ดาวน์โหลดแอป
58.82% Flattery(COMPLETE+END) / Chapter 20: Hilangnya Penghalang

บท 20: Hilangnya Penghalang

Pelajaran sudah beberapa yang terlewati, hanya sisa satu pelajaran lagi yang akan di pelajari oleh para siswa dan siswi kelas 12 TKJ 1, yaitu pelajaran produktif 1. Yang akan di ajarkan oleh bu nita. Bu nita mungkin akan membahas materi yang akan di bahas untuk PAS (Penilaian Akhir Semester) yang akan di mulai minggu depan nanti.

Bu nita pun memasuki kelas, penampilan bu nita memang tidak secantik dan serapi bu lili, namun satu kalimat yang pas untuk mendeskripsikan guru itu yaitu dia manis. Dan jangan lupakan bibir nya yang sangat jarang sekali melengkung ke atas.

"Assalamualaikum Wr.Wb."

"Waalaikum salam bu." Jawab para siswa dan siswi kompak.

"Saya denger kabar kalau kalian minggu depan akan ada PAS ya?" Tanya bu niita langsung.

"Iya bu. Kita bahas materi yang buat PAS yuk bu." Ajak para siswi berantusisas sekali.

"Iya nanti kita bahas itu. Saya boleh minta tolong gak?"

"Minta tolong apa bu?" Tanya ali langsung.

"Ambilin proyektor ya, soalnya saya mau ngasih tau nya lewat laptop."

"Iya bu saya ambilin sebentar." Ali pun langsung keluar kelas dan mengambil sebuah alat yang bernama proyektor itu. Dani yang melihat ada keganjalan pun bertanya pada zaki sahabatnya.

"Lah itu ali kenapa?"

"Kenapa apanya si?" Tanya balik zaki.

"Iya kayak caper gitu ama bu nita." Ujar dani sambil menaikan satu alis kiri nya.

"Gatau itu anak. Dari pas lo gak masuk setiap pelajaran bu nita dia kaya caper terus sama bu nita."

"Bagus deh."

"Lah bagus kenapa?"

"Engga, gapapa." Zaki pun hanya mendengus malas mendengar perkataan sahabatnya yang pasti sudah di pastikan tidak benar.

Sedangkan dani larut pada pemikirannya. Kalau ali udah suka ama bu nita kesempatan gue buat deket sama bu lili bakal makin besar.Eh dan, lo mikir apa si! Gue harus move-on dari bu lili titik.

***

"Yang bukan termasuk jaringan apa hayo?"

"Radio Area Network ya bu?" Tanya egi.

"Iya bener."

"Konektor yang di pake untuk kabel straight?" Tanya bu nita lagi.

"RJ 45 bu." Jawab ali lantang.

"Nih saya kasih soalnya. Tapi kalian jangan di tulis kesian kaliannya nanti capek. Kalian kira-kira aja ya."

"Yailah bu kalau cape nya karena ibu sih saya rela kok." Gombal receh ali.

"Dih najis li." Ujar zaki langsung memukul bahu ali pelan.

"Yaudah si zak, suka-suka dia. Sirik aja lo!" balas dani membela.

"Noh kan si babang ganteng ngebela."

"Udah malah pada berisik. Perhatikan itu! Saya tidak mau kalau ulangan kalian hasil nya tidak memuaskan."

"Iya bu, siapppp." Jawab siswa kompak. Kalau kalian menanyakan keberadaan para siswi, mereka ada. Kenapa mereka hanya diam? Jawabannya para siswi pada malas sekali untuk belajar di karenakan cuaca yang sangat tidak mendukung, di tambah dengan penerangan kelas yang minim. Mereka memilih untuk mengobrol ria tanpa memikirkan hadirnya bu nita.

Namun lain hal nya dengan 4 siswi yang rela memajukan diri nya di depan papan tulis hanya untuk mencatat materi yang akan di bahas untuk PAS nanti. 4 siswi rajin itu antara lain, abel, arin, iren dan syukinah.

"Awas aja! Yang lain pada minta kisi-kisi ga bakal gue kasih. Gue susah-susah nyatet nanti pada minta pap di grup. Kan kesel." Gerutuan iren yang hanya di balas kekehan kecil oleh abel.

