Selesai seluruh keluh kesah dan tantangannya, Veronika lalu teringat akan sesuatu dan berbalik. Membuka pintu ruangan ayah mertuanya sekali lagi dengan tatapan yang cukup garang namun masih berada di tahap normal.
Hendra langsung saja menatapnya dengan cukup terkejut ketika wanita itu masih ingin menyampaikan sesuatu padahal dia berpikir bahwa pembicaraan mereka sudah selesai dan menantunya itu sudah pergi cukup jauh.
Hendra lantas bertanya pada Veronika dengan tatapan lelah dan malasnya.
"Sekarang apa lagi? Dan kenapa kau kembali?" tanya Hendra tanpa menurunkan sedikit pun kewaspadaan. Kerena Hendra tahu bahwa Veronika kembali pasti untuk mengatakan sesuatu yang penting.
Veronika kemudian maju beberapa langkah ke depan. Sehingga sepatu heels tajam yang dia kenakan cukup menggema di hampir seluruh ruangan yang sejak semula sangat hening.