Aroma sate bulayak menghampiri indra penciumanku. Aku membuka mata perlahan dan menemukan Astro sedang menata makanan di meja makan.
Mataku menangkap keberadaan jam dinding di dekat kabinet dapur, pukul 07.11. Rupanya kali ini Astro membiarkan jam tetap berada di kamar ini. Padahal aku sudah berniat akan mengamit handphone untuk melihat jam sebelum ini.
Astro menoleh padaku saat aku duduk sambil mengusap mata, "Udah bangun?"
Aku menggumam sambil beranjak turun dari tempat tidur. Langkahku panjang dan cepat menuju meja makan. Aku mengamit satu tusuk sate dan hampir saja menggigitnya, tapi Astro mengamit tusuk sate dari tanganku.
"Cuci tangan dulu, Nyonya." ujarnya sambil meletakkan tusuk sate yang baru saja kugenggam ke piring kosong. "Satenya ada banyak. Kamu bisa makan sampai puas."