ดาวน์โหลดแอป
65.21% DUNGEON : ARTIFICAL / Chapter 14: Barelight

บท 14: Barelight

Ray diikuti Azura dan Lily berjalan keluar dari gua tambang. Sepertinya Ray hendak kembali ke kota. Entah apa yg terlintas dipikirannya.

" Hei, setelah dapat mainan baru kau mau cepat-cepat pulang ya?" Tanya Azura.

" Roh itu bukan mainan. Mereka itu partner ku" jawab Ray. " Berhentilah menganggap roh itu seperti benda"

" Baik baik" jawab azura. " Lalu setelah ini, apa yg akan kau lakukan?"

" Bersiap-siap untuk pergi" jawab Ray.

" Seingin itukah kau pergi ke Barelight?" Tanya Azura. " Sebenarnya apa yg ingin kau lakukan sih?"

" Aku harus secepatnya mencari Healer itu" ucap Ray. " Aku harus cepat-cepat menyembuhkan Lily."

" Kau tidak perlu terburu-buru begitu Ray" ucap Lily.

" Kau dengar itu Ray? Lily langsung yg mengatakannya" ucap Azura. " Bersenang-senanglah selagi kita disini"

" Huh, baiklah"

Mereka bertiga pun kembali ke kota. Seperti yg diusulkan Azura tadi, mereka bertiga pergi menghabiskan waktu mereka untuk menikmati kota Veabelghan.

Semua berjalan lancar. Waktu untuk kembali berangkat ke kota Barelight pun tiba. Kereta kuda mereka sudah siap berangkat berjalan pagi-pagi sekali. Semua perbekalan sudah diangkat ke atas keretakan. Saatnya mereka melanjutkan perjalanan.

" Baiklah, saatnya berangkat!!" Seru Azura.

Kereta kuda mulai berjalan. Mulai saat ini, semua kembali jadi membosankan. Yg bisa mereka lakukan diatas kereta hanya duduk-duduk dan beristirahat, menunggu kota Barelight terlihat.

" Hei Azura...kau benar-benar tau tentang Healer itu kan?" Tanya Ray.

" Tentu saja, dia itu sangat terkenal" ucap Azura.

" Ya...untuk orang dengan kemampuan seperti itu sudah pasti banyak peminatnya" ucap Ray. Ia kembali melirik Lily yg sejak tadi memandang keluar kereta.

Ray mulai merasa bosan. Ada satu hal yg bisa menghilangkan rasa bosannya.

" Leonidas, Ethernal gun : Donner"

Sebuah senapan berwarna perak dan dilapisi ukiran berwarna emas muncul ditangan Ray. Melihat itu, tentu saja Azura dan Lily menoleh terkejut. Mereka belum pernah melihat senjata seperti itu sebelumnya.

" Ray, senjata apa itu?" Tanya Lily.

" Ini senjata yg dimiliki Shiro...aku hanya mencoba menirunya.." ucap Ray

" Senjata yg aneh" ucap Azura. " Lalu bagaimana menggunakan alat itu?"

Ray mengarahkan Donner itu keluar, mengarah kesebuah pohon. Setelah menarik pelatuknya, sebuah peluru sihir muncul melesat kearah pohon itu. Dengan satu serangan, pohon itu hancur seketika. Azura dan Lily semakin takjub.

" H-hebat sekali!" Ucap Azura " jadi itu senjata jarak jauh ya?"

"Kekuatannya juga sangat kuat..." Ucap Lily

" Dimana si rambut perak itu menemukannya ya?.." gumam Azura.

Sepuluh jam mereka berada diatas kereta. Mereka sudah melewati beberapa desa kecil. Hutan-hutan dan kebun. Bahkan mereka sempat diserang monster. Semua itu membuat perjalanan mereka melelahkan.

Setelah hampir dua belas jam diperjalanan, akhirnya gerbang kota Barelight terlihat. kota itu dikelilingi tembok yg besar. Disekelilingnya ada hutan yg sangat lebat. Dan setiap gerbang dijaga oleh setidaknya dua orang penjaga.

