Wiryo memejamkan mata, mengayunkan lebih kasar celana panjang cucunya, dan lelaki bermata biru mengerjap-ngerjap, membuka matanya dan memutar matanya yang sesaat kemudian malah menemukan kakeknya.
"Sial," ungkapan ini sempat terbit sebelum akhirnya dia bangkit dan dengan sengaja menunjukkan dada serta punggung telanjang, "Apa anda bahkan lupa di mana batasan privasi?" kata Hendra sembari menutup perempuannya. Aruna dia sembunyikan hingga bagian kepalanya tertutupi oleh selimut tanpa bersisa.
Wiryo mengernyitkan alis, bergerak sejenak memastikan siapa perempuan di balik selimut. Nyatanya tak ada sisa, gadis ini terkubur sepenuhnya.
"Kau masih berkeliaran dalam kondisi seperti ini!?" ucap Wiryo menyergap Mahendra.
Hendra secara sadar memastikan tangannya yang terluka tak tampak oleh kakeknya.
"Bawa dia pulang ke rumah induk," Wiryo memundurkan kursi rodanya.