ดาวน์โหลดแอป
10.26% Benua Pertarungan 3: Legenda Raja Naga / Chapter 50: Bab 49 Sisik emas tidak ditemukan

บท 50: Bab 49 Sisik emas tidak ditemukan

บรรณาธิการ: AL_Squad

Xie-xie sangat marah!

Jika satu kali kalah darinya, maka kekalahan itu adalah kecerobohan diri sendiri. Namun, bagaimana kalau dua kali? Maka itu adalah kekalahan yang ganjil. Bahkan ia tidak tahu apa yang terjadi lalu kalah. Ia masih meraba-raba bahu Tang Wulin, pakaiannya robek, namun tidak ditemukan lukanya.

Ada rahasia, anak ini pasti memiliki rahasia!

"Cahaya emas itu bagaimana bisa ada?" Xiexie membenarkan suaranya dan akhirnya suaranya terdengar jelas.

"Cahaya emas? Cahaya emas adalah jiwa petarungku!" Tangan Tang Wulin menyala, dan ular rumput bercahaya emas muncul di telapak tangannya.

"Yang ku bicarakan adalah cahaya emas yang muncul di tubuhmu!" Xiexie berkata dengan marah. Anak ini tidak hanya menghina tubuhnya, bahkan ia menghina kecerdasannya, dan ia tidak tahan!

Tang Wulin tersenyum pahit dan berkata: "aku ingin bilang bahwa aku juga tidak tahu, apa kau percaya?"

Xiexie mendengus dan mengekspresikan sikapnya.

Sesampainya di asrama, Yunciao dan Zhou Changxi tertegun menyaksikan Tang Wulin menurunkan Xiexie dari punggungnya dan meletakkannya di kasur bawah.

Zhou Changxi berkata dengan terus terang: "ia ingin mengalahkanmu, dan kau menggendongnya kembali?"

Pipi Xiexie yang bengkak sepenuhnya telah menunjukkan hubungan antara menang dan kalah.

Ketika mengenalkan dirinya di pagi hari, bukankan berkata,apakah energi jiwa pemuda ini tingkat 18?

"Orang-orang menggunakan uang!" Tang Wulin menjawab dengan santai, kemudian bertanya dengan penuh semangat kepada Yunxiao: "apa makan malam sudah berakhir?"

Yunxiao melihat waktu, "belum, tapi cepatlah."

Saat berikutnya, ia melihat remaja seperti angin. Tang Wulin menghilang dalam sekejap mata.

"Hei, kau kalah lagi?" Zhou Changxi bertanya kepada Xiexie.

Xiexie menatapnya dengan tajam. "Hanya kecerobohan. Lain kali, aku pasti menang!" sambil berkata, ia berusaha untuk bangkit dari tempat tidur. Wajahnya yang bengkak seperti itu, apakah baik-baik saja tanpa diobati?

Jangan pernah merusak muka, jangan pernah merusak muka, jangan pernah merusak muka, ia mengucapkan hal penting ini 3 kali.

Ketika Tang Wulin sampai ke jendela kantin kelas 3 untuk mengambil mangkok mie yang ke enam belas, kepala kantin tidak bisa menahan diri untuk bertanya: "Nak, kau tidak boleh karena takut dilihat oleh orang lain, malam sekali begini baru datang. Kami semua mau pulang."

Tang Wulin menundukkan kepalanya sedikit malu, "maaf paman koki, hari ini aku datang terlambat. Nanti tidak akan lagi. Kalau begitu aku akan makan satu mangkok lagi, lalu tidak makan lagi."

Koki berkata sambil tersenyum: "makan banyak itu tidak apa-apa, kantin sekolah kelas tiga ini gratis, juga tidak terbatas. Tapi, kau masih bisa makan seberapa banyak lagi?"

Tang Wulin meraba-raba perutnya, siang tadi ia tidak makan, dan sekarang jadi sangat lapar, "kau seharusnya masih bisa terus makan yang banyak."

Koki berkata: kau datang terlambat juga ada untungnya, makanan disana masih tersisa sedikit, tidak ada yang membelinya, untukmu saja, untuk menghemat uang. 

Semangkuk besar mie, dengan setengah panci daging rebus di atasnya, diberikan kepada Tang Wulin. 

Untuk makan Tang Wulin tidak bisa menahannya, setelah berterima kasih pada koki, ia mulai menyuapkan makanan dalam jumlah yang sangat besar. Ia tidak tahu jenis daging apa yang direbus di kantin kelas 2 itu, sangat kenyal, rasanya juga biasa-biasa saja, namun setelah selesai makan perutnya hangat, sehingga aktivitas di siang hari jelas menjadi lebih cepat. 

Sebenarnya makanan kelas dua itu begitu enak, lalu bagaimana dengan kantin kelas satu? 

Tang Wulin menelan ludah dan melirik ke arah jendela kantin pertama, namun ia segera menggelengkan kepala, itu bukan sesuatu yang ia bisa makan. 

Setelah itu, ia akan mengambil pekerjaan di Asosiasi Ahli Tempa, melihat apakah bisa menghasilkan lebih banyak uang. Namun, uang yang dihasilkan itu, masih harus didapatkan dengan kerja keras untuk membeli jelmaan jiwa.