Kereta mereka melewati gerbang dengan aman. Pemandangan dalam kota yg memukau memanjakan mata. Menara-menara yg tinggi terlihat di setiap sisi kota. Bangunan-bangunan yg lebih bagus dari pada bangunan di desa. Semuanya sangat hebat. Istana kerajaan Human terlihat ditengah kota. tempat raja ras Human tinggal dan mengurus negeri ini.

" Hebat...ini pertama kalinya aku melihat kota Barelight dari dekat. terutama istana kerajaan. Ternyata lebih hebat daripada yg ada dibuku" ucap Lily.

" Kau benar Lily...kota ini luar biasa" ucap Ray. Azura hanya senyum-senyum mendengar pendapat mereka.

Kereta kuda terus berjalan di dalam kota. Mereka melewati daerah pasar. Tempat rakyat kota melakukan transaksi jual beli. Setelah itu, mereka melewati deretan rumah warga. Sampai akhirnya mereka berhenti didepan salah satu rumah. Ruang itu terlihat cukup besar untuk seorang petualang seperti Azura.

" Yup, kita sampai" ucap Azura. " Ray, Lily, selamat datang dirumah kami"

" rumah kami?"

Azura membuka pintu rumah itu, atau lebih tepatnya pintu itu terbuka sebelum Azura menyentuh gagang pintu. Saat itulah seorang gadis berambut pirang muncul. Ia buru-buru memeluk Azura sampai membuatnya terdorong keluar.

" Kakak, akhirnya kau datang juga!" Ucap gadis itu tersenyum.

" A-akira...kau mendorongku terlalu keras" ucap Azura.

" Kenapa cepat sekali? Bukannya kau bilang akan pergi selama lima hari?"

Gadis lain yg berada di pintu juga ikut bicara. Jika dilihat-lihat, gadis itu adalah seorang Elf. Bagaimana bisa ada Elf dikota ini?.

" Hehe..apa kau tidak merindukan ku Nina?" Tanya Azura. Gadis Elf itu menyilangkan tangannya.

" Untuk apa aku merindukanmu? Kau hanya pergi selama tiga hari." Ucapnya " aku tak mau buang-buang waktu dengan merindukan orang sepertimu..."

" Nina.. kata-katamu tajam seperti biasa. Kalau begini terus bagaimana kau bisa dapat pasangan hidup?.." Keluh Azura. Ia teringat dengan Ray dan Lily yg masih berdiri didepan kereta kuda. " Ray, Lily, kenalkan ini adik kembarku Akira Gnozy."

" Aku Akira Gnozy, salam kenal." Gadis berambut pirang yg tadi memeluk Azura memperkenalkan dirinya. Ia memiliki rambut pirang sebahu yg ia ikat. Jika dilihat, gadis ini cukup cantik untuk ukuran petualang.

" Dan wanita Elf ini adalah Nina, Nina.L.Moonlight." Ucap Azura. Ia menyikut gadis Elf yg dari tadi diam menatap Ray dan Lily itu dan berkata setengah berbisik " hey Nina, perkenalan dirimu"

" Ha? Bukannya sudah kau lakukan?" Tanya Nina.

Nina memiliki rambut berwarna biru muda yg ia biarkan terurai kebelakang. Ia juga memiliki tinggi yg lumayan. Dan sebagai Elf, tentu saja ia terlihat cantik. Hanya saja mulutnya sedikit kasar.

Nina menoleh ke arah Ray dan Lily. " Nah, sekarang kalian yg memperkenalkan diri"

" Ah..maaf..namaku Ray Rayvold , petualang dari desa philiya" ucap Ray.

" Namaku Lily, petualang sepertinya" ucap Lily.

" Baiklah Ray dan Lily, sekarang sudah sore. Kita lanjutkan pembicaraan ini didalam saja" ucap Akira tersenyum. Ia sepertinya berusaha berlaku ramah dengan mereka. " Benar begitu kan kak?"

" Eh? B-benar juga. Ray, Lily, masuklah" ucap Azura.

" Kau ini benar-benar tak tahu cara menghormati tamu ya..." Bisik Nina

" B-berisik!"

Mereka memasuki kota ini tepat ketika matahari mulai tenggelam. Perjalanan yg melelahkan itu benar-benar membuat mereka lemas.

