Masih ditempat dan waktu yang sama.
Semua keluarga yang terasa kebingungan dengan sikap Ayisa.
"Ayisa kenapa?" tanya Arisa.
Ilyas yang paling terluka disini."Ayisa buka pintunya! Ayisa buka!!" teriak Ilyas.
Didalam kamar Ayisa tak habis pikir kenapa bisa semua ini terjadi dia sangat menyayangi kakaknya Arisa.
"aku harus berhenti mencintai bang Ilyas, dia nggak seharusnya menikah dengan aku, aku udah jahat sama kak Ari padahal dia sayang banget sama aku, aku telah mengambil cintanya, aku telah merebut kebahagiaannya, aku jahat!" teriak Ayisa dalam Hati.
Diluar keluarga masih sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada Ayisa.
"Ilyas ini ada apa?" tanya Ani.
"iya Ilyas, Ayisa kenapa? kamu apakan dia?" tanya Yuni.
Ani sangat khawatir dengan kejadian ini."bagaimana jika hal yang sama terjadi lagi?." tanyanya.
Yuni merangkul pundak Ani dan sedikit menopangnya agar tak terjatuh."sabar ya Mbak? semua pasti baik-baik saja!" ucapnya.
Ani menatap Ilyas."kamu apakan anak saya!?" tanya Ani menarik lengan baju Ilyas.
"Abi? Abi ingin aku menceraikan Ayisa!" jawab Ilyas.
"mas Farhan meminta kamu menceraikan Ayisa? tapi kenapa?" tanya Yuni.
Ani yang mendengar itu terkejut."untuk apa? dia sendiri yang meminta untuk menikahkan kalian! kamu jangan memfitnah suami saya ya!!?" ucap Ani dengan nada tinggi.
Farhan datang."memang saya menginginkan hal itu". Jeda beberapa detik."karena saya ingin Ilyas menikahi Arisa bukan Ayisa, dan saya tidak akan merestui hubungan mereka" ucap Farhan.
Semua keluarga menatap Arisa yang terdiam dengan tatapan kosong.
"Arisa? tapi kenapa?"
"Arisa mencintai Ilyas, sedangkan Ayisa tidak dia sama sekali tidak mencintai Ilyas" ucap Farhan.
mata Arisa mengeluarkan tetesan air sedih Melihat kekecewaan Dimata mereka.
"Abi! aku telah mengikhlaskan Ilyas untuk Ayisa, aku merelakan Ilyas dan sekarang aku tidak mencintai Ilyas, dan aku sekarang hanya menganggapnya sebagai kakakku" ucap Arisa.
"tidak! Ayisa tidak akan melanjutkan hubungannya dengan Ilyas" ucap Farhan.
"cukup! cukup Abi! aku melihat banyak perubahan pada Ayisa setelah menikah dan ilyas, dan aku rasa mereka tidak perlu dipisahkan, Abi harus lihat Ayisa kecil yang dulu kembali lagi, itu semua karena Ilyas, dia jauh lebih baik dari yang Abi lihat sebelumnya, jangan pisahkan mereka, aku mohon sama Abi!" ucap Arisa.
Ani dengan percaya diri menentang keputusan Farhan."aku setuju dengan Arisa, Ayisa bukan lagi Ayisa yang kemarin mas Ayisa yang dulu yang kita inginkan telah kembali". Jeda beberapa detik."itu semenjak Ilyas menikahi Ayisa." ucap Ani.
Semua keluarga mencoba untuk mempertahankan hubungan Ilyas dan Ayisa.
"oh, kamu tidak mencintai Ilyas lagi?" tanya Farhan pada Arisa.
"iya!" ucap Arisa singkat.
Farhan berjalan kearah Arisa."lalu siapa yang kau cintai sekarang?" tanyanya.
Arisa memalingkan wajahnya."belum saatnya Abi tau!" ucap Arisa.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumah.
"assalamualaikum!" teriak seorang pria dengan suara lantang.
"waalaikumsalam"
Seorang wanita paruh baya juga seorang ART dirumah Ayisa berjalan membukakan pintu untuk Pria itu.
"cari siapa ya?" tanya ART.
"Arisa ada?" tanya pria itu.
Arisa yang mendengar namanya disebut oleh Pria itu langsung menuruni anak tangga dan menemui pria tersebut.
"kamu? ngapain disini?" tanya Arisa.
Pria itu tersenyum manis pada Arisa."loh kamu lupa ya waktu itu? kamu kan udah izinin aku main kesini" ucap pria itu.
Bagas yang baru saja tiba dirumah terkejut saat matanya menatap banyak orang dia lantai dua depan kamar Ayisa.
"ada apa kok rame?". Jeda beberapa detik Bagas melirik kearah pria yang disampaikannya."Irwan? kamu disini juga? ini ada apa sih kok rame rame?" tanyanya.
"ini masalah keluarga". Jeda beberapa detik."kamu pulang aja ya?" ucap Arisa pelan pada Irwan.
"oh, masalah keluarga ya? aku pulang" ucap Irwan.
"tunggu!!"
Baru saja Irwan hendak pulang langkah nya berhenti saat mendengar suara yang menghentikan langkahnya.
