ดาวน์โหลดแอป
11.97% Kannoya Academy / Chapter 53: Who's she

บท 53: Who's she

Name tercengang saat melihat Yukina. Sejak dari awal ia melihat Yukina, ia sudah tercengang.

Nomu berusaha untuk memahami Name.

"Ada apa Name?" Tanya Nomu.

"T-tidak..." kata Name.

"Sepertinya dia itu familier kan?" Tanya Nomu.

Name menunduk dan berkata,

"Ya, benar."

"Dia sangat mirip..." pikir Name.

"Akhirnya hari ini turnamen diselesaikan. Tinggal beberapa hari lagi." Kata Nomu.

"Ya." Kata Name.

"Sepertinya kita mengenal dia ya?" Tanya Nomu.

"Aku rasa pernah kenal." Kata Name.

Kurosa cukup senang karena Yukina telah membalikkan keadaan Kannoya Academy.

Sementara Junko dan Denzel masih belum sadar.

"Mereka nyenyak ya.." kata Ermin.

"Bagaimana dengan Denzel?" Tanya Rheinalth.

Ermin nelihat ke arah leher bagian kiri Denzel. Terlihat bahwa kulit di bagian tersebut sedikit retak-retak.

"Aneh.. itu tak normal." Kata Ermin.

"Apakah segelnya menjadi lebih kuat sehingga seperti itu?" Tanya Rheinalth.

"Bisa jadi. Tetapi sepertinya Aria telah menghilangkan sihir penguat segelnya." Kata Ermin.

"Berarti kalau begitu... bisa jadi.." Kata Rheinalth khawatir.

"Ya benar." Kata Ermin.

"Sekolah kita untungnya memberikan tempat penginapan yang cukup bagus ya, Name." Kata Nomu.

"Eh.." kata Name.

Name terlihat murung. Ia kebingungan dengan apa yang ia lihat hari ini. Apakah yang ia lihat itu benar, atau sekedar imajinasinya saja.

"Sudahlah, Name. Tidak usah dipikirkan." Kata Nomu.

Tetapi Name tidak bisa berhenti memikirkan hal itu.

Name masuk ke dalam kamarnya. Ia memegang surat yang selama ini ia tuliskan untuk seseorang.

"Ini adalah surat ke-20 untuknya. Apakah ia akan pulang?" Tanya Name dengan dirinya sendiri.

Ia memasukkan surat ke-20 itu ke dalam sebuah tas yang memang sudah ia khususkan untuk surat.

Lalu ia mengambil kertas lainnya. Ia memegang pena miliknya. Ia mulai menuliskan sesuatu.

'Dari, Name.

Sudah sangat banyak surat yang kutuliskan untukmu. Ini adalah surat ke-21 dariku untukmu. Kuharap engkau bisa pulang. Ayah, ibu, Nomu, dan tentunya aku sangat merindukanmu. Mungkin memang tulisan tanganku ini sangatlah buruk. Tetapi semoga engkau masih bisa membacanya.

Sayang kita semua kepadamu sangatlah melimpah. Kumohon pulanglah. '

Lalu Name meletakkan surat itu di atas kasur.

Ia tertidur bersama suratnya itu.

"Cepat pulanglah..." kata Name dalam hati.

Ia meneteskan sedikit air mata dari matanya itu.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C53
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