Dia tidak bisa memahami pemandangan di depannya.
Dia tertusuk tembus dada dan perutnya, tapi Ainz masih berdiri, seakan-akan tak ada yang salah.
"Tidak mungkin..."
Ucapan hati Nigun diucapkan oleh salah satu bawahannya. Dilihat dari sudut pandang pedang para
angel, seharusnya itu adalah luka yang fatal. Namun begitu, Ainz tidak terlihat terluka sedikitpun.
Bukan hanya itu yang membuat kaget. Ainz menggenggam tenggorokan masing-masing angel. Angel-angel itu berusaha mati-matian melawannya, tapi Ainz tidak melepaskan mereka.
"Tidak mungkin.."
Seseorang bergumam sendiri. Angel dipanggil dari magic tubuhnya diciptakan dari mana summonernya, jadi mereka pasti tidak ringan. Mereka memiliki berat lebih dari manusia dewasa, dan ditambah berat armor mereka pula. Tidak mungkin mereka bisa diangkat dari tenggorokan dengan mudah.
Benar juga, seorang warrior yang sangat terlatih, dengan tubuh yang berotot dan gagah, mungkin bisa melakukannya. Tapi orang di depannya, Ainz adalah seorang magic caster yang seharusnya hanya berfokus pada latihan kecerdasannya dan kekuatan arcane daripada menempa tubuhnya.
Meskipun dia diperkuat oleh magic, dia tidak akan mampu melakukan apapun jika status dasarnya rendah pada permulaannya. Lalu mengapa ini bisa terjadi? Mengapa dia terlihat seperti tidak terpengaruh sama sekali, bahkan setelah ditusuk?
"...Pasti ada semacam trik."
"Ah, pastinya, bagaimana bisa seseorang baik-baik saja setelah ditusuk oleh pedang?"
Panik dan Takut menyebar ke seluruh unit pasukan spesial Slaine Theocracy. Mereka semua adalah veteran dalam banyak pertempuran dan mengalami banyak bahaya di masa lalu, tapi ini adalah pemandangan yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Bahkan agen yang Nigun bisa panggil mampu melakukan hal semacam itu.
Gumaman keraguan tentang bagaimana dia tidak terlihat terluka dan berbicara normal sampai ke telinga Nigun.
"Physical Nullification (Menghilangkan akibat dari serangan fisik) tingkat tinggi -- skill pasif yang
menghilangkan serangan dari senjata dengan isi data yang rendah dan serangan monster tingkat rendah. Hanya bisa melindungi dari serangan hingga level 60 -- dengan kata lain, serangan di atas level 60 bisa melukaiku.Itu adalah kemampuan semua atau tidak sama sekali -- tidak kukira aku akan menggunakannya disini. Kalau begitu... angel-angel ini menghalangi saja."
Menggenggam setiap angel di setiap tangan, Ainz memukulkan mereka berdua ke tanah. Ada semacam benturan mengerikan, dan bumi bergetar dari benturan -- bukti dari kekuatan supernatural Ainz.
Angel-angel itu langsung mati, berubah menjadi debu-debu cahaya tak terhitung yang hilang ditelan udara. Tentu saja, pedang yang menusuk Ainz juga hilang.
"Jika aku tahu bagaimana angel-angel itu dinamai, aku bisa mengerti bagaimana kalian semua
menggunakan magic dari YGGDRASIL. Tapi kita sampingkan dulu hal itu sekarang".Saat Ainz pelan-pelan berdiri, dia masih berbicara tentan ghal yang ak bisa dimengerti siapapun.
Namun, itu hanya membuat ketakutan Sunlight Scripture semakin besar akan kekuatan miserius miliknya. Nigun menelan ludah.
"Baiklah, kita akan akhi permainan tidak ada gunanya ini disini. Apakah kalian sudah puas? Kelihatannya kalian tidak mau menerima tawaranku, selanjutnya adalah giliranku."
