Keduanya memasuki pintu mobil mewah berwarna merah.
"Kejadian masa kanak-kanak bukan serta merta kesalahannya. Ingatlah, kami berdua hanya korban keadaan"
"Masalahnya kesalahan yang sama dia ulangi lagi kali ini"
"Termasuk pada gadis yang menyembuhkannya"
"Yah.. Buktinya gadis itu di bawa pulang keluarganya"
"Apa dia masih sama seperti dulu?"
"Maksudmu?"
"Dia selalu mencintai perempuannya dengan cara berlebih"
"Mana aku tahu" Pengemudi si perempuan bercelana, terdiam sejenak
"Mungkin iya.." Perempuan ini ingat betul, dia pernah di abaikan begitu saja oleh pria yang sedang jadi bahan perbincangan. Padahal jelas-jelas si perempuan mencari celah mencuri perhatian. Tapi si aneh memilih merapikan mini bag istrinya.
"Aku merindukannya"
"Dia menghancurkan hidupmu, kenapa kau masih saja peduli padanya. Apalagi merindukannya, Cih! Itu sampah"