"Sayang bangun,,!! ini aku,,,"
Kiran mengerjapkan matanya perlahan melihat samar-samar orang yang sedang duduk di tepi ranjang sambil memandanginya dengan tersenyum.
"Mas Arjun,,,," ucap Kiran dengan cepat dia mendudukan tubuhnya.Dia begitu terkejut melihat seseorang yang sudah sangat dia rinduhkan.
Arjun tersenyum kemudian memegang kedua pipi kiran.
Kiran menikmati setiap sentuhan Arjun.Air matanya mengalir sambil terus mencium tangan Arjun yang sedang berada di wajahnya.
"Kamu kemana saja mas,,,? Kia sangat rindu kepada mas Arjun." kata Kiran sambil menangis lirih.
Arjun malah tersenyum.Namun senyuman itu seakan sulit di artikan oleh kiran.Senyuman itu bukan senyuman yang biasa di lihatnya.
"Hei kamu jangan nangis,,!! aku ga suka lihat keadaan kamu yang seperti ini."kata Arjun sambil menyeka air mata Kiran.
Namun kiran terus saja menangis."Mas Arjun ga akan pergi lagi kan,,?" ucap Kiran.
"Aku ga kemana-mana sayang karna aku selalu berada di hatimu.Tapi aku ingin kamu janji sama aku untuk menerima semua ini.Kamu harus kembali seperti Kiran yang dulu,yang selalu ceria.Aku sedih melihat keadaanmu seperti sekarang ini."Kata Arjun sambil kembali mengelus pipi kiran dengan tangan kirinya.
Kiran menggeleng dengan air mata yang terus mengalir.Dia merasah perkataan Arjun seperti orang yang ingin pergi.
Kiran memeluk tubuh Arjun dengan erat sambil menangis piluh.
"Tidak,,,mas Arjun jangan tinggalin aku,,aku ga bisa hidup tanpa mas Arjun di sisiku.Mas Arjun jangan pergi."
Kiran terus saja memanggil-manggil nama Arjun.Keningnya terlihat berkerut-kerut dengan keringat membasahi wajahnya.
"Mas,,,mas Arjun,,,,"Kiran berteriak dan langsung tersadar dari mimpinya.
Tubuhnya gemetar dan napasnya tersengal-sengal.Kiran menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur.
"Ternyata cuma mimpi."Kiran memijit keningnya yang terasa sakit.Matanya melihat jam yang berada di atas meja samping tempat tidur.
Jam baru menunjukan jam 3 dini hari.Kiran kemudian mengambil gelas berisi air dan meminumnya.Dia kembali teringat akan mimpinya.
"Mengapa mas Arjun mengatakan seperti itu,,,!? tidak,,,tidak,,,,mas Arjun pasti baik-baik saja."Kiran menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba menghilangkan pikiran buruk dari pikirannya.Dia kemudian kembali menyimpan gelas di meja dan kembali untuk tidur walaupun terasa sulit untuk memejamkan matanya.
Namun akhirnya kiran kembali tertidur.
*****
Ke esokan paginya Kiran sudah selesai mandi dan segera turun ke lantai bawah.
Terlihat mba Ayu yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
"Selamat pagi mba ayu,,"Sapa Kiran kemudian duduk di meja makan.
Mba Ayu nampak terkejut melihat Kiran."Non kiran,,,mba Ayu baru saja mau ngantarin makanan ke kamar non."Kata mba Ayu yang memang sedang mengatur makanan di atas nampan.
"Ga usah mba,,,!! kia mau makan di sini aja." kata Kiran sambil tersenyum.
Mba Ayu juga tersenyum merasa senang akhirnya majikannya itu tak mengurung diri lagi.
"Baiklah non,,,ini mba udah nyiapin teh anget dan roti selei.Apa non kiran mau makan yang lain,,?? biar mba siapin."Kata mba ayu sambil meletakan gelas teh dan piring berisi roti di hadapan kiran.
"Ga usah mba,,,kia mau makan ini aja...Oh iya,mami kemana...? tanya Kiran kemudian meminum teh hangatnya.
"Mami di sini sayang,,," ucap mami Arjun dari arah belakang menghampiri Kiran.
Kiran melihat ke belakang dan tersenyum melihat mami mertuanya itu.Mami Arjun saat kepergian Arjun selalu menemani kiran dan tinggal bersama kiran di rumah itu.
"Mami senang deh lihat kamu udah mau makan lagi di meja makan.Biasanya kamu kalau pagi kaya gini masih ngurung diri di dalam kamar."Kata mami Arjun sambil memegang kepala Kiran.
"iya mi,,,,kia harus bisah terima kenyataan dan sekarang kia harus jalani hidup kia seperti dulu lagi." Ucap kiran sambil menarik napas dalam.
Mami Arjun tersenyum begitu juga mba Ayu yang sedang menyiapkan sarapan untuk mami Arjun.
"Sukurlah akhirnya kamu bisa nerima semuanya."Mami Arjun kemudian duduk di samping Kiran.
Mereka makan bersama sambil terus mengobrol.
"Oh iya mi,,,,Kia mau pamit untuk liburan sebentar."Kata Kiran yang sudah selesai sarapan.
Mami Arjun mengerutkan keningnya melihat Kiran sambil meminum jusnya.
"Kamu mau liburan kemana sayang,,,? biar mami temanin." ucap mami Arjun.
"Ga usah mi,,,,kia ga jauh ko liburannya.Kia hanya pergi jalan-jalan ke rumah teman kia untuk beberapa hari aja.Mami ga pa pa kan kia pergi,,,? ucap Kiran sambil memegang tangan mertuanya yang berada di atas meja.
Mami Arjun menghela napas berat sambil membalas memegang tangan kiran.
"Iya mami izinin.Tapi kamu harus jaga diri baik-baik,,jangan sedih-sedih lagi ya."
Mami Arjun sebenarnya berat buat mengizinkan Kiran untuk pergi.mami Arjun takut terjadi sesuatu terhadap kiran.
Kiran menganggukan kepalanya dan tersenyum."Makasih ya mi,,,,kia akan baik-baik aja.
"Kapan kamu perginya...? tanya mami Arjun.
"Sebentar soreh mi,,,,"
"Ya sudah,,,,biar di antarkan sama sopir."Ucap mami Arjun.
Kiran menggelengkan kepalanya sambil meminum jusnya."Ga usah mi,,,,kia sendiri aja.Ga pa pa kan kia bawah mobil yang hadia dari mami,,?
"Iya boleh,,,itu kan mobil kamu.Tapi sayang kamu kan belum tau bawah mobil."Jawab mami Arjun dengan raut wajah bingung.
Kiran malah tersenyum."Kia udah tau ko bawah mobilnya.Mas Arjun yang ngajarin."
Arjun memang sering mengajarkan Kiran untuk mengemudi di saat ada waktu luangnya.Namun selama ini kiran saja yang tak ingin untuk bawah mobil sendiri.
Mami Arjun kembali menarik napasnya dan mengeluarkannya dengan pelan.
"Baiklah sayang,,,"Kata mami Arjun dengan wajah sedikit tak relah bilah harus di tinggalkan oleh anak mantunya itu.Namun demi melihat kiran kembali tersenyum apapun akan di lakukannya.
😊😊😊😊😊