Ainz membuka kedua tangannya yang digunakan untuk meremukkan dua angel itu hingga tewas. Dia terlihat seperti menunjukkan kepada mereka tidak apa-apa pada tangannya.
Suaranya benar-benar terdengar jelas membawa dingin yang menusuk tulang, hingga ke telinga setiap orang yang hadir.
"Ini aku datang.. ini akan jadi pembantaian."
Tiba-tiba sebuah jarum dingin menusuk tulang belakangnya, diikuti keinginan untuk muntah. Nigun, pembunuh yang keras yang memimpin banyak pembantaian, sekarang merasa sesuatu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
Dia harus lari. Dia tidak mungkin bisa mengalahkan Ainz sekarang. Melawannya adalah sebuah kesalahan. Namun, Nigun berusaha keras untuk mengusir perasaan itu. Dia sudah menyudutkan buruannya Gazef -- bagaimana bisa dia melihatnya lepas sekarang?
Tetap saja, sebuah peringatan dari dalam jiwanya. Nigun meneriakkan perintahnya:
"Seluruh angel, serang! cepat!"
Setiap archangel flame meluncur ke arah Ainz seperti peluru.
"Dasar kebanyakan main-main...Albedo, mundurlah."
Nigun bisa mendengar suara yang dingin dan tenang dari seseorang yang diserang oleh angel-angel, tapi tidak perduli. Ainz dikelilingi oleh banyak angel sehingga tak ada yang bisa melihatnya, tapi suaranya tidak sedikitpun terdengar khawatir.
Kelihatannya dia akan ditusuk oleh pedang-pedang yang jumlah tak terhitung.. tidak, Ainz sudah merapal mantra.
"[Negative Burst]"
(Ledakan Negatif)
Udara bergetar.
Sebuah gelombang radiasi berwarna hitam meledak dari Ainz, seperti gambar negatif dari cahaya kilat kamera. Hanya sebentar, tapi mempunyai efek yang terlihat jelas dan langsung.
"Ti.. Tidak mungkin..."Seseorang menggumamkan kata-kata itu, terbawa oleh angin. Mereka tidak percaya pada apa yang terjadi di depan mata mereka.
Angel-angel itu, berjumlah 40, dihabisi dengan gelombang hitam. Musuh mereka tidak menggunakan magic dispel untuk menetralkan monster-monster panggilan mereka. Angelangel yang terkena gelombang hitam itu hancur. Dengan kata lain, Ainz menggunakan mantra yang kuat untuk menyapu seluruh angel dalam sekali sapu.
Nigun pun gemetar. Dia teringat ucapan dari petarung terkuat Kingdom, Gazef Stronoff.
"...Hmph, dasar bodoh, Di desa itu... ada orang yang lebih kuat dariku. Kekuatannya tak dapat diukur, tapi dia bisa menghabisi kalian semua sendirian... Mencoba membunuhku.. penduduk yang dia lindungi..adalah mustahil bagimu."
Pemandangan di depannya membuktikan kebenaran dari kata-kata itu. Nigun menghapus kalimat itu dari otaknya, mencoba mati-matian untuk sadar. Nigun tahu bahwa anggota dari kelompok operasi spesial terkut, Black Scripture, juga bisa menghabisi banyak angel. Dengan kata lain, yang bisa dia lakukan adalah menganggap Ainz sebagai lawan dengan level meeka. Sementara dia mungkin sekuat anggota Black Scripture, dia mempunyai keunggulan jumlah di pihaknya, jadi kemenangan masih mungkin.
Namun, bisakah anggota-anggota Black Scripture itu menghabisi seluruh angel dengan satu mantra?
Nigun menggoyang-goyang kepalanya untuk membuang keraguannya. Dia tidak bisa memikirkan pertanyaan itu. Jika dia mendapat jawabannya, maka dia akan habis. Oleh karena itu Nigun mengambil saku di dalam jubahnya, dan menyentuh item di dalamnya untuk memberinya keberanian.
