"Huh... Huh..."
_Jangan ambil Aruna.. jangan ambil harta ku.._
Tenggelam dan menghilang.
***
"Aah"
Mata membuka mengembara menyusuri setiap jengkal ruangan. Di mana ini? Di mana aku?
Tubuhnya terlalu ringkih untuk duduk karena kepala masih terasa begitu berat. Tapi bukan Hendra kalau dia tidak memaksakan diri. Pria itu tidak mendapati surya yang biasanya setia mendampingi. Namun ada mendapati ajudan lain yang juga sering menemaninya. Hary duduk di sana, sedang gelisah sendirian.
lebih gelisah dan terkejut lagi ketika pewaris tunggal itu bangun dan mencabut selang infusnya.
"Tuan.." pengawal pribadi itu tahu hal ini pasti akan terjadi.
"bersabarlah Tuan kumohon.." sayangnya ajudan itu lupa siapa yang diajaknya bicara, bukan Hendra kalau dia terus saja terbaring dalam kondisi seperti ini.
Mata biru berdiri dan hampir jatuh memegangi ranjang pasien miliknya.