hal yang indah.." kata Kurosa.
"Sudah jelas anak ini bermasalah..." pikir Kyle.
สถานะพลังงานรายสัปดาห์
-- การจัดอันดับด้วยพลัง 
-- หินพลัง