"Bel. Lo tulis yang kanan, gue yang kiri biar cepet." Suruh iren kepada abel. Sedangkan abel hanya berkata "Iya bawel."

TTTEEEEEEETTTT

Bunyi bel berbunyi bersamaan dengan bunyi petir yang sedang bersahutan tak lupa di barengi dengan turun nya hujan yang amat sangat deras. Menyebabkan para siswi malas sekali untuk keluar kelas. Walaupun alasannya ingin sholat ashar. Masjid jika sedang hujan begini akan sangat becek, di tambah lagikamar mandi yang akan bocor. Menyebabkan siapa saja malas untuk beranjak ke sana.

"Yah bu, ujan. Ibu sholat nya gimana? Perlu saya bawain payung?" ucap ali kepada bu nita.

"Engga usah." Bals bu nita singkat.

"Oh gitu. Yadah deh bu, saya duluan ya. Mau ke masjid, belajar jadi imam buat ibu dan anak kita kelak nanti." Yang mendengar gomabalan ali pun hanya memberi kekehan kecil beserta ucapan yang tidak mengenakan untuk ali. Seperti,

"Najis lo li!"

"Bu Nita, aja gamau kali sama lo!"

"Ngarep banget ama bu nita, najis."

Sedangkan bu nita yang di goda oleh ali hanya meirik ali tanpa minat lalu berkata "Udah kamu mending sholat sana."

"Yaudah ya bu, saya sholat. Ibu jangan ujan-ujanan takut sakit bu. Sakit tuh berat, kaya rindu saya ke ibu."

"Sholat sono li! Jijik gue denger nya." Tentu saja itu bukan ucapan bu nita, itu ucapan makviro yang hanya dibalas lirikan tajam dari ali.

Ali dan kawan-kawan nya pun berpamitan pada bu nita untuk melakukan sholat ashar berjamaah di masjid tak lupa siswi yang tinggal di pondok pun ikut berpamitan juga. Beberapa siswi yang hanya berdiam diri di kelas pun membuat heran bu nita. Lalu bu nita langsung bertanya

"Kalian pada lagi ga sholat?"

"Sholat kok bu." Jawab mereka serempak.

"Kok gak pada siap-siap ke masjid?" Tanya bu nita lagi.

"Ujan bu. Kita males, nanti aja tunggu reda hehe." Jawab arin.

"Emang ga di omelin?"

"Di omelin sih bu. Cuma mau gimana lagi. Lagian masjid suka becek trus kamar mandi juga suka bocor gitu bu." Jawab iren yang lebih tepat sperti curhatan singkat. Sebenarnya fasilitas kamar mandi sangat lah bagus. Hanya saja kurang nya atap atas yang membuat turun nya air hujan, menyebabkan becek yang berkepanjangan.

"Kesian kalian. Yaudah tunggu reda aja." Balas bu nita di sertai ketawa kecil. Bu nita sangat ramah kepada para siswi lain hal nya dengan sikap nya kepada para siswa. Entah apa yang membuat sikap bu nita membedakan keduanya.

"Emang ibu ga sholat?" Tanya bel kepada bu nita.

"Engga bel. Saya lagi halangan."

"Enak ibu mah. Lah kita becek-becekan sebel banget saya."

"Bu, kayak nya udah mulai reda nih bu. Kita ijin mau sholat dulu ya bu."

"Iya yaudah sana."

***

Setelah bel berbunyi semua siswa dan siswi kelas 12 TKJ 1 sudah pada tempat duduk nya masing-masing. mereka sebenarnya malas sekali untuk memasuki kelas kembali karena baju mereka yang sedikit basah. Namun jika mereka bolos pun percuma, toh bel pulang juga sebentar lagi bunyi.

Bu nita yang tau kalau situasi tidak memungkin kan untuk belajar pun memilih untuk memberi sedikit hiburan untuk para murid-muridnya. Yaitu dengan menonton apa saja yang mereka sukai.

"Iluminati apaan si bu?" Tanya arin tidak mengerti.

"Iluminati itu kaya semacam komuniti atau perkumpulan orang-orang yang nyembah iblis, mereka pengen banget kiamat cepat terjadi. Soal nya mereka mau ngelawan dajjal." Jawab bu nita lugas.

"Apa untung nya si bu masuk iluminati?" Tanya ali.