Dia membalikkan tubuhnya dan matanya melihat seorang pria yang menuruni anak tangga.
"kamu siapa?" tanya Farhan.
"dia bukan siapa-siapa Abi bukan siapa-siapa" ucap Arisa sedikit takut.
"astaga apa yang bakalan terjadi!" ucap Arisa dalam hati.
"Abi tidak berbicara sama kamu" ucap Farhan.
Irwan menatap wajah cantik Arisa dengan memberikan senyuman manisnya pada Arisa kini terlihat gemetaran karena takut.
"saya ini Irwan om" jawab Irwan.
"Irwan? mau apa kesini? dan apa hubungan kamu dengan anak saya?" tanya Farhan mendesak.
Arisa terkejut dengan ucapan terakhir Farhan dan bukan hanya Arisa tadi juga Keluarga yang saat ini sedang berkumpul.
"Abi ngomong apaan sih?" ucap Arisa.
"saya bisa melihat dimata kamu bahwa kamu suka sama anak saya" ucap Farhan pada Irwan.
Irwan tersenyum dengan ucapan Farhan."kok om tau sih?" ucapnya.
Arisa tersendak kaget dengan ucapan Irwan.
Tak lama tiba-tiba Ayisa keluar dari kamar matanya memerah dan sedikit membengkak.
Ilyas sontak langsung memeluknya erat seakan-akan tidak ingin melepaskan pelukannya.
Ayisa melepaskan pelukan Ilyas.
"hilangin semua rasa cinta yang ada!" ucap Ayisa.
"Ayisa!! Ilyas!! sini nak" teriak Farhan dari lantai bawah.
Ilyas yang menggeggam erat tangan Ayisa menuruni anak tangga.
"Abi tidak akan memisahkan kalian" ucap farhan.
"beneran Abi?" tanya Ilyas.
tanpa menjawab pertanyaan Ilyas, Farhan menjangkau tangan Ilyas dan Irwan dan mengajak nya duduk di ruang tamu dan diikuti oleh semua keluarga.
"Ayi Abi mau ngapain ya?" tanya Arisa membisik di telinga Ayisa.
"nggak tau kak" ucap Ayisa merangkul pinggang Arisa.
"kamu sayang kan sama kakak?" tanya Arisa.
"ya aku sayang banget lah! masa nggak sih" jawab Ayisa.
"kamu jangan mau dipisahin sama Ilyas, kakak cuman mau itu" ucap Arisa kemudian mencium pipi adik kesayangannya.
Ayisa tersenyum manis."tapi kakak?" tanyanya.
"kakak suka sama orang lain" ucap Arisa.
"siap--"
"kalian itu ya sibuk sendiri!" teguran dari Farhan pada Ayisa dan Arisa yang sibuk berbincang.
"maaf Abi" ucap Ayisa dan arisa.
Suasana yang sangat menegangkan dirasakan oleh seluruh keluarga. apa yang akan dibicarakan oleh Farhan.
Farhan menghela nafas panjang."Irwan! kamu suka sama anak saya kan?" tanya Farhan.
"suka, suka banget banget malah!" ucap Irwan bersemangat.
Arisa sedikit kaget.
"kamu suka? Arisa bagaimana?" tanya Farhan pada Arisa.
Sedikit gugup dan malu wajah Arisa memerah."mmm itu.. apa ya?" ucap Arisa salah tingkah.
"Arisa kamu itu bagai mana sih kalau Irwan suka sama kamu ya kamu juga haris suka sama dia hargai dong perasaan Irwan kamu itu harus membalas cintanya" ucap Farhan.
Semua keluarga terlihat kebingungan dengan ucapan Farhan
"ih Abi, Abi nyalahin aku ya? karena aku nggak balas cintanya dia? asal Abi tau aja ya dia itu nembak aku di tempat umum! masa aku mau terima dia Ki pinggir jalan!" ucap arisa.
Farhan tertawa terbahak-bahak saat Arisa akhirnya terpancing dengan perkataannya.
"oh jadi begitu? kamu juga Irwan masa kamu menyatakan cinta dipinggir jalan sih?"
"yaudah om di ulang aja boleh kan? tapi kali ini saya tidak akan menawari Arisa untuk pacaran tapi jika bisa dan om izinkan saya ingin mempersunting Arisa menjadi istri saya?!" ucap Irwan dengan percaya dirinya.
Semua keluarga kaget dan bahagia karena jika Arisa dengan Irwan, Ilyas tidak perlu bercerai dengan Ayisa.
"aku juga mau mempersunting seorang wanita Abi!" ucap Bagas.
Farhan menatap Bagas."memangnya kamu sudah siap?" tanyanya.
"lebih dari siap" ucap Bagas bersemangat.
Farhan berdiri ditengah tengah keluarga."cukup! jadi yang menjadi intinya adalah Ayisa dan Ilyas tidak akan berpisah, jika Arisa mau menerima Irwan kami sekeluarga mendukung hal itu dan kalian bisa bicarakan kapan kalian akan menikah? dan Bagas jika kamu juga mau menikah Abi memberikan kamu waktu sampai besok, bawa wanita yang ingin kamu nikahi" ucap Farhan.
Semua keluarga sangat bahagia dengan apa yang dikatakan oleh Farhan.