ดาวน์โหลดแอป
9.97% Kannoya Academy / Chapter 44: Yukina

บท 44: Yukina

"Ada apa dengan Yukina?" Tanya Denzel.

"Sebenarnya aku ingin menceritakan tentang masa lalu Yukina, tetapi aku takut jika Yukina akan marah. Aku juga ingin memberitahu tentang kondisi tubuh Yukina saat ini. Juga, keluarganya, dan sihirnya. Semoga kamu memiliki waktu untuk itu, Denzel." Kata Junko.

"Baiklah." Kata Denzel.

Junko memberikan teh pada Denzel. Lalu Denzel meminumnya, tetapi rasanya hambar.

"Huaa hambar sekali!" Kata Denzel.

"Kalau mau manis lihat Junko dong." Kata Junko sambil tersenyum.

"Hah! Eh.. eu... segera katakan saja yang diperlukan." Kata Denzel.

"Baiklah." Kata Junko.

"Kondisi tubuh Yukina sekarang sangatlah buruk menurut penelitianku. Dia terkena asma dan sihirnya menopang asmanya itu. Dan juga, karena ia dari kecil sudah diserang oleh teman-temannya dengan sihir, tubuh bagian paling kanan yang paling sering diserang, maka dari itu setiap kali Yukina mengeluarkan sihir dari bagian tubuh kanannya, sihirnya akan lebih lemah daripada yang dikeluarkan dari bagian tubuh yang kiri. Lagian, kulitnya sangat sensitif pada sihir. Jika terkena sihir sedikit, ia bisa terluka hingga berdarah-darah." Kata Junko.

"Begitu ya.." kata Denzel.

"Dan juga karena sering diserang, sihirnya jadi sedikit lebih overprotektif pada Yukina sehingga akan menyerang siapapun yang mendekatinya. Untungnya, sekarang ini sudah mulai berkurang karena kalian semua yang menerimanya dengan tangan terbuka." Kata Junko.

"Begitu ya..." kata Denzel.

"Dan juga, bentuk sihir Yukina adalah pedang angin. Sifat sihir Yukina adalah Kesatria." Kata Junko.

"Apa maksudnya sifat sihir?" Tanya Denzel.

"Sifat sihir adalah kepribadian sihir aslinya, biasanya hal ini tidak begitu diperhatikan oleh sang pemilik dan juga tidak begitu memberi efek pada sang pemilik." Kata Junko.

"Oh.. begitu.." kata Denzel.

"Dan juga, apakah kamu tahu saudara Yukina yang katanya telah ia bunuh?" Tanya Junko.

"Aku bahkan tidak tahu masa lalunya sama sekali." Kata Denzel.

"Oh.. begitu.. sebenarnya ia pernah tak sengaja membunuh saudaranya sendiri, yang dulu bersekolah bersama dengannya dan sering menyerangnya. Saudaranya memiliki banyak sahabat. Kemungkinan jika kita bertemu nanti saat turnamen, aku takut jika Yukina akan dimusuhi." Kata Junko sambil melihat ke arah tehnya.

"Tenang saja." Kata Denzel.

Denzel pun berdiri dan berkata,

"Siapapun yang memusuhinya, akan jadi musuh kita juga, karena kita adalah keluarga!" Kata Denzel.

Junko pun tersenyum.

"Memang beruntung Yukina telah mengenal kalian semua. Aku merasa aman juga sekarang." Kata Junko.

"Sebentar lagi turnamen ya?" Kata Denzel.

"Ya, Denzel." Kata Junko.

"Sebenarnya aku ingin mengatakan yang lebih banyak tentang Yukina, tetapi sepertinya Yukina akan baik-baik saja dengan mereka semua." Pikir Junko.

"Yak, aku pulang dulu ya, Denzelku!" Kata Junko.

"Yah.. jangan pakai kata 'ku' dong.." kata Denzel malu.

"Tidak apa-apa! Byee!" Kata Junko sambil meninggalkan Denzel.

"Sebenarnya, Junko, masih ada yang ingin kau bicarakan kan?" Pikir Denzel.

Angin pun mulai berhembus menghembusi rambut unggu Denzel.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C44
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