Satu juta uang federal sudah bisa membeli sebuah jelmaan jiwa seratus tahun yang berwarna kuning. Itu adalah targetnya. Setelah menghasilkan 10.000 keping dari asosiasi ahli tempa, Tang Wulin menetapkan tujuannya pada jelmaan jiwa seratus tahun.

Saat kembali ke asrama, Xiexie tidak ada, Tang Wulin tidak terlalu peduli akan hal itu, meskipun anak muda itu sombong dan agresif. Namun, masih tidak terlalu sombong. Ketika ia terakhir kali menyerangnya pada hari ini, yang ia pilih pertama adalah memegang pisaunya, lalu hal ini terlihat olehnya.

Yunxiao sudah mulai bermeditasi, namun Zhou Changxi belum, melihatnya kembali, ia segera mengeluarkan kepalanya dari tempat tidur atas, "Tang Wulin, bukankah Xiexie itu adalah ahli jiwa tingkat 18? Bagaimana kau bisa menang darinya?" ia menjadi semakin penasaran tentang teman sekamarnya yang kekuatannya tampak berada di atas dirinya.

Tang WUlin berkata tanpa daya: "sebenarnya, aku juga tidak tahu."

Ia benar-benar tidak tahu, bagimana sisik semacam itu muncul di tubuhnya? Setelah bangun dari koma, tubuhnya telah benar-benar kembali normal, tapi tidak peduli cara apapun yang ia gunakan, tetap saja ia tidak dapat membuat sisik-sisik itu muncul lagi. Ia hanya ingat samar-samar, bahwa saat itu seluruh tubuhnya sangat panas, kemudian tangan kananya yang muncul sisik dipenuhi dengan kekuatan yang keras, bahkan lalu pikirannya sedikit kabur, dan ia tidak bisa mengendalikan perasaan tubuhnya sendiri. Bahkan diikuti dengan emosi yang kejam.

Jika bukan karena tekadnya yang cukup kuat, khawatir akan ada seseorang yang berada dalam bahaya.

Tapi, sisik emas itu sebenarnya apa? Apakah itu benar-benar dibawa oleh transformasi jiwa dari jiwa petarung? Cahaya emas ular rumput bukankah jelmaan jiwa yang tidak berguna, dan juga keberadaannya yang tidak ada?

Namun, bagaimanapun juga ia tidak bisa melihat sesuatu yang kuat dari cahaya emas!

Sebenarnya bagaimana sisik emas itu muncul? Dapatkah dikatakan bahwa sisik itu hanya akan muncul ketika ia terluka?

Tang Wulin mengeluarkan jarum jahit baju dari barang kebutuhan sehari-harinya, lalu menusukkannya ke dalam tubuhnya.

Sakit sekali! Setetes darah segar mengalir keluar, dan sensasi kesemutan yang kuat datang.

Masih tidak ada...

Sisik emas tidak muncul.

Ia sedikit tidak percaya pada hal yang aneh, apakah tusukan itu terlalu ringan? Kemudian datang lagi.

Tapi masih tidak ada...

Tidak ada jejak.

"Kalau begitu aku coba bermeditasi!"

Menyiapkan meditasi, menjalankan energi jiwa untuk menemukan panas yang aneh. Yang ia pelajari hanyalah meditasi tingkat dasar, dan gerakan jalan energi jiwa sangatlah sederhana. Sangat cepat, satu putaran langsunng selesai, namun, masih belum menemukan apapun.

Semuanya seperti biasa, tidak ada perbedaan apapun dalam kultivasi dengan waktu yang normal.

Ini benar-benar aneh! Tang Wulin memanggil cahaya emas ular rumput, dan melihatnya lagi, anak yang sama sekali tidak memiliki fluktuasi energi ini juga tidak seperti dapat membawakan kekuatan yang begitu kuat. 

Dini hari.

Ketika Tang WUlin mengakhiri meditasinya, ia melihat Xiexie yang ada dihadapannya juga sedang bermeditasi, tidak tahu kapan ia kembali. Bengkak diwajahnya sudah banyak menghilang, hanya saja wajahny masih sedikit jelek, tidak tahu apakah karena dipukul atau karena marah.

Menghabiskan uang untuk hal ini selalu tidiak menyenangkan....


Load failed, please RETRY

ของขวัญ

ของขวัญ -- ได้รับของขวัญแล้ว

    สถานะพลังงานรายสัปดาห์

    Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
    Stone -- หินพลัง

    ป้ายปลดล็อกตอน

    สารบัญ

    ตัวเลือกแสดง

    พื้นหลัง

    แบบอักษร

    ขนาด

    ความคิดเห็นต่อตอน

    เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C50
    ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
    • คุณภาพของการแปล
    • ความเสถียรของการอัปเดต
    • การดำเนินเรื่อง
    • กาสร้างตัวละคร
    • พื้นหลังโลก

    คะแนนรวม 0.0

    รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
    โหวตด้วย Power Stone
    Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
    Stone -- หินพลัง
    รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
    เคล็ดลับข้อผิดพลาด

    รายงานการล่วงละเมิด

    ความคิดเห็นย่อหน้า

    เข้า สู่ ระบบ