Xia Wanan menatap sekeliling ruangan yang kosong dan hanya tertinggal makanan sisa di atas meja. Dia mengerjapkan mata berulang kali, kemudian mengeluarkan sebuah cermin kecil yang dibawanya di dalam tas.
Xia Wanan menatap wajahnya sendiri. Ketika melihatnya, dia tidak merasa dirinya sedang menunjukan ekspresi seperti anak kecil jahat dan sedang berbohong.
Semua orang sudah pergi dan Xia Wanan tidak mungkin terus berada seorang diri di sana. Dia dengan segera mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan ruangan.
Sebelum keluar dari restoran Jepang, Xia Wanan pergi ke kamar mandi, kemudian dia menerima telepon dari Xiao Chen.
"Wanan, kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja."
"Syukurlah kalau begitu..." Xiao Chen merasa ragu-ragu, sampai akhirnya dia berkata lagi, "Wanan, apa kau kecewa denganku?"
"Huh?" Mendengar pertanyaan itu, Xia Wanan sedikit bingung harus menjawab apa.