Pintu ruang ganti Bara diketuk dan seorang pria paruh baya masuk ke dalamnya. Bara menoleh dan mendapati Hubert sedang berjalan ke arahnya dengan setelan tuxedo lengkap.
Hubert duduk di sebelah Bara. Keduanya nampak canggung dan tidak bicara. Mereka hanya duduk sambil menghadap ke arah jendela dan memandangi lautan di kejauhan.
"Akhirnya saya harus melepaskan putri kesayangan saya," ujar Hubert masih dengan menatap ke arah lautan. Matanya terasa panas menahan air mata yang mengembang di matanya.
"Saya janji akan membahagiakan Maya," sahut Bara.
Terima kasih atas dukungannya..^^
Share your thought on the comment section and let me know about it.. ;)
Dukung novel saya selanjutnya The Twin Lions :)