ดาวน์โหลดแอป
10.88% Suami Sementara / Chapter 89: Dunia Ini Sungguh Indah

บท 89: Dunia Ini Sungguh Indah

บรรณาธิการ: Wave Literature

"Tiba-tiba aku tidak ingin makan di rumah, Kamu saja yang memilih restorannya!" Setelah mengucapkan itu, Shia Tang langsung berjalan cepat dengan marah, menahan malu, lalu menuju mobil yang dikendarai Steve, dan masuk ke dalamnya.

Steve yang saat ini bertindak sebagai sopir melihat ekspresi Shia Tang yang kelihatan tidak nyaman. Lalu, ia melihat Bosnya yang saat ini sepertinya sedang dalam suasana hati yang baik. Steve sungguh tidak tahan ingin berteriak bahwa. 'Dunia ini sungguh indah!'

Dari sudut pandang yang tidak bisa dilihat orang lain, Billy Li mengangkat sudut bibirnya, lalu mengikuti Shia Tang naik ke dalam mobil. Ketika ia masuk, tiba-tiba Shia Tang merasa mobilnya menjadi sesak. Terlihat Billy Li mencondongkan tubuhnya dengan sangat berlebihan, lalu berbisik kepadanya, "Di luar juga boleh, seperti sekarang…"

Shia Tang membelalakkan matanya, bergerak panik ketakutan dan semakin menempel pada pinggiran mobil. Ia sangat takut dengan apa yang Billy Li katakan, akan benar-benar dilakukannya. Billy Li benar-benar berubah. Ia menjadi suka mengatakan hal-hal yang justru tidak membuat dirinya merasa malu. Sungguh tidak tahu malu! Batin Shia Tang.

"Mau mencoba tidak?" Billy Li kembali duduk dengan benar, tingkahnya sedikit lesu.

"Tidak mau!" kata Shia Tang menolak dengan keras. Sekat mobil yang belum tertutup, membuat Steve bisa melihat interaksi antara mereka berdua dengan jelas. Kemudian ia tidak tahan ingin berteriak lagi dan mengucapkan, bahwa 'Dunia ini sungguh indah!'

Namun, kalimat yang dilontarkan Shia Tang selanjutnya membuat perubahan besar raut wajah Billy Li, "Jika kamu ingin mencoba, kamu bisa mencoba dengan wanita yang barusan!" kata Shia Tang yang sebenarnya takut, kalau mereka berdua benar-benar sudah melakukannya.

"Aku akan mempertimbangkan saranmu." jawab Billy Li, ia berkata dengan serius. Lalu, dari kaca spion tengah mobil ia memandang Steve yang sedang mengemudi.

Hati Shia Tang seperti terhalang sesuatu, karena Billy Li yang sudah di pergokinya sedang berjalan dengan wanita lain, Ia tidak merasa bersalah sama sekali. Sebaliknya ia malah terlihat biasa saja. Billy Li bahkan tidak menghormatinya sedikitpun.

Shia Tang menolehkan kepala melihat ke arah luar jendela mobil sambil melihat pemandangan yang berjalan cepat, Ia berusaha dengan keras untuk tidak peduli, kemudian ia berpikir, Kenapa hatiku menjadi sakit ketika mencoba membuat diriku menjadi acuh tak acuh? Mengapa hati wanita begitu lemah?

"Wanita itu..." Kata-kata Billy Li terputus, karena Shia Tang langsung memotong ucapanya.

"Aku ingat, kamu pernah bilang kalau merendahkan perempuan adalah salah satu tujuan hidupmu, tapi wanita yang barusan adalah sekretaris kakak keduaku!" kata Shia Tang.

Billy Li seakan mengerti, sudah waktunya pembicaraan ini dihentikan. Ia ingin menjelaskan namun pembicaraannya dipotong oleh Shia Tang. Lalu, apa yang dikatakan oleh Shi Tang bukanlah hal yang suka didengar olehnya.

Wajah Billy Li langsung berubah menjadi suram, ia langsung menarik Shia Tang dan menarik dagunya, "Tertipu sekali masih tidak cukup, masih saja mengkhawatirkan presdir Tang, hah?" katanya dengan kesal.

"Margaku Tang!" jawab Shia Tang sambil menatapnya dengan tegas. 

Bagus sekali, sepertinya Billy Li sudah semakin terbiasa dengan keberanian yang ditunjukan oleh wanita ini. Shia Tang yang sekarang sudah berani menatapnya tanpa rasa takut.

"Keluarga Tang tidak pernah menganggapmu sebagai manusia!" Billy Li dengan kejam mengemukakan fakta.

"Tapi margaku masih Tang!" Shia Tang mengulangi perkataannya dengan lantang.

"Lalu bagaimana?" tanya Billy Li.

"Bahkan, jika keluarga Tang tidak memperlakukanku sebagai manusia sekalipun, aku juga tidak akan melukai keluarga Tang!" Itu masalah prinsip baginya.

"Kalau begitu kamu bisa membantu keluarga Tang untuk menyakitiku?" Billy Li mencibir, lalu mendorong tubuh Shia Tang.

Shia Tang jatuh, ia kembali ke posisi duduknya. Mendengar perkataan kejam yang keluar dari mulutnya, Shia Tang tahu bahwa Billy Li teringat dengan penghianatan yang dilakukannya. Ia ingin mengatakan sesuatu tetapi sampai akhir pun, ia tidak pernah bisa untuk mengatakannya.

Butuh waktu lama bagi Shia Tang untuk berpikir, kemudian ia menghela napas ringan dan memecah keheningan. Lalu ia berkata, "Tidak bisakah kita akhiri sampai disini?"

Mata Billy Li yang dingin dengan ganas menatap ke arah Shia Tang, lalu ia mencibirnya, "Untuk apa? Untukmu? Lalu apa alasanmu?"

Jika yang barusan yang dirasakan Shia Tang hanyalah hati yang tersakiti. Tapi sekarang ia sudah berdarah, seperti tergores silet, dan rasa sakitnya sangat menusuk.

"Aku tidak berpikir sampai seperti itu." kata Shia Tang yang memang tidak berani berpikiran seperti itu, ia sangat tahu jika dirinya sama sekali tidak ada di dalam hati Billy Li.

"Ku katakan padamu, tidak boleh! Bahkan jika 'Si bintang kecilku' kembali pun, itu tetap tidak boleh!" katanya kembali menjadi Billy Li yang dingin dan mengerikan, lalu ia berkata pada Steve, "Steve, menepi! Antarkan Nyonya pulang!"

Steve melakukan perintah Bosnya. Lalu, Billy Li terlihat turun dari mobil.

"Steve, kamu pasti juga enggan mengantarku pulang kan? Jadi, menepi saja!" Mobil baru berjalan, tapi Shia Tang sudah melihat raut wajah Steve yang tidak senang...


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C89
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพของการแปล
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