sebelum nya author meminta maaf dulu, semoga di baca dengan bijak, jangan di tiru... , di dalam cerita ini memiliki unsur kekerasan secara fisik, mohon kebijaksanaan nya dalam membaca
Aku berjalan ke UKS di papah Sendy , Sendy membaring kan ku di ranjang dan memberi ku minuman hangat. Ini benar-benar membantu ku menenangkan pikiran , dia juga membantu ku memijat kepala ku sampai aku merasa ngantuk benar-benar mengantuk dan aku rasa aku tertidur
"Hm..., kayak nya tadi aku tertidur. Sendy mungkin sudah kembali ke kelas. Apa aku tidur terlalu lama" masih dalam keadaan mengantuk aku mengosok mata ku
"Iya..., kau tidur lama sekali, seperti nya kau menikmati tidur mu?"
Terdengar suara laki-laki yang berbicara ,dia duduk di samping ku , melipat tangan nya di depan dada dengan kaki terlentang di ranjang yang aku tiduri dia juga melipat kaki nya dengan posisi kaki kiri diatas kaki kanan nya, si no enam...
" Hm...., aku pasti sedang bemimpi." Mengeleng-geleng kepala ku menyadar kan ini pasti mimpi , aku juga masih terheran-heran kenapa selalu ada dia? Dari di balkon tadi sampai sekarang pun
" Hei..., hei kau masih tidur? Kenapa bilang sedang mimpi. Cepat lah sadar?"
" Bahkan mimpi ini pun begitu nyata bagi ku , tak mungkin juga si iblis itu datang ke sini. Buat apa? Cepat lah sadar" Menepuk-nepuk pipi
BELETAk....Kepala ku di pukul begitu kuat dengan Albert..., aku masih mengosok-gosok bagian belakang kepala ku. Ini tidak mimpi....,ini benaran. Aku mendekati si Albert memengang muka nya dan mencubit nya. Benar-benar bisa di sentuh dan benar- benar aku bisa merasakan dingin yang menusuk sampai ke ubun-ubun yang membuat ku merinding. Dia sendiri melihat ku penasaran dengan apa yang aku lakukan. Ba...bagaimana ini?
" Seperti nya kau sudah sadar? Aku masih ragu kau masih bermimpikah?"
" TIDAK MIMPI ini nyata!!!!!!"
" Hm..., bagus kalau kau sadar kalau ini bukan mimpi. Nah , karena kau punya semangat berteriak begitu , aku rasa kau sudah sembuh. Atau kau masih ingin aku berada di sini melihat tidur mu dengan posisi aneh?" Menyingung kan senyum nya dari sekedar senyuman kecil berubah jadi senyuman lebar menampakan gigi nya yang putih
" A...Aku sudah sehat!!!" Aku lagsung berdiri dan turun dari ranjang dan berlari, aku sama sekali tidak menolehkan kepala ku kearah nya
Aku berlari ke arah toilet, tangan ku yang tadi menyetuh nya masih gemetar saat membuka keran air. Huh... , menghela nafas dengan kuat sambil memejam kan mata di depan kaca. Kenapa hal ini bisa terjadi. Air mengalir deras dari keran dan aku masih mengambil nafas sambil memejam kan mata, aku membiar kan air mengalir beberapa saat baru ku basuh muka ku dengan air dingin itu ke wajah. Aku akan pura-pura tidak tau saja
Keran mati? Hm..., kenpa tiba-tiba keran mati. Di atas keran ada sebuah tangan tak di kenal. Hantu!!!! Seketika itu juga aku langusung mengangkat kepala ku yang tadi nya tertunduk dan meloncat beberapa langkah kearah belakang karena kaget. Muka ku masih menetes kan air yang tadi aku siram kan.
" Maaf menganggu , sudah membersih kan muka nya?" seorang wanita yang lebih tinggi dari ku berdiri di dekat ku, ternyata dia yang mematikan keran
"Hm..., ya jika kau mau mengunakan nya" Aneh begitu banyak tempat yang kosong kenapa malah ke tempat ku? Ah..., sudah lah. Aku berjalan kearah tissue tapi tiba-tiba wanita yang lain menghalangi ku tepat di depan ku
"Permisi aku mau mengambil tissue itu"
" Hahahaha..., dia belum tau ternyata. Kak Aeychan keluar lah"
Terdengar Sebuah bunyi , seperti bunyi pintu, terlihat daun pintu terbuka dari salah satu toilet wanita dan dari belakang pintu itu keluar si Aeychan.
"Terimakasih, semua sudah boleh keluar. Terimakasih bantuan nya" " Hm..., ada apa ini?"
"Apa yang kau lakukan di uks bersama kak Albert?" Dengan tampang serius dengan pancaran api dari mata melihat ku dengan dalam
Sungguh ini tidak penting, untuk apa aku melayani nya lebih baik aku pergi saja. Aku berjalan melewati nya tapi tiba-tiba saja baju ku di tarik dengan kuat oleh nya, aku tidak tau apa yang terjadi aku hanya merasakan angin yang kuat begitu cepat dan aku baru tersadar saat tubuh ku menumbur sesuatu. Kejadian begitu cepat dan saat aku membuka mata aku sudah berada di atas lantai , yang aku tabrak tadi adalah sebuah dinding. Aku bangkit dari tempat ku jatuh tadi
" Sebenar nya apa yang kau mau? Apa kau sudah gila? Sungguh mengesal kan!!!!! Aku tidak melakukan apa-apa dengan Albert. Puas!"
"Mainan kak Albert berarti mainan ku juga. Jadi sekarang apa yang ingin aku lakukan pada mu kau tak boleh melawan termasuk ini!!!" mencabak rambut Jeclyn
" Sakit bodoh!!!" sambil memukul-mukul tangan Aeychan yang menjambak nya "JECLYN!!!!!" teriak seseorang
" Sendy...."
"Apa yang kau lakukan wanita gila ? lepaskan dia" Sambil menarik tangan Aeychan dari Jeclyn
" Kau ini siapa? Kau tidak tau aku ini siapa?"
" Aku? Kenapa kau harus tau aku ini siapa? Tidak aku tidak mengenal mu" jawab SendyAduh polos sekali teman ku ini menjawab.. ah..., sudah lah lebih baik aku tarik Sendy dan lari saja.
"Aku ini Aeychan...!!!! Ingat nama ku baik-baik karena kau akan ketemu dengan ku lagi. Kau berurusan dengan ku"
" Dia Aeychan?" sambil menunjuk Aeychan dan menoleh kearah Jeclyn bertanya dengan Jeclyn dan Jeclyn mengangukan kepala
"Kau Aeychan? Beneran Aeychan? "
" Youp!!!"
"Aeychan ketua tim itu?"
"youp"
"Jeclyn dia Aeychan ? yang kita bicarakan? Wanita sadis itu? Wanita berandalan itu? Wanita yang sudah masuk blacklist tapi karena bakat nya dan uang dari orang tua nya dia tidak di keluarkan? Wanita gila ini Aeychan?"
Aku masih menganguk-angukan kepala menjawab pertanyaan Sendy tapi Aeychan makin berang , nafas nya memburu , kuping nya memerah , badan nya naik turun saat menghirup nafas lebih, dia sudah mengepal kan tangan nya. Jangan-jangan dia mau meninju Sendy. Dia si masa nanya terang-terangan di depan orang nya. Benar saja kata ku tinjuan nya melayang kea rah Sendy , aku menjolak Sendy dengan kuat hingga dia terjatuh.
Tinjuan itu memang tidak tepat melayang kearah perut Sendy , tapi mengarah tepat di bahu kiri ku saat menjolak Sendy tadi. Aku rasa ini akan menimbul kan memar
" Kau gila. Kau wanita gila" Tuduh Sendy
" Aku tidak suka kau menyentuh kak Albert terutama di bagian wajah nya. Yang boleh manyentuh nya Cuma aku.!!!!"
" Ka..ka....ka...kau menyentuh wajah si devil itu? "
"Ah..., itu salah paham. Aku tak bermaksud..." Belum selesai aku bicara kera baju ku sudah di cengkeram Aeychan dan rambut ku kembali di jambak nya
" Hentikan!!!" Bentak Sendy sambil membantu ku melepaskan tangan wanita itu dari ku tapi apa yang mau di kata dengan sebelah tangan masih mencambak ku , dia menampar Sendy. Waw..., itu pasti sakit. Tak mau kalah dengan si gila ini aku juga mencambak rambut nya.
"HENTIKAN AEYCHAN!!!!!" Dengan teriakan sendy yang kuat
" Aeychan??? Suara ini dari toilet wanita. Dia pasti berulah lagi, anak ini!!!!!" Si Albert berjalan menuju toilet wanita
"Tapi kenapa aku malah ke sini? Bagaimana pun ini kan toilet wanita , mana mungkin aku masuk. Tapi kalau dia ada apa-apa gimana?" Albert mondar-mandir di depan toilet wanita. Beberapa orang yang melewati Albert memandang aneh pada Albert. Albert membalas dengan tatapan yang lebih kejam membuat yang lain tak berani melihat nya
"Mau bertarung sampai kapan?" kata Jeclyn , dengan posisi berada di bawah Aeychan, menahan tangan Aeychan yang akan memukul
"Hentikan itu wanita gila!!!!" Teriak Sendy berkali-kali
Tunggu dulu suara ini bukan nya suara ....., Albert langsung segera masuk ke toilet wanita dengan menutup mata. Dia harap tak ada yang berteriak saat dia berada di dalam, hm... seperti nya hening tak ada suara teriakan selain suara perkelahian tadi. Pelan-pelan dia melihat dari celah-celah antara jari kelingking dan jari manis, tapi Albert tak begitu dapat melihat jelas, dia melebar kan jari manis dengan jari tengah nya dan melihat tangan Aeychan yang mulai melemparkan pukulan nya kearah Jeclyn. Albert menangkap tangan Aeychan , melihat kearah Jeclyn, dia memejam kan mata nya dengan erat. Albert menaarik tangan Jeclyn membuat nya membuka mata ,tampang nya bingung.
ӣw