Xiao Han menoleh dan menatap Qin Xiya. Punggungnya yang kesepian dan rapuh terlihat begitu menyedihkan. Mau tidak mau Xiao Han merasa agak bersalah. Sebenarnya dia benar-benar sangat ingin melindunginya. Hanya saja Qin Xiya sudah tidak lagi membutuhkan perlindungannya.
Saat ini Qin Xiya membiarkannya tetap di sampingnya hanya demi anak mereka saja. Setelah anak itu lahir, mereka akan benar-benar berpisah…
Qin Xiya tidak menoleh. Mendengar suara langkah kaki Xiao Han yang menjauh selangkah demi selangkah, suasana hatinya pun menjadi sangat suram. Dia menghabiskan seluruh keberanian dalam hidupnya untuk bercerai dengan Xiao Han. Setiap hari dia berulang kali mengingatkan dirinya sendiri, lepaskan perasaan ini. Tapi hal ini mudah diucapkan, namun sulit untuk dilakukan.