"Ya biasanya mereka mendapat kekayaan, kebebasanh. Iluminati itu gak punya aturan dalam hidupnya, bahkan kalau mereka ingin melakukan hubungan badan dengan istri tetangga pun di perbolehkan."

"Ngeri ya bu. Coba bu cari tanda-tanda iluminati apa aja."

Mereka pun menonton tanda iluminati, yang mereka tonton berupa kartun Tom and Jerry yang sedang menyembah iblis. Disney yang bertuliskan kata-kata tentang iluminati, dan gaya ber-selfie yang menujukan iluminati seperti jari dua, jari metal, dan jari berbentuk seperti oke dengan huruf O besar di tengah nya.

"Oh, biasa nya iren sama yang lain nya itu bu kalau foto suka ngikutin gaya kayak gitu!" sahut atikoh dengan tanpa salahnya.

"Kok gue sih yang lo salahin? emang gue doang? yang lain juga kayak gitu! " iren mulai memanas.

"Kan gua bilang sama yang lain! kok lo ga ngerti sih?! " atikoh mulai menaikan oktafnya berkali-kali lipat. –cewe sensitive + ketua kelas galak–

"Udah lah... Kenapa harus sampai berantem gini sih. Gak ada artinya juga kali, lagian kan semuanya udah terjadi. Intinya ubah tuh semua yg berbaur iluminati. Isi handphone kalian sama hal-hal yg islami. " nana yang sudah menengahi kekacauan tersebut. Berkat dia kelas menjadi lebih tenang sedikit. 

"Yaudah besok handphone isi nya ust.solmed semua kan. Biar gak ada yg terlibat tentang iluminati. Terus kalau selfie pakai cadar, jadi cewe kalem kalau lagi di foto. " Jawab abel lesu.

"Ga penting suka sama orang ga punya agama kayak gitu. Mending suka sama ya bu ya. Walaupun saya ga bisa kasih materi ke ibu insya allah saya bakal kasih yang terbaik buat ibu. Ibu ga akan kekurangan kasih sayang, karena saya sayang banget sama ibu." Jawab ali dengan PD-nya.

"Dih. Najis, li."

"Ngomong apa sih lo! "

"Tau tuh! Kalau ngomong gak pernah nyambung."

"Ga jelas bangat sih, lo."

"Modus lo."

"Caper lo ya?"

"BUUU. Ali suka tuh sama ibu kayanya..."

"Wah iya! Omongannya udah gk pernah waras kan, semenjak ada bu Nita!"

"Kayanya udah tanda-tanda deh."

"Tanda-tanda apaan?"

"kematian! "

"HAHAHAHAHA!"

Semua siswa saling menyahut untuk membalas ucapan ali yang tiba-tiba gak jelas, gelak tawa semakin mericuh melihat ekspresi ali yang pucat.  Walau pada dasarnya dia mencari perhatian kepada bu nita.

Bu nita hanya melirik ali sekilas dan memfokus kan mata nya kembali kepada layar laptopnya.

TTTTTTTETTTTTT

"Yaudah karena udah bel, kalian langsung pulang ya. Saya pulang duluan takut keujanan di jalan soalnya. Assalamualaikum."

"Bu pulang nya jangan lupa hati-hati. Eh kan hati saya emang udah ada di hati ibu ya?" teriak ali yang mungkin masih bisa di dengar oleh bu nita namun bu nita tidak menggubis sedikit pun.

Sementara dani yang sedari tadi melihat ali langsung mendekati ali dan bertanya serius kepadanya

"Li lo beneran suka sama bu nita?"

"Kenapa emang?"

"Ya gapapa si. Nanya aja. Gue liat lo kayak nya serius banget gitu ama itu guru. Udah pepet aja, cakep kok guru nya."

"Lo kenapa jadi ngatur gue gini si? Emang kenapa kalau gue pepet bu nita?"

Biar gue bisa pepet bu lili tanpa ada lo sebagai pengganggu. Jawab dabni dalam hati.

"Engga. Semoga jadi ya ama bu nita. gue cabut duluan ya."

Selama di perjalanan menuju asrama dani hanya memikirkan perasaannya kepada bu lili. Entah lah hanya dia yang tau apa yang dia butuhkan dan dia harap kan.

***


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C20
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