Monica sudah menggeleng dengan tidak yakin ketika pemikiran itu terlintas juga di benaknya. Kesal karena harus banyak menghabiskan waktu untuk hal yang akan pernah dia senangi dan sukai. Kini perlukah dia mencari bala bantuan?
Namun siapa yang akan menolongnya dan bagaimana? Monica tidak kunjung juga menemukan jawabannya.
Dimana dalam ruang lingkup keluarganya dia masih tidak mempunyai sekutu, teman dan bahkan keluarga yang bisa sepihak dengannya.
Monica juga sama sekali tidak punya kuasa dan andil untuk merubah keputusan gila tersebut. Sehingga menunggu dan mengatur strategi adalah jalan yang harus dia tempuh untuk sementara waktu. Sampai dia menemukan dengan lebih tepat siapa calonnya yang paling benar untuk dia pilih diakhir dan akan dia selesaikan di tahapan selanjutnya.
***