" Nah, saatnya makan malam" ucap Akira. Dirumah ini, Akira lebih mirip seorang ibu daripada adik.

Ray dan Lily dipaksa ikut acara makan malam keluarga ini. Diatas meja makan ini, mereka semua seperti keluarga. Bahkan Nina terlihat sangat akrab dengan mereka. mereka tak segan mempersilahkan tamu ini makan malam bersama mereka.

Acara makan malam diselingi cerita tentang keseharian mereka. saat menceritakan tentang kehidupan mereka, Nina menguasai pembicaraan. ia memiliki sangat banyak pengalaman. itu juga karena ia sudah hidup selama ratusan tahun. sebagai ras Elf Moonlight, hal itu sudah wajar mengingat mereka memiliki umur yg sangat panjang. sebelumnya Nina adalah pasukan elit ras Elf sampai ia berhenti dan memutuskan untuk menjadi petualang lepas. dan akhirnya diakhir cerita ia bertemu dengan dua saudara ini dan menjadi satu party. mereka juga ikut bergabung di satu guild yg sama.

Di kelompok kecil ini, azura bertugas sebagai pelindung mereka. Jika dipertarungan, ia berada diposisi terdepan. Karena ia satu-satunya yg memiliki class penyerang jarak dekat. Akira dengan class sorcerer dan summoner nya membantu serangan Azura dari belakang, berdua dengan Nina yg merupakan seorang Archer class Elementor dengan element es. Mereka semua saling membantu satu sama lain.

" Jadi kalian kesini untuk mencari Healer itu?" Tanya Akira " kalau tidak salah namanya Hinazuki Kaori..."

" Dia lagi ya... akhir-akhir ini dia semakin terkenal" ucap Nina. " Kalau kalian memang mencarinya, kalian bisa saja menemuinya di kamp militer"

" Kamp militer?" Tanya Lily. " Bukannya dia itu seorang Healer?"

" Tentu saja, dia itu Healer dan juga seorang prajurit pasukan khusus..." Ucap Nina." Mereka adalah pasukan yg dikhususkan untuk mengatasi monster dan juga menaklukkan kelima Dungeon besar. Pasukan elit Dungeon"

" Pasukan penakluk Dungeon?" Tanya Ray. " Bukankah waktu itu Shiro bilang dia juga anggota pasukan penakluk Dungeon?"

" Shiro? Oh si rambut perak itu?" Tanya Azura.

" Azura, setidaknya ingat namanya..."

" Aku ingat kok, Kurosaki Shiro kan?"

Mendengar nama itu, Nina sedikit terkejut. Ray menatap erat muka Nina.

" Apa kau tau sesuatu Nina?" Tanya Ray.

" Kurosaki Shiro.. aku pernah mendengar nama itu..aku juga pernah melihatnya" ucap Nina. " Tapi dia tak berambut perak seperti yg Azura katakan. Ia memiliki rambut berwarna hitam pekat. Itu sudah dua bulan yg lalu..."

" Rambut hitam?"

" Dan juga, mukanya sangat mirip denganmu Ray" ucap Nina. Lily menatap muka Ray.

" Benar juga. Kalian berdua mirip" ucap Lily.

" Kau juga mengenalnya?!" Tanya Nina. Kali ini ia terlihat terkejut.

" Aku, Lily, dan azura baru saja bertemu dengannya di kota Veabelghan..ada apa?" Tanya Ray.

" Tidak ada. Hanya saja.." Nina mengangkat kepalanya " kabarnya, anak itu, Kurosaki Shiro sudah tewas saat penyerangan Dungeon pertama"

" Tewas?!"

" Itu hanya kabar saja. Kalau kalian sampai bertemu dengannya itu berarti kabar itu tidak benar kan?" Ucap Nina.

" Ray, Lily, kalian bisa pergi kesana besok. Malam ini kalia menginaplah disini" ucap Akira " kami punya beberapa kamar kosong yg sengaja kami siapkan jikalau ada kedaan darurat"

" Benarkah? Kau yakin kami boleh menginap?" Tanya Ray. Akira dan juga Azura mangangguk

" Tentu saja" jawab Akira " anggap saja rumah sendiri, Ray, Lily "


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C14
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