Dia sangat percaya selama dia memegang ini, semuanya akan baik-baik saja.
Namun, bawahannya tidak memiliki sumber dukungan moral seperti dia.
"U-uwaaaaaah!"
"Bagaimana bisa!"
"Dia adalah monster!"
Ketika mereka menyadari angel-angel mereka tidak berguna, mereka meratap dan menggantungkan
pada mantra yang mereka tahu dan percaya.
"[Charm Person],[Iron Hammer of Righteousness],[Hold],[Fire Rain],[Emerald Sarcophagus],[Holy
Ray],[Shockwave],[Confusion],[Charge of Stalagmite],[Open Wounds],[Poison],[Fear],[Word of
Curse],[Blindness]..."
Semua macam mantra mengenai Ainz.
namun, tak satupun mantra yang dilepaskan melawannya seperti angin topan, Ainz tidak bergeming.
"Semuanya mantra yang sangat familiar... siapa yang mengajari kalian? Slaine Theocracy?Orang Lain? Adalebih banyak dan banyak hal lain yang ingin aku tanyakan."
Tidak hanya dia bisa menghabisi seluruh angel yang mereka panggil dalam sekali serang, mantra mereka juga tidak mampu melukainya.
Nigun merasa seperti terpenjara dalam mimpi buruk.
"Aieeeee--!"
Salah satu bawahan Nigun berteriak keras karena mantranya tidak efektif. dalam keputus asaan, dia
mengeluarkan ayunan ketapel dan mengisinya dengan peluru. Meskipun Nigun meragukan keefektifan dari peluru ketika pedang angel saja tidak berguna. Dia tidak menghentikannya.
Peluru yang bisa dengan mudah menghancurkan tulang meluncur ke arah Ainz. Sesuatu seperti ledakan tiba-tiba terdengar.
Dalam sekejap.
Itu terjadi dalam sekejap.
Karena mereka sedang bertempur, mereka tidak bisa memalingkan mata dari target mereka. Namun, Albedo -- yang seharusnya berada di belakang -- bergerak maju dengan cara yang misterius di depan Ainz untuk melindunginya. Suara ledakan itu kelihatannya karena dia menendang tanah untuk bisa kesana.
Dengan kecepatan yang bahkan tidak bisa dilihat mata, Albedo mengayunkan senjatanya, meninggalkan jejak melengkung nan indah dari cahaya hijau menyakitkan senjatanya di udara.
Setelah itu, pria dengan ayunan ketapel itu pelan-pelan roboh ke tanah.
"..Huh?"
Tak ada yang tahu apa yang terjadi. Mereka adalah yang menyerang, namun hasilnya benar-benar terbalik - - salah satu dari mereka malahan roboh.
Salah satu orang yang pergi memeriksa kawannya yang roboh beteriak.
"Ke, kepalanya remuk oleh peluru!"
"...Apa? Peluru... jangan-jangan itu adalah peluru sling yang dia lempar!"
Mengapa dia terbunuh oleh peluru sling miliknya sendiri?
Baru saja, angin yang membawa suara itu membuat telinga Nigun semakin bingung.
"Maafkan saya, kelihatannya bawahan saya menggunakan kombinasi Missile Parry dan Counter Arrow untuk mengembalikan pelurumu, tapi itu artinya serangan yang lebih kuat dari pertahanan akan tembus, ya khan? Tidak perlu panik akan itu."
Setelah penjelasannya, Ainz tidak memperhatikan Nigun, dan menolah ke Albedo:
"Albedo, kamu seharusnya tahu bahwa senjata jarak jauh seperti itu tidak akan melukaiku. Tidak perlu--""Mohon tunggu, Ainz-sama. Siapapun yang ingin melawan Pemimpin tertinggi harus memenuhi standar kekuatan tertentu. Sebuah peluru seling seperti itu tidak lebih dari hinaan bagi anda!"