ดาวน์โหลดแอป
88.23% Flattery(COMPLETE+END) / Chapter 30: Tambah Runyam!!

บท 30: Tambah Runyam!!

Sudah seminggu berlalu, hubungan sahabat antara dani dan zaki tetap saja seperti itu. Saling berdiam, tak saling menyapa bahkan bercanda. Mungkin lebih tepat nya zaki yang selalu menjauhi dani. Ulangan juga sudah selesai di laksanakan. Namun..

"Dan, lo di panggil sama pihak yayasan!" Ujar farid sambil berlari tergesa-gesa ke arah kamar yang sedang dani tempati.

"Hah? Emang gue salah apaan? Jangan-jangan yang waktu gue di hukum bu ningsih ya?"

"Bukan kayak nya mah dan. Lo di panggil sama anak yang lain juga kok."

"Siapa aja?"

"Ada sepuluh anak. Lagi pada ngumpul tuh yang di panggil di bawah. Yang di panggil indra, alif, angga, zain, diki, luthfi, ridho, ali, lo sama zaki. "

kok zaki ikut di panggil? Masalah apa lagi ini. batin dani.

"Oh yaudah nanti gue gabung sama yang lain di bawah. Makasih ya."

"Iya." Dani langsung turun ke bawah untuk memastikan ucapan farid tadi. Dan ternyata memang benar, udah ada Sembilan anak yang sedang membicarakan sesuatu. Dia pun langsung menghampiri mereka.

"Kenapa?" Tanya nya saat sudah sampai di hadapan Sembilan anak tersebut.

"Kita kayak nya mau di hukum." Jawab alif.

"Emang kita ngapain?"

"Masalah yang kita bolos ngaji minggu kemarin kayak nya."

"Gila aja! Udah seminggu yang lalu masih di hukum!" ujar ali.

"Udah lah samperin aja dulu." Ujar zaki kalem dan langsung berjalan santai ke ruangan yayasan. Semua nya pun mengikuti langkah zaki.

***

"Kalian tau apa kesalahan kalian?" Tanya ayah marah kepada sepuluh anak itu. Dan yang di Tanya hanya bisa menundukan kepala sambil diam.

"Semua nya salah kamu dani! Pasti kamu kan yang menghasut mereka semua untuk membolos ngaji? Kalian di sekolahkan di sini sama orang tua kalian karena orang tua kalian mau kalian menjadi orang yang berguna bagi agama! Kalau ngaji aja kalian sampai bolos kalian mau jadi apa? Mau jadi anak berandalan kayak dani iya?!"

"Dani engga tau apa-apa yah. Dani minggu kemarin emang bolos. Dani ketiduran, tapi dani engga ngajak siapapun untuk menjadi dani dengan bolos ngaji kayak itu."

"Gara-gara ulah kamu semua anak yang bolos minggu kemarin akan ayah hukum! Kalian semua akan ayah skors selama sepuluh hari!"

"Ini memang kesalahan kita semua. Jadi ayah seharus nya tidak berhak menyalahkan dani aja. Lagian kita semua mengakui kalau emang ini kesalahan kita. Jadi sebaik nya yang di marahin kita semua yah, karena kalau Cuma dani yang di marahin menurut zaki ga adil." Dani yang mendengar ucapan itu langsung menoleh kaget ke arah sahabat nya itu. Ucapan itu memang di keluarkan oleh mulut zaki, sahabat nya.

"Iya yah, kalau memang hukuman nya skors kami akan menerima nya." Lanjut ridho dan di setujui oleh yang lain nya juga. Karena memang yang di ucapkan zaki adalah benar, mereka semua salah maka mereka lah yang harus menerima hukuman tersebut. Bukan hanya satuu orang saja.

"Kalian semua keluar dari ruangan ini! muak ayah ngeliat muka kalian." Anak mana yang tidak sakit hati mendengar apa yang baru saja ketua yayasan bilang? Muak? Apakah muka mereka semua sampah?.

"Udah dan, omongan ayah tadi ga usah lo masukin hati. Bukan salah lo kok, salah kita semua." Ujar indra mewakili delapan anak itu. Kenapa delapan? Karena zaki sudah lebih dulu pergi. Entah dia kemana mungkin dia akan pulang ke rumah nya.

"Iya, lagian gue udah biasa kok di marahin santai aja. Kalian mau pulang ke rumah apa diem di asrama?"

"Pulang kayak nya gue. Udah di usir gitu sama ayah, males disini." Ujar diki.

"Lo mau disini dan? Kan rumah lo jauh. Nginep aja di rumah gue." Ujar angga menawari dani. Memang rumah dani berada di Lampung. Tidak mungkin dia di skors akan pulang kan?

