"sayang ada airnya,"
"jangan konyol! itu bukan buat kamu!"
"Hehe," dia menyipit tertawa, tapi perilakunya dilanjutkan.
"Hendra, dokter bilang tetesan pertama sangat penting buat baby,"
"aku tahu, aku tak akan menyesapnya lagi," kepalanya naik, matanya menatap mata istrinya. dia meyakinkan.
"Ada saratnya," Aruna memeluk kepala pria berambut coklat gelap tersebut, "tutup matamu dan cobalah untuk tidur, tak ada yang salah dengan istirahat," perempuan yang menguarkan bau sabun mandi khas racikan umkm alih-alih membeli barang bermerek-menjadikan pria dalam dekapan serasa terbius-.
tangan mungil itu menyusup pada sela-sela rambut, mengelusinya berharap dia yang sedang menikmati bagian tubuhnya lekas tertidur. atau minimal perlahan-lahan mengurangi ritmenya.