Jam 11.00 siang Reno baru sampai dikantornya. Untungnya dia adalah pemilik perusahaan jadi tak ada yang protes dengan kedatangannya.
Dia memasuki kantornya dan merebahkan badannya dikursi kekuasaannya.Ia tak bisa membayangkan bagaimana ia jika bolak balik kerumah istrinya setiap hari." badanku cape sekali ukhh " geram Reno sambil memejamkan matanya.
" Kau pasti habis pulang dari rumah istrimu ya " ucap Deon sekertaris sekaligus sahabat dari Reno.
" Kapan kau masuk" Reno tidak menyadari kapan temannya itu masuk keruangannya.
" Kau terlihat sangat lelah sebaiknya kau pulang saja sana. Hari ini tidak ada jadwal untukmu karna aku sudah mengencelnya." Deon merasa kasihan pada bosnya yang dari jalannya saja sudah menunjukan kalo dia lelah.
" Kenapa kau tidak bilang dari pagi mungkin aku tak akan datang ke kantor hari ini dan aku masih tidur dikamarku." ucap Reno kesal.
" Ouhh kau masih rindu dengan istrimu ya. kenapa kau tak bilang semalam kalau kau ingin mengahabiskan hari dengan dia hari ini." Deon menggoda sahabatnya.
" Shit kau taukan aku dan dia bagaimana. Jangan bawa bawa dia." Reno beralasan.
" Sebenarnya aku heran padamu kau menikahinya hanya untuk kepentingan yang sudah kau capai bukan.Tetapi kenapa sampai sekarang kau masih mempertahankannya ..?? " Deon bertanya penuh penasaran ia duduk dibangku depan sahabatnya itu .
" Kau kan tau kontrak itu mengharuskanku menikah dengannya sampi 2 tahun.Bukan untuk mempertahankan nya tapi akupun perlu alasan yang kuat untuk orang tuaku nanti.Kalo usia pernikahanku hanya berumur satu tahun apa mereka tidaj akan curiga. Setidaknya aku bisa menyiapkan alasan yang kuat untuk mereka dengar nanti "Reno menjelaskan jawabannya.
" Aku padahal berharap lho kau menceraikan dia secepatnya " ucap Deon yang membuat Reno kaget.
" Kenap emang.." tanya Reno penasaran .
" kau tanya kenapa ..? Dia adalah gadis yang sulit dicari dijaman sekarang kau tau. Dia memperhatikan mu tanpa kau minta menuruti semua perintahmu dan dia tidak matre seperti pacar pacarmu itu" Ucap Deon memuji Lina .
" Bagaimana kau tau kalo dia tidak matre Deon kau bahkan hanya bertemu dengannya hanya beberapa kali" Reno bertanya penasaran kenapa Deon bisa berkata seperti itu.
" Dia menikah denganmu hanya dengan satu syarat penting bukan. Dia hanya meminta tinggal dirumah sendiri yang jauh dari orang tua nya dan orang tuamu. Syarat dia hanya itu bukan dia tidak meminta uang atau apapun.Setauku dia hanya meminta untuk hidupnya bebas tapi kenyataan nya dia bagai burung dalam sangkar. Dia patuh dengan semua syarat yang kau beri." Deon menegaskan kepada Reno isi kontrak pernikahannya yang memang dibuat dengan bantuan dia.
" Aku yang menikah dengan nya tapi kau yang lebih tau tentang kontrak itu. Hmm" Reno terlihat tidak senang mendengar ucapan sahabatnya itu . Dia berdiri dan bergegas keluar dari kantornya untuk pulang ke apartemennya .
" Hey aku hanya mengingatkanmu untuk sedikit lebih memperhatikan dia weyyy..." teriak Deon yang melihat temannya marah dan langsung pergi.
" Brraaaakkk..." suara pintu yang dibanting Reni dengan keras. Deon hanya mengelengkan kepalanya heran dengan sikap temanya yang berubah seketika.
Reno bergegas keluar dari kantornya.Dengan wajah yang terlihat marah ia berhasil menakuti semua karyawan yang ia lewati." Aku lebih tau tentang kontrak itu daripada dia " Batin Reno kesal membuka pintu mobilnya dan menutupnya dengan keras .
Reno langsung tancap gas meninggalkan gedung kantor.Dia menyetir mobilnya dengan emosi sehingga melajukannya dengan sangat kencang .
Entah kenap ia begitu kesal mendengar perkataan temanya tadi.