"Gue disini aja gapapa. Paling kalau bosen gue main kerumah zaki."

****

Pagi hari yang cerah menandakan bahwa mungkin saja matahari sedang bahagia. Namun tidak dengan dani, entah apa yang sedang di pikirkan nya sejak semalaman diri nya yang di juluki pangeran tidur tiba-tiba saja tidak bisa memejamkan mata nya itu. Ia mengkhawatirkan kondisi sahabat nya itu karena sejak kemarin zaki tidak terlihat di asrama maupun di area sekolah. Untuk itu, dani memutuskan untuk berkunjung kerumah zaki untuk memastikan apakah sahabat nya itu baik-baik saja dan pulang dengan selamat.

"Kamu mau sampai kapan kayak gini sih?" begitu sampai di rumah zaki ia mendengar suara itu. Langkah nya yang ingin memasuki pagar ia hentikan dan memiih mendengar obrolan itu dari belakang pagar rumah zaki.

"Mamah gamau ya denger kamu di skors kayak gini lagi."

"Iya mah, ini yang terakhir zaki janji."

"Pasti gara-gara temen kamu nakal kan makanyakamu jadi ikutan nakal kayak gini. Siapa temen kamu yang nakal? Yang ngajak kamu? Mamah mau samperin! enak aja dia main ngerusak masa depan anak mamah. Pasti si dani itu kan? Kan udah mamah biang dari awal kalau dia anak nya engga bener. Ga sopan, kayak yang gapunya masa depan hidup nya. Sekolah kok buat mainan, mau jadi apa coba nanti. Mamah gamau ya kamu temenan sama dia lagi! Kalau kamu masih temenan sama dia mamah bakaan pindahin kamu ke sekoah yang lebih bagus dari itu dan yang pasti kamu bakalan punya temen yang jauh lebih baik dari si dani itu." Oceh panjang mamah nya zaki. Zaki memang anak yang sangat terbuka pada mamah nya sehingga semua aktifitas yang di lakukan nya mamah nya akan mengetahuinya, apalagi nama-nama teman yang memang dekat dengan dirinya.

Emang seharus nya zaki engga pantes main sama anak berandaan kayak gue. Gue janji zak mulai saat ini gue gabakalan ngajak lo jadi nakal kayak gue lagi. Maafin gue ya zak, gue seneng punya sahabat kayak lo.

Dani langsung berjalan menjauhi rumah itu.

Tiba di setengah jalan yang baru saja di lalui nya ia pun bertemu dengan teman nya. Ia di ajak kerumah teman nya itu dan menginap disana.

"Mah, zaki emang jenuh sekolah di sana. Zaki Cuma mau istirahat sebentar emang salah? Lagian itu bukan saah dani atau pun siapapun karena itu emang saah zaki sendiri mah. Sampai kapanpun dani temen zaki. Dia sahabat zaki, gimana pun kondisinya zaki akan tetep temenan sama di amah. Maafin zaki." Jawab zaki singkat membalas ucapan mamah nya tadi. Harus nya dani mendengarkan sampai zaki berkata seperti itu agar dani tau bahwa sebenarnya zaki menyayangi nya.

***

Dani akhir nya di ajak untuk ke kosan adi. Adi adaah satu teman dekat dani yang sudah lulus sekolah. Ia memutuskan untuk ngekos agar dirinya bisa memiliki privasi dari orang tua nya. Jadi lah dia ngekos sendiri.

"Lo mau kemana dan? Kok jalan kaki tumben biasa nya minjem motor asrama."

"Iya, pergi gue dari asrama."

"Kabur lagi lo?"

"Kaga."

"Trus?"

"Gue di skors di. Ayah juga ngusir gue, ga mungkin kan gua tetep di asrama sedangkan pemilik asrama aja udah ngusir gue?"

"Kok bisa di skors? Ampe di usir kayak gitu lagi."

"Gue bolos ngaji ayah."

"Pantes. Lagian lo bolos pas yang ngajar ayah."

"Lah mana gue tau kalau yang ngajar ayah. Gue kan ga punya jadwal ngaji. Trus juga waktu itu gue ngantuk bangget maka nya gue tidur aja. Ga kepikiran anjir sampe di skors kayak gini."

"Di skors berapa hari?"

"Sepul hari."

"Gila lama juga ya. Udah lo tinggal disini aja bareng gue. Ya emang kosan gue kecil si tapi cukup kok Cuma buat kita berdua mah."

"Gapapa nih?"

"Gapapa selow aja. Kan umayan lo bisa jadi pembantu gue. Cuci piring, cuci motor sama cuci baju bisa kan lo?"

"Tai."

********


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C30
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