Pagi itu, Dafa sudah berada di depan rumah Anjela, meskipun malam tadi dia sempat kepergok oleh Ayah anjela, tapi hal itu tak menyurutkan langkahnya untuk menemui gadis itu.
"Pagi Om.. " Sapanya ramah. Seolah-olah tak pernah terjadi apapun malam tadi.
"Pagi! " Jawab Anjas sedikit kesal. Melihat itu, Anjela segera pamit pada orang tuanya dan segera membawa Dafa menjauh dari Ayahnya agar tak terkena amukan gara-gara kejadian semalam.
"Kamu jangan gila lagi ya! untung saja ayahku gak marah! " Kata Anjela kesal setelah mereka menaiki angkutan umum menuju ke sekolahnya. Mereka memang sudah beberapa minggu ini menaiki angkutan umum, karena merasa lebih efesien dan sisa ungnya bisa di tabung.
"Aku gak keberatan jika harus kena marah sama Ayah kamu!" Kata Dafa tersenyum lembut. Anjela hanya geleng-geleng kepala karena pusing mendengar jawaban itu.
"Njel.. hari minggu nanti, temenin aku cari buku ya! pinta Dafa.