Ketika hari pernikahan tiba.
Seorang wanita nampak sibuk di rias dengan berbagai macam ornamen mempercantik diri. Menyanggul rambutnya dan menghias diri secantik mungkin.
Sementara sang pengantin nampak terlihat sangat bete akibat sesuatu.
Menatap ke arah calon suaminya dengan tatapan tajam juga tidak senang.
"Sekarang apa lagi? Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa aku sudah melakukan suatu kesalahan dan kau kini marah lagi karena hal itu?"
Monica lalu membalasnya.
"Ya. Karena aku sudah menyuruhmu untuk membuat sebuah pesta pernikahan yang sangat meriah. Tapi apa perlu kau sampai membuat pesta semeriah ini? Pesta yang menghadirkan 500ribu tamu undangan. Kau ingin membuat gedung ini rubuh??!"
Bryan lalu menatap dengan santai kemudian terheran-heran.