ดาวน์โหลดแอป
50% The Peculiar Dreams / Chapter 4: Dreams And Feeling

บท 4: Dreams And Feeling

Suasana yang hening pecah seketika, penonton tertawa dengan apa yang ku lakukan di lapangan. Beberapa saat setelah aksiku semua murid berjalan pulang, sambil menunggu sepinya sekolah aku melihat seorang siswi yang berdiri menikmati angin dilantai 6, tidak terlihat jelas siapa siswi yang ada disana, lalu aku melihat suasana sekolah.

"Sudah sepi" gumamku.

Aku bergegas pulang dengan ear phone yang terpasang di kedua telingaku, sambil mendengar musik aku melangkahkan kakiku keluar sekolah, beberapa sudut pandang kota sangat indah, bahkan aku memotretnya.

Aku menikmati ketenangan yang ada, sungguh membuatku nyaman.

"Hey Keanu, tunggu sebentar"

Suaranya sangat familiar di telingaku. Aku melihat ke belakang, dan dia semakin mendekat, dia berlari dengan cepat dan memegang bahuku saat tiba di depanku.

"Kamu... siapa ya?" tanyaku

"Eh?... Aku Kyi Yoo teman sekelasmu"

"Uhm... bisakah kau melepaskan tanganmu dari bahuku?"

"Eh? aa maaf, tapi tadi luar biasa sekali, belum ada kelas E yang bisa mengalahkan Meidou"

"Meidou? Siapa dia"

" Huh? Kau bahkan tidak tahu namanya? ha ha ha, dia sangat populer dikalangan perempuan"

Berarti aku telah menghancurkannya di depan para fansnya, pikirku dengan santai. Terlebih lagi aku tidak mengerti kenapa Kyi Yoo berbicara denganku, walau inti dari pembicaraan ini hanya omong kosong.

"Jadi Keanu dimana rumahmu?"

"Aa... Di Perumahan Sector 7"

"Woah, bukannya itu lumayan dekat untuk ke sekolah? dan... Bukannya sekarang kita mengarah ke Perumahan Sector 6"

"Ya, aku ingin jalan-jalan, suasa sector 6 sangat tenang, jadi mungkin aku akan berjalan kesini setiap hari"

"Ooo...

Kalau begitu bagaimana jika kita mampir ke cafe itu, ya untuk istirahat? mau?"

"Tidak"

Apa yang dia lakukan hatiku berbisik-bisik akan hal itu, apa ini semacam pendekatan? tidak-tidak, dia tidak mungkin mendekatiku karna hal itu. Secara tidak sadar jalan yang kami lewati sudah berputar keluar dari sector 6, lalu kami pun berjalan menuju rumah masing-masing.

Sesampainya dirumah, aku langsung bergegas mandi sambil bernyanyi. Dilanjutkan dengan makan malam. Setelah serangkaian aktivitas selesai aku tertidur pulas.

Saat aku terbangun, aku merasakan air mataku mengalir dan rasa sesak di dada yang makin lama menjadi-jadi, aku tidak bisa bergerak maupun berbicara selama beberapa menit, tubuhku terasa lemas, aku terbaring seperti orang siuman. Jam yang berdering tiba-tiba membuatku terkejut, rasa sesak di dada, air mata yang mengalir, tubuh yang lemas secara ajaib sirna, ku gerakkan kedua tanganku untuk mematikan jam itu, aku mencoba untuk berbicara.

"A..., b..." Ternyata bisa.

Aku bergegas mencari pakaian sekolahku, mandi, sarapan, lalu siap-siap berangkat ke sekolah, di tengah perjalananku aku berpikir tentang mimpi aneh yang ku mimpikan, tidak jelas apa mimpinya tapi yang jelas, itu membuat ku menderita.

"KEANUUUUU, TUNGGU AKU

Eh?Aku terkejut, teriakan Kyi Yoo terdengar jelas dari jauh, dia memanggil namaku berulang kali tanpa memperhatikan orang di sekelilingnya, meskipun begitu aku tetap mengabaikannya dan terus berjalan hingga sampai ke sekola, tapi Kyi Yoo masih saja meneriakkan namaku. Apa yang ku pikirkan tadi mendadak hilang di kepalaku, tapi kurasa memang bagus untuk dilupakan, karna itu menyakitkan.

Setibanya di sekolah, pintu gerbang sudah hampir ditutup, suasana sekolah memanas, aku tidak tahu apa yang terjadi, aku hanya melihat cheverly dengan 1 orang pria tampan di tengah kerumunan, kabarnya ini adalah taruhan, yah... Tidak pasti juga. Aaa... Kyi Yoo, seketika aku mengingatnya, aku melihat belakang dan... Dia terlambat, sungguh? Aku melihat jam tanganku dan jam menunjukkan pukul 7.30. Aku masuk tepat sebelum gerbang ditutup, cukup beruntung.

"KEANUUU... HUA... TOLONG AKUU"

Dia masih berteriak sambil merengek, tapi... Tetap ku abaikan. Dengan santai aku berjalan sambil memandang pertarungan itu dan segera menuju ke kelasku, tapi di saat yang bersamaan hatiku terasa sakit ketika melihat cheverly dan 1 orang tampan itu, apa-apaan ini? pikirku, tak bisa dijelaskan kenapa dengan hanya melihatnya hatiku terasa sakit, karna hal itu aku langsung berjalan menuju lift dan segera memasukinya, aku menekan nomor 5 dan memejamkan mata untuk berpikir jernih dan menenangkan diri sebentar, saat ku buka mataku pemandangan indah membuat sakit itu hilang seketika, aku termenung cukup lama.

"Hey kau, mau berapa lama berdiri disana?"

Sontak ku tersadar.

"Ah... Apa?, oh ya silahkan masuk" sambil melangkahkan kakiku, aku berjalan menuju kelasku, lalu duduk dengan tenang, aku menatap lantai 6 yang misterius, mumpung semua dibawah kenapa tidak melihat lantai 6 sebentar pikirku, aku langsung berdiri dan berjalan menuju ke atas.


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C4
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